Engga pake foto ya chinggu :)
●●●
"Kamu adalah perempuan yang bodoh karena mencintai seseorang yang engga pernah mencintai kamu."
●●●
Jennie udah balik lagi kerja seperti biasa. Dan seperti biasa juga dia jadi asisten Taeyong. Jennie sekarang lagi ngetik laporan yang bakal di tanda tanganin sama Taeyong.
"Hei, kita ketemu lagi nih Jen." Jennie melotot ngeder suara ini. Suara ini udah familiar banget bagi telinga Jennie.
Bukannya kata Nayeon, dia udah ditangkep?
Udah pada tahu kan?
Jennie nelen ludahnya susah payah. Berusaha buat engga ngeladenin gadis yang ada di depannya ini. Jennie takut. Iyalah, pasien rumah sakit jiwa kan mereka engga kenal cewek atau cowok. Mau bunuh kek, tembak kek terserah pikiran mereka.
"Kalo ngetik engga usah geter gitu kali Jen."
Jennie udah ngomong sumpah serapah aja tuh dalem hati dia. Iyalah kalo ngomongnya lewat mulut bisa berabe dia.
"HEH!" teriak Tzuyu yang bikin semua karyawan natep dia dan Jennie. Tangan Tzuyu narik kerah baju Jennie supaya berdiri.
Akhhh tolong gue kecekek tolong!!!!
Uhuk uhuk
Masalahnya, Tzuyu narik kerah Jennie kenceng. Banget malah ampe Jennie sesek napas. Jisoo udah pengen ngelepasin tangan Tzuyu aja tuh tapi biarin aja kata Kun. Soalnya bahaya itu si Tzuyu.
"Ini ada apa?" Taeyong datang menghampiri Tzuyu dan Jennie yang lagi jadi pusat perhatian.
Tzuyu tersenyum menatap Taeyong lalu melepaskan tangannya yang tadinya ada di kerah Jennie.
Cepat cepat Jisoo mengambil air putih yang ada di tempat minum Jennie. Jennie menariknya lalu meminumnya hingga abis.
"Ini yong, Jennie jahat sama aku?!!!!"
Respon Taeyong buang nafas doang.
"Kamu engga percaya?" Doyoung yang ada di belakang Taeyong menatap Tzuyu dengan tajem. Setiap gerak gerik Tzuyu engga pernah ada satupun yang terlewat oleh tatapan membunuh Doyoung ini.
"Jennie...kamu kan? Yang bikin aku putus sama Hansol?"
Jennie geleng geleng sambil matanya melotot.
"Halah boong mulu lo jadi orang. Bacot." Tangan Tzuyu udah pengen nampar aja. Tapi ditahan sama Taeyong.
"Yong? Emang Jennie siapanya kamu?"
"Dia....sahabat saya."
"Kalo dia sahabat kamu terus aku apa?"
"Kamu sampah. Saya engga butuh kamu lagi." Taeyong ngelempar tangan Tzuyu. Tzuyu natep Taeyong dengan tatapan pengen nangis.
Tzuyu natep Jennie terus keluar dari gedung. Menutup pintu dengan kasar.
Jennie diem natep Tzuyu yang udah keluar. Dia sempoyongan abis itu gelap engga ada apa apa.
●●●
Wonwoo sedang menemani Jennie yang tertidur di tempat tidurnya. 1 jam yang lalu Taeyong menelefonnya kalau Jennie pingsan. Wonwoo shock lalu mengabaikan kerjaan kantornya untuk beberapa kalinya.
Seharusnya Wonwoo engga usah kerja keras banget. Soalnya pamannya punya perusahaan mobil terbesar di Korea.
Wonwoo daritadi kerjanya cuma ngelus ngelus puncak kepala Jennie dengan lembut.
"Jennie....kamu cepet bangun ya. Kaka kangen banget sama kamu."
Jisoo datang masuk ke kamar Jennie. Jisoo sengaja datang kesini karena tadi ia juga yang membawa Jennie kesini. Pas dia mau balik ke kantor, Wonwoo minta dia buat nunggu aja nemenin dia. Yaudah jadi Jisoo nurut aja.
"Jisoo? Sini." Senyum Wonwoo. Tangannya mengisyaratkan Jisoo agar duduk di sebelahnya. Jisoo mengangguk lalu duduk di sebelah Wonwoo.
"So, kamu masih mencintai Kun?"
Ya, Wonwoo tahu kalau Jisoo menyukai Kun dari dulu. Mereka ada sahabat dekat. Namun mungkin karena Wonwoo yang semakin sibuk dan Jisoo yang juga sibuk jadi mereka jarang bertemu lagi.
Jisoo tersenyum sembari menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
Wonwoo buang nafas kasar, "buat apa naro harapan sama dia?"
"Engga tau juga kak. Jisoo juga bingung sama pikiran Jisoo sendiri. Ego Jisoo emang udah ngelupain Kun tapi hati Jiso...." Jisoo menggantungkan kalimatnya. Tak lama ia menggeleng pelan.
"Kamu adalah perempuan bodoh karena mencintai seseorang yang engga pernah mencintai kamu."
"Iya kak. Aku emang peremluan bodoh. Tapi, kalau aku melupaka dia nanti, aku bakal berpaling pada siapa?"
Bukannya Wonwoo menjawab, ia malah tersneyum miring sambil menatap Jisoo.
●●●
Wehhhh aku balik lagehh....
Ooya btw, NCT 127 menang yaa gaes di m countdown. Gileee boshh saya senang sekali meski tidak bisa nonton fullnya.
Ngeliat Taeyong nangis aja udah cukup saya mah.
Ngeliat Doyoung yang nerima piala terus nutup mulutnya yang udah lebar kayak celana dia yang robek ampe 6 kali :v
Seneng bangett yaampun sayah sebagai seorang nctzen.
Tapi ada di pikiran terkecil aku.
Aku tanya sama diri aku sendiri, "nanti kalo aku udah kuliah nanti, aku masih suka kpopers engga ya? Atau malah aku udah ngelupain itu sejak sma?" Tidak ada yang tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Call Me Baby; Jennie Taeyong ✔
Fanfiction"Call me baby please." Start: 3rd of May Finish: 29th of June Re.Publish 2021 ##675 in fanfict