Unicorn?

2.3K 190 21
                                    

Miss Jennie naik ke atas panggung dan menatap semua murid Magic Academy yang saling berbisik.

Di belakang miss Jennie terdapat guru-guru yang lainnya. Mereka berdiri tegak berjajar.

"Anak-anakku yang Aku cintai. Sekarang aku mengumpulkan kalian untuk memberitahu sesuatu hal yang penting, sangat penting." Miss Jennie membuka suara dan berbicara dengan kekuatannya yang berguna untuk mengeraskan suara.

"Teman kita semua, yaitu Gerry Ferdinand telah diculik oleh salah satu pasukan iblis."

"Dan pasukan iblis itu adalah murid Magic Academy yang ternyata penghianat!"

Kini semuanya tampak terkejut. Kecuali Jane dan teman-temannya.

"Maka dari itu mulai sekarang kita harus ekstra berlatih. Latihlah sihir yang kalian punya, kuatkan pertahanan dan siapkan fisik dan mental untuk menghadapi para iblis!" Miss Jennie berkata lantang dan tegas.

"Siap, miss, laksanakan!" Serentak murid-murid.

"Bagus." Kini miss Jennie beserta guru-guru lain turun dari panggung.

***
Keesokannya Magic Academy tampak ramai dengan murid-murid yang berlatih.

Sekarang Jane sedang melatih kekuatannya. Namun ia berlatih sendiri si sebuah sungai dengan air terjun yang indah sekali.

Hanya ia saja yang tahu tempat tersebut. Entah mengapa tiba-tiba hatinya bergerak menuju tempat itu.

Jane mengarahkan tangannya ke arah sungai dan mengangkat tangannya ke atas bersamaan dengan air dari sungai yang mengikuti arah tangan Jane.

Lalu Jane menggerakkan tangannya dengan lincah. Air itu mengikuti dengan gerakan yang terlihat indah.

Setelah puas Jane kembali mengembalikan air itu ke tempatnya. Jane tersenyum miris.

"Walah aku sudah lincah menggerakkan kekuatan airku entah mengapa aku tetap merasa kosong tanpa adanya Gerry disisiku," gumamnya sedih, air matanya menetes.

Dengan cepat Jane menghapus air mata yang mengalir di pipinya. "Tidak, aku tidak boleh menangis. Aku tidak boleh lemah, karena Aku adalah anak yang ada di ramalan itu," tegas Jane pada dirinya sendiri.

Jadi benar dugaanku jika kau kau adalah anak dalam ramalan, princess Janetta, intruksi sebuah suara.

Jane tersentak dan menoleh ke segala arah. Sampai ia membalikkan badannya ke belakang dan terperanjat melihat seekor unicorn cantik berdiri dengan anggun.

"K-kau? Mengapa kau ada di sini?! Bukankah unicorn sudah punah ratusan tahun yang lalu?" tanya Jane terkejut.

Cerita itu tidak benar, princess. Beberapa dari kami masih hidup pasca peperangan waktu itu terjadi. Dan kami hanya akan menampilkan wujud kami di hadapan orang tertentu saja, ucap unicorn itu di kepala Jane.

"Orang tertentu... berarti Aku orang tertentu itu?" tanya Jane ragu.

Benar, princess. Aku kemari akan membantumu dalam melawan para iblis itu.

"B-baiklah, dan panggil Aku Jane, Aku akan memanggilmu Loly," ucap Jane dengan senyum manis.

Unicorn itu mendekati Jane dan menjilati wajahnya, membuat Jane tertawa geli.

Jadi bisa kita lakukan penyatuan itu sekarang?

"Penyatuan apa?" tanya Jane.

Penyatuan agar kita terikat. Jadi jika kau membutuhkanku, kau tinggal memanggilku dalam batinmu kapanpun kau mau.

"Apakah sakit?"

Sedikit, tapi setelah itu kau tidak akan merasakan sakit apapun.

Jane berfikir sejenak.

"Baiklah! Lakukan penyatuan itu sekarang."

Unicorn itu menyentuhkan ujung tanduknya pada kepala Jane. Dan berpendarlah cahaya yang sangat terang.

"AAARGGGH!" teriak Jane nyaring.

"SA... SAKITTTT!" Jane terduduk dengan memegangi kepalanya yang serasa akan pecah.

Tahanlah princess, tinggal sebentar lagi.

Ini namanya bukan sedikit sakitnya, namun sangat, sangat, sangat sakit.

"AAKHHHHH!" jerit Jane untuk terakhir kalinya sebelum ambruk ke tanah.

Unicorn itu menyentuhkan lagi tanduknya pada Jane, dan seketika itu pula Jane hilang dari tempat itu dengan cahaya yang membawanya.

Hai! Maaf ya kalo aku lama update. Maaaaaaaf banget!

Hey, jangan lupa vote dan comentnya, ya jangan cumen jadi sider😓😥 rasanya tuh SAKITTTT #lebay. Hehe abaikan saja.

Aku berfikir, gimana kalo cerita Magic Academy aku UNPUBLISH. Soalnya aku mah revisi ulang Dengan alur yang lebih jelas, gak banyak basa-basi kayak yang sekarang.

Jadi kan kalo udah direvisi enak. Alurnya mantep, konfliknya beuh! Karakternya cukup kuat. Cukup, ya, bukan kuat. Terus jelas gitu ceritanya... gak kayak sekarang. Sekarang mah gimanaaa gitu rasanya. Kayak gak jelas gitu. Banget malah😷

Jadi gimana, setuju gak?

OH IYA! DAN AKU MAU UCAPIN TERIMA KASIH BANGET BUAT PEMBACA SETIA AKU, walau gak coment, tapi cumen vote atau sekedar baca gapapa, kok:')

Dan maaf partnya pendek. Belum ada ide soalnya, maapkeun author ini, ya😄

Okay! See you soon...


Magic AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang