06.

1K 179 7
                                    

***

"Kamu tuh bawa beginian hati hati dong!"

"Hei hei hei nanti tas kulit saya jatuh bagaimana? Hati hati kamu bawanya."

Arrghh kalo bukan karena bayarannya gede gua kagak mau dah beginian juga

"Jennie!!"

"I-iya pak..."

Hari ini Taeyong ada jadwal meeting. Dan sudah perjanjian, Jennie akan jadi asistennya. Yang Jennie bingungkan, kemana Doyoung? Bukankah Doyoung itu seharunya bersama mereka? Doyoung kan sekretaris Taeyong bukan? Pikir Jennie.

Jennie memberi tas kulit berwarna cokelat kepada Taeyong. Lalu Taeyong masuk ke ruangan meeting.

"Eeh kamu ngapain masuk juga?"

"Lah kan saya asisten bapak gimana sih."

"Kamu engga boleh masuk. Cukup tunggu diluar saja." Jennie mengangguk lalu pintu ruangan ditutup oleh Taeyong.

Jennie membuang nafas kasar, lalu duduk di salah aatu kursi kosong. Memainkan handphonenya, membaca pesan dari teman temannya, bermain game sampai ada seseorang yang mendatanginya.


"Hei..." orang itu duduk di depan Jennie. Jennie menatap orang itu dengan tatapan shock.

Lah brengsek ini ngapain kesini?!


"Lama tidak bertemu sayang." Jennie hanya diam tidak menjawab pertanyaan orang di depannya.

"Sayang? Kamu masih inget aku kan? Sa-"

"Honey!!!!" Teriak perempuan lain lalu ia menghampiri orang di depan Jennie. Perempuan itu menatap sinis Jennie.



"Apa lo liat liat?" Sekarang Jennie berani natep gadis di depannya dengan tatapan tajem.

"Lo lupa atau pura pura sih?"

"Pura pura? Hah? Gimana gim-"


PRAKK!

Bukannya menjawab pertanyaan Jennie, gadis itu malah menampar kedua pipi Jennie gantian. Jennie hanya diam menatap gadis di depannya. Dia tidak berani untuk melawan. Ingin rasanya Jennie mengubur gadis di depannya sekarang juga.


Dasar!! gumam Jennie.

"Lo kan?! Yang udah ngedeketin pacar gue?! Lo tuh kok susah banget dibilangin?!"


"Lo sa-"

PLAK!



"Apa!?! Salah lo bilang gue yang salah?!! Woii gue ngeliat dengan mata gue sendiri lo ngedeketin cowo gue kan!?!? JENNIE IYA KAN?!?! LO YANG NGEDEKETIN DIA KAN?!?!  JAWAB LO!!"

"Gue engga-"

PLAKKK!!

"MASIH BERANI JAWAB YA LO?!?"


ISHH TADI KATA LO GUE SURUH JAWAB?!!? DIEM SALAH JAWAB SALAH?!?!


"Cepet lo jawab woi cewe kelabang."

"Honey...Jennie engga ngedeketin aku, tapi aku yang ngedeketin Jennie."

"ALAH KAMU PASTI DISOGOK SAMA KELABANG INI KAN?!?! JENNIE JAWAB PERTANYAAN GUE!!!"

Cewek itu dengan santainya menampar pipi kanan dan kiri Jennie yang sudah merah karena efek tamparannya. Jennie diam. Tidak mengubris. Ia lebih memilih diam dibanding menjawab pertanyaan Jennie.

"JENNIE-"

"Ini ada apa?!?!" Taeyong datang menghampiri cewe itu dan Jennie.

Mata Jennie udah berkaca kaca. Ingin banget ia menangis sekencang kencangnya.

"Pak Taeyong!?! Ini pak cewe ini nampar saya pak!! Nih pak pipi saya merah pak."


Padahal mah dia sendiri yang nampar muka dia sendiri. Dan muka dia pun engga merah banget dibanding Jennie.

Jennie diem. Nahan sakit. Di pipi sama hati dia.

"Itu benar yang dikatakan Tzuyu?" Taeyong menatap muka Jennie dengan kaget.

Astagah.. itu itu pipinya?!?!

"Kamu ya yang nampar Jennie?!"

"BUKAN PAK BUKAN SAYA!-"

"Benar Tzuyu yang nampar Jennie pak." Tiba tiba Doyoung muncul dari persembunyiannya. Doyoung jalan mendekati Jennie dan Tzuyu.

"Jennie diam daritadi pak. Jennie tidak menampar Tzuyu. Justru sebaliknya. Tzuyu yang sudah menampar Jennie." Giliran Taeyong menatap Tzuyu tajam. Ia tidak suka jika ada orang yang membohonginya.

Tangan Jennie ditarik oleh Taeyong untuk keluar dari gedung itu segera. Jennie patuh tidak protes. Pikirannya kemana kemana.

Taeyong menuntun Jennie masuk ke mobilnya dan Jennie nurut. Patuh.

Taeyong menatap Jennie dengan tatapan iba lalu menjalan mesin mobilnya.



][][





"Nih." Taeyong memberikan sebotol air putih yang langsung diminum oleh Jennie sambil habis. Jennie diam. Tidak berani menatap Taeyong. Matanya bengkak, pipi kanan kirinya pun merah.


"Saya bukan cuma atasan kamu. Kalau kamu ada masalah, kamu bisa cerita sama saya." Tawar Taeyong.

Jennie menatap Taeyong lalu menghapus air matanya yang sudah jatuh.

"Kamu masih engga mau cerita sama saya??" Jennie mengangguk.

"Baiklah. Tapi cobalah mulai sekarang kita saling terbuka. Jangan ada canggung diantara kita lagi."

Bakal berusaha buat 1000 lebih words ya :)

Call Me Baby; Jennie Taeyong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang