Musuh bebuyutan

45.7K 702 3
                                    

Dua orang wanita muda tengah hamil berjalan beriringan di area mol
Mereka adalah dua orang sahabat lama yang kembali berkumpul setelah menikah dan memutuskan tinggal di gedung yang sama tetapi ruangan berbeda

"ahk, bentar dong sit. Duduk dulu capek nih" keluh fitri pada sita wanita yang lebih besar perutnya karna ia hamil tua dan sebentar lagi akan melahirkan

Sita hanya menganguk menuruti permintaan sang sahabat, namun saat ia akan duduk perutnya terasa kram tak bisa diajak kompromi

"ahk, kayanya anakku gak pengen duduk deh fit"
"kenapa ya anak-anak kita pada nakal terus gak pernah bisa diajak sejalan. Masih di perut aja udah kompakan buat ibunya kewalahan bagaimana kalau sudah lahiran"

"AHK" keluh mereka berdua bersamaan merasakan tendangan dari dalam perutnya

"kayanya mereka jodoh deh"

Jenis kelamin kedua bayi yang belum lahir itu sudah di ketahui lelaki dan perempuan namun kesukaan mereka berbeda dari bayi pada umumnya
Yang lelaki suka warna pink sedangkan perempuan biru
Salah seorang akan melonjak dalam perut sang ibu jika meraih warna lain

"kenapa bu" tanya security mol saat melihat kedua wanita itu menjerit kesakitan

"kayaknya saya akan lahiran pak, tolong pangil suami saya"

"SAKIT, TOLONG PANGIL SUAMI SAYA" jerit bu fitri

Skip .....

Kedua suami sita dan fitri berlari panik menuju ruang operasi keduanya harus dioperasi karna lahir sebelum waktunya

Fitri memang tinggal tungu minggu berbeda dari sita bayinya harus lahir prenatur sebab usia kandungannya baru berjalan 7 bulan 2minggu

Mereka saling menguatkan satu sama lain tangan mereka di gengam kedua suami mereka disisi mereka masing-masing

Bayi fitri berhasil keluar lebih dulu ia menangis membuat semua merasa lega tapi tidak dengan keluarga pak Zak bayinya masih belum berhasil di keluarkan

Begitu keluar bayi itu seperti tak ada pergerakan membuat semua menahan nafas mendengar isak tangis dari sang bunda, bayi perempuan itu menangis semakin kencang tak lama setelahnya terlihat pergerakan dari bayi lelaki yang telah di perkirakan telah tiada

Semuanya menangis haru melihat keajaiban itu
"mereka benar-benar berjodoh"
"kelak kita harus menyatukan mereka"
Ujar fitri yang di sambut dengan tangis beriringan kedua bayi mugil itu
Semua tersenyum melihat kekompakan keduanya

3 years later

Anggi Olentia purnama dan Angga Spero wardana

Nama kedua bocah balita yang saling berebut mainan di salah satu emperan kawasan penitipan anak sebab kedua orang tuanya sedang sibuk melihat kinerja para buruh di kebun sawit di kawasan kalimantan
Bukan tak ingin membawa mereka ikut serta tapi perjalanan jauh juga cuaca yang tak mendukung membuat mereka berpikir berpuluh kali untuk membawa mereka

Kejahilan angga sudah terlihat dari dia kecil, hari ini entah tangis yang keberapa kali ia lakukan menjahili anggi sampai pemilik penitipan kewalahan untuk melerai keduanya

Jika angga jahil sedangkan anggi sendiri tak ingin jauh dari jangkauan angga, ia seolah menyodorkan diri untuk angga kerjai

Kakak penjaga sengaja mengabadikan momen tersebut dan mengirimnya kepada kedua orang tua mereka

"mereka harus kita jodohkan secepatnya" usul fitri
"saya setuju usul kamu " timpal sita semangat
"mereka masih kecil ma" nasehat wisno suami fitri membuat sang istri merengut cemberut
"gapapa sih wis, daripada mereka duluan jatuh hati ke orang lain apalagi anggi kecil sangat banyak di minati lawan jenisnya" bela sita
"udah ikut kata para istri aja, perempuan  selalu benar" ketus zak yang dihadiahi cubitan kesal dari istrinya

My husband My enemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang