Call Me Baby; Jennie Taeyong ✔

04.

***

"Kun?" Jisoo menyentuh bahu kiri Kun yang membuat Kun menengok ke Jisoo. Tak lama ia senyum.

"Iya Jis kenapa?"

"Harusnya gue yang nanya kenapa. Lo kayaknya murung gitu daritadi."

"Ahh.....eng-engga kok Jis..perasaan elo aja kali." Jawab Kun sambil garuk garung tengkuknya

"Gitu ya." Jisoo berusaha seramah mungkin sebiasa mungkin pada Kun.

"Kalo gitu, gue duluan ya Jis. Mau jemput adek." Senyum Kun lalu berjalan keluar Mall.

Jisoo membuang nafas kasar, "gue tau lo boong Kun. Lo kan engga punya adek. Lo anak tunggal." Jisoo balik badan berjalan ke mall.

][][

"Itu Hansol sama siapa?" Gumam Jennie yang sebenarnya bisa di dengar oleh Taeyong.

Taeyong menengok kiri menatap Jennie, "Cowok yang dimaksud Hansol itu dia?" Tunjuk Taeyong ke seseorang.

Jennie ngangguk ngangguk.

"Kamu pacarnya yah?"

"Bu-bukan pak."

"Kasir." Taeyong jalan mendahului Jennie. Kemudian disusul Jennie

Saya tau kamu berbohong Jennie.

"Totalnya 59 ribu pak." Jawab si kasir lalu Taeyong memberikan uang.

Jennie disuruh oleh Taeyong untuk duduk di kursi depan kasir.

Jennie menguap.

Menggoyangkan kaki ke depan belakang.

"Kaka..." ada anak kecil yang menghampiri Jennie yang membuat Jennie menatap anak itu.

"Eh? Kenapa ada apa dek?"

"Aku mau es krim itu kak." Tunjuk anak itu ke tempat penjualan es krim. Jennie mengalihkan matanya menatap tempat penjualannya.

Kenapa mesti ketemu dia lagi sih !?

"Kak!" Anak itu memeganh tangan kanan Jennie yang membuat Jennie sadar dari lamunannya.

"Aku pengen es krim itu kak."

Jennie pengen nolong. Tapi dia cuma punya debit dan keliatannya bander es krim enggak bisa bayar pake debit.

"Kaka engga bawa uang dek."

"Yahh kakaka......"

"Yuk sama kakak aja." Tau tau Taeyong sudah berdiri di dekat Jennie.

Jennie menatap Taeyong. Taeyong tersenyum tipis.

"Wah serius kaka mau beliin?"

"Iya ayukk kaka beliin." Jujur, Taeyong sebenarnya tidak bisa ke bander itu. Ada seseorang yang membuatnya sakit. Tetapi Taeyong ingin menolong anak ini.

Akhirnya, Taeyong dan anak itu menghampiri bander es krim itu.

"Selamat siang mau pesan apa?"

"Aku mau es krim cotton candy mba." Anak itu menatap Taeyong. Engga lama, Taeyong tersenyum lalu menatap pelayan,

"Iya mba. Satu pake cone rasa cotton candy!"

"Baik...totalnya 10 rupiah pak." Taeyong memberikan uangnya.

"Silahkan." Taeyong mengambil es krimnya lalu memberikkan kepada anak itu.

"Ini...buat kamu...."

"Asyik....terima kasih kak. Perkenalkan nama aku David."

"Taeyong. Kak Taeyong. Salam kenal David."

"David duluan ya kak. Mau kesana duku. Terima kasih es krimnya!" David berjalan meninggalkan Taeyong yang masih menatapnya itu.

"Pak, engga apa apa?" Jennie menyusuk Taeyong juga ke bander es krim

"Engga apa apa gimana maksudnya? Yuk saya anterin ke rumah kamu."

Saya kira bapak kenapa kenapa.

][][

"Sini aja pak."

"Terima kasih pak atas tumpangannya!" Senyum Jennie pada Taeyong.

"Jennie..."

"Iya pa?"

"Mulai besok kamu sudah bisa kerja di tempat saya. Saya duluan." Mobil Taeyong sudah melaju meninggalkan rumah Jennie.

"YESZZZZZ!!! AHUYYY DITERIMA DITERIMA!!!!" Orang mah kalo seneng loncat loncat Jennie mah joget bang Jali ini mah.

"Kak Jennie sehat?" Salah satu tetangga Jennie, Jaemin melihat kelakuan Jennie.

"Sehat Jaem." Jaemin geleng geleng lalu berjalan meninggalkan Jennie.

Jennie, dalam situasi apapun kamu harus tetap tersenyum.

][][

Taeyong baru keluar dari kamar mandinya. Sekarang, Taeyong hanya memakai kaos putih tipis dan celana lutut berwarna hitam. Taeyong mengeringkan rambutnya yang bsaha dengan handuk warna putih. Putih dan hitam warna kesukaannya.

Bahkan, walpaper di kamarnya pun berwarna hitam putih. Barang barangnya juga.

Ketika Taeyong sedang berjalan ia tidak sengaja melihat sebuah foto di mejanya. Foto itu terlihat sudah lama, warnanya sudah hampir pudar.

Taeyong mengambil nafas kasar , "apa saatnya sekarang gue menyerah? Tapi ke siapa?"

Aku sudah selesai ukk
Jadi aku akan update sebanyak banyaknya :)

Vote dan komennya jangan lupa.
Aku akan senang kalo kalian nyampah di komentar :)

*saya suka saya suka*