11.

787 98 2
                                    

Taeyong ganteng bgt ya :v

Btw, kemaren kan baru bagian Taeyong aja. Mungkin khusus chap ini lebih ke bagian Jennie nya. Jadi pebih banyakan flashback gitu lah.



●●●


"Haruskah gue move on?"


●●●





Flashback▶

Jennie membawa sebuah kue untuk kekasihnya. Ia ingin berniat membuat kejutan karena hari ini adalah ulang tahun kekasihnya.


Hanji.


Atau nama lengkapnya Ji Hansol.


"Oke, gue engga boleh gagap. Fighting Jennie!" Jennie berpamitan kepada abangnya lalu keluar rumah menuju rumah Hansol.

Diperjalanan, Jennie udah berpikir yang aneh aneh.

"Napa si pikiran gue jadi gini? Kenapa gue jadi nethink begini dah?"


Bayangan bayangan terkejutnya Hansol terus berputar di pikiran Jennie. Jennie engga pernah berhenti tersenyum, kadang ketawa yang ngebuat dia diliatin orang orang yang ngelewatin dia.


"Happy birthday Jihansol ku!"


Bukan. Itu bukan suara Jennie. Itu suara seorang wanita yang sedang memeluk Hansol. Hansol juga membalas pelukan wanita itu.

"Han......Hanji?" Panggil Jennie pelan namun masih bisa di dengar oleh pendengaran Hansol.



Hansol melepaskan pelukannya lalu menatap Jennie dengan tatapan shock. Kaget.



"Hanji....kamu?"




"Heiii Jeon Jennie bukan sih? Yang di sekolah ngaku ngaku pacarnya seorang Ji Hansol ? Hei ! Ngaca dulu jadi orang."



"Emang kamu siapanya Hanji?"



"Ish...stop manggil dia Hanji. Dia bukan Hanji. Dia Ji Hansol! Nama orang kok dibalik balik gimana sih."



"Aku tanya sekali lagi kamu siapanya Hanj- Hansol?"



"Kenalkan. Tzuyu, tunangannya Hansol."


"Oh iya, Jeon Jennie gue sama elo buat perjanjian ya?"



"Perjanjian?"




"Yes. Perjanjiannya adalah....jauhin Hansol sekarang juga!"




"Gimana? Kamu udah ngerti kan? Sekarang lebih baik kamu pergi pergi darisini!" Tzuyu mendorong Jennie hingga membuat gadis itu jatuh tersungkur ke aspal.

Jennie diam namun matanya menatap Hansol. Hansol juga begitu sedang menatapnya tapi diam tidak melakukan apapun.

Pintu gerbang ditutup kasar oleh TUyu sisanya hanya Jennie yang tangisnya deras.



"Lo-lo bodoh Jen! Lo bodoh!!!!!"



Jennie menangis sambil memukul kepalanya berulang kali. Kalau orang lain ngeliat dia mungkin udah dikira orang gila.



"Jennie?"


Jennie menatap ke atas lalu memeluk orang itu."




























"Kun......"


Flashback off◀





][][


Jennie yang sedang mengetik di laptop pikirannya buyar saat mengingat kejadian 3 tahun yang lalu.


Kejadian dimana Jennie dikira orang gila oleh tetangga.

"Haruskah gue move on?" Gumamnya sambil terus mengetik.


Ya, Jennie lo harus move on keluarkan kunci yang selama ini lo simpan di dalam hati elo. Udah saatnya lo nyari kunci yang lain lagi.


"Jennie ini tolong di print ya. Disuruh pak Taeyong." Jennie mengangguk lalu tersenyum.


.

.

.




Kun memang lapaknya dekat dengan lapak Jennie. Jadi tadi Kun juga engga sengaja denger gumaman Jennie tadi.


Kun masih ingat jelas saat Jennie memeluknya untuk pertama kalinya.

Saat itu Kun hanya bisa membalas pelukkan Jennie agar pujaan hatinya itu terasa hangat kembali.



"Kenapa hati gue merasa gue engga boleh membiarkan Jennie sendirian?"




Okey, gue engga bisa terus berharap kepada dia. Gue harus move on secepatnya. Karena gue yakin, gue emang engga ditakdirin sama dia.


.

.

.

Yeah ini dikit banget sorry yaaa😧😧😥 jadi pada engga semangat nih bacanya....wkwkwkw lagi sempit ide kawand...nanti minggu depan atau besok aku bakal update kok janji deh!!!

Call Me Baby; Jennie Taeyong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang