Ramalan

2.9K 226 7
                                    

Janetta pov

Dan seperti biasa setiap kami berjalan semua mata mengarah kepada kami.

Skip

Kami mencari tempat duduk yang kosong dan gotcha ada meja yang terdapat delapan kursi kosong.

"Nah disitu ada yang kosong, Ayo!" Seru Adel yang meninggalkan kami, huft kejam sekali;v

"Kalian ingin pesan apa? Biar aku dan Delon pesankan" tanya Adel.

"Aku..." setelah semuanya mengatakan apa yang akan di pesan Adel dan Delon segera memesankannya.

"Eh aku dengar besok kita latihan lagi loh" ucap Gery.

"Wah berarti aku harus mempersiapkan tenaga nih" ucap ku.

"Pesanan datang" ucap Adel dan Delon bersamaan.

"Ciee yang barengan" goda kami.

"Ih apaan sih gajelas" elak Adel.

Tiba tiba kantin yang tadi hening menjadi riuh karena ada seorang pemuda yang sangat tampan dan sepertinya dia murid baru.

Terlihat jelas jika dia bingung ingin duduk dimana dan belum lagi para gadis yang meminta dia duduk bersama mereka dan OMG dia adalah pemuda yang kutabrak tadi.

"Permisi boleh aku duduk disini?" Tanya pemuda tersebut.

"Boleh" jawab Gery.

"Kau bukankah gadis yang kutabrak tadi ya?" Tanyanya sambil menatap ku.

"E-eh iya makasih ya sudah menolong ku" ucap ku gugup.

"Hehe tidak masalah" jawabnya sambil terkekeh.

"Kau bukannya pangeran dari diamond kingdom?" Tanya Delon what? Dia pangeran

"Iya aku sebenarnya sudah kelas II (disini ada kelas I-IV ya) tapi aku selama Minggu ini ada tugas dari kerajaan jadi aku tidak masuk kelas deh" jelas nya yang di angguki oleh kami.

(Disini aku mau kasih info bentar kalo marga keluarga Jane itu Swas)

"Pangeran apa tidak apa kau duduk dengan kami?" Tanya Clara

"Iya dari tadi murid murid disini menatap sinis kita" timpal Stella.

"Hey apa maksud kalian tentu tidak apa aku bahkan tidak mempermasalahkannya sama sekali" ucap nya.

Aku berdehem dengan keras sehingga membuat mereka menatap ku.

"Kita belum berkenalan loh" sindir ku.

"Oh iya namaku Revan Diamond Dominic" ucap nya.

"Namaku Gery Ferdinand Waskita" ucap Gery.

"Aku Delon Jeremy Renner" ucap Delon

"A-aku Clara Thimpson" ucap Clara tersenyum gugup.

"Stella Noviani Harris" ucap Stella singkat.

"Nama ku Adelia Amaroon" ucap Adel.

"Namaku Janetta Margaretha Swans" ucap ku yang terakhir.

"Ooh eh tunggu tadi nama keluarga mu Swans?" Tanya nya.

"Iya" jawabku.

"Kau putri dari Raja dan Ratu kerajaan Emerald kingdom?" Tanyanya lagi.

"Sudah jelas kan"

"Oh iya kak Revan apa kekuatan mu?" Tanya ku.

"Aku mempunyai kekuatan api, petir, tanah"

"Wow apa semua keluarga kerajaan memang memiliki tiga kekuatan?" Tanya Delon yang menatap kagum.

"Tidak semua kok contohnya pangeran dari Ruby kingdom hanya memiliki dua kekuatan" ucap Revan.

"Aku ingin ke perpustakaan kalian ingin menemani ku tidak" ucap ku.

"Maaf ya Jane aku tidak bisa karena aku sudah ngantuk sekali" ucap Adel sambil nyengir.

Begitupun dengan Clara, Stella, Gery dan Delon.

"Denganku saja kebetulan aku juga ingin meminjam buku" ucap Revan.

"Wah benar nih?" Tanya ku memastikan yang dibalas anggukan oleh nya.

"Oke sekarang aja yo sebelum perpustakaan tutup" aku langsung saja menarik tangan Kak Revan.

***
Aku sedang mencari buku tentang ramalan sedangkan Revan sedang mencari novel.

Aku terus mencari sampai mataku melihat buku yang sudah lusuh berjudul gadis ramalan.

Karena penasaran kubuka saja bukunya dan kesan pertama yang kudapat adalah buku ini sudah lama sekali dan terdapat tulisan.

Negeri sihir sudah tidak aman lagi
Semenjak kedatangan iblis yang
Mengancam akan membasmi menghancurkan Negeri sihir yang
Damai dan mengubahnya menjadi
Seperti neraka yang semua penyihir
Menjadi jahat, sombong, tidak mau bekerja sama. Tapi seorang peramal ternama mengatakan bahwa ada seorang gadis yang terlahir dari keluarga kerajaan yang akan membunuh iblis tersebut
Beserta semua pengikutnya dan
Akan membawa kebahagiaan bagi
Negeri sihir.

Seperti itulah yang tertulis di buku ini.

"Sudah selesai Jane?" Tanya kak Revan tiba tiba yang membuatku terlonjak kaget.

"Astaga bisakah kau tidak mengagetkanku" dan dia malah nyengir.

Kau malah semakin lucu saat kaget seperti itu aku mencoba membaca pikiran nya.

"Hati hati dengan yang kau pikirkan aku tahu kok bahwa aku ini lucu" ucap ku.

"Eh!?"

"Kau bisa membaca pikiran" tanyanya.

"Iya" jawabku dan tersenyum miring padanya.

"Sudah ya aku ingin cepat cepat ke kamar nih aku antar kau sampai di depan kamar asrama putra dan putri saja ya" aku ingin mencoba teleportasi.

"Maksudnya" ucap nya bingung dan tanpa menggubris perkataannya aku langsung menggenggam tangan nya dan teleport ke tempat tujuan.

"Kau bisa teleport juga" ucap nya yang seperti nya kagum denganku.

"Hm aku duluan ya kak" aku langsung masuk ke asrama putri.

I'm come back guys
Makasih ya buat para readers yang setia nunggu cerita aku dan udah vote Magic Academy.

Byee😘

Magic AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang