Pemilik hati

10.5K 310 4
                                    

Restoran italia itu tampak penuh dengan orang-orang yang menikmati makan siangnya, mereka tampak elegan dan mewah dengan cara memakannya berbeda dengan pasangan yang ada didekat kaca transparan ruangan itu lebih tepatnya sang wanita ia seolah ogah-ogahan menikmati hidangannya yang telah tersedia beberapa menit lalu

"kenapa" tanya sang pria heran dengan cara makan sang wanita
"makan saja makanmu agar kita cepat pulang" seru sang wanita seolah malas menangapi omongannya
"apa kau tak suka, mau ku pesankan yang lain"
"makan saja makananmu ck, benar-benar cerewat" gerutu anggi kesal, pria itu memaksanya masuk ke restoran ini setelah menolak restoran jepang dan thailand dan merekomendasikan tempat nasi padang langganannya

"mau menceritakan sesuatu?" Tanya angga, ia memang tau gelagat anggi mengingat kebersamaan mereka sebelum terpisah selama beberapa tahun. Anggi menatapnya lekat
"ak-aku mau cerita sesuatu tapi aku tak yakin " gumamnya namun masih bisa didengar angga

Mereka tiba disalah satu hotel milik angga, pria kaya yang tergila-gila dengan anggi. wajarkan mereka sudah SAH

"kenapa membawaku kesini" tanya anggi
"ada sesuatu yang harus kuurus"
"kenapa tak kau antar saja aku ke tempat semula, aku juga ingin kerja. apa kata yang lain jika kerjaku membolos setiap saat" sewot anggi lalu berbalik menuju pintu keluar

"hey" Pangil angga berlari kecil mengejar anggi yang sudah berhasil keluar
"mau kemana" tanya angga begitu berhasil mencekal lengan anggi
"mau kerja. lepasin tangan gua" gerutunya
"enggak. Kamu harus ikut aku, gak boleh pulang sebelum ku perintah" Ia menarik lengan anggi namun kekeras kepalaan anggi membuat angga sedikit kewalahan

"aaaaa, turunkan gua" pekiknya emosi saat angga memikulnya bagai karung beras dipundak sang suami

Plakk

"Diamlah, kau sangat berat" ucap angga seraya memukul bokong tepos anggi 😂
Ia terdiam, wajahnya memerah menahan malu mendapat perlakuan tak terduga dari angga

Semua mata menatap heran dengan keduanya, tak biasanya Bigboss Mereka dengan penampilan urakan seperti itu. penyebabnya hanya satu orang yang sedang dipikulnya tersebut karna tak ingin diajak makan siang. mereka sempat berdebat adu mulut membuatnya frustasi dan menarik lepas double dan dasinya.

"duduk yang manis aku hanya mau mengurus sesuatu sebentar" perintah angga lalu keluar dari sana

-----

hampir dua jam berlalu yang ditunggu tak kunjung datang ia pun mulai bosan dan merebahkan diri di sofa. Entah berapa lama ia tertidur sampai suara benda jatuh mengintrupsinya

"engh, ahh terus sayang" terdengar suara rancauan tak jelas dari balik sofa di kursi kebesaran angga.

'siapa yang berani berbuat bejat diruangan ini' batin anggi. Dengan takut-takut ia mengintip kesana

Tubuhnya lemah bagai tak bertulang hingga tersungkur jatuh ke belakang dan mengenai meja. pemandangan didepan sangat mengurus emosinya

"Anggi" Terdengar suara brinton itu mendekat kearahnya. pria yang tadi tengah bercumbu dengan wanita tanpa sehelai benangpun melekat ditubuhnya

"hiks, jangan mendekat hiks" anggi menepis tangan angga yang berniat menolongnya. Pria itu kehabisan kata-kata, ia meruntuki kebodohannya yang terbawa nafsu lupa dengan orang yang berarti dalam hidupnya berada diruangan yang sama beberapa jam yang lalu.

Anggi melangkah dengan kaki gemetar, sungguh apa yang dilihatnya tadi sangat membuatnya terpukul. Angga sudah banyak berubah, ia sangat tak mengenali dirinya yang sekarang

"Gi dengar dulu" cegat angga
"JANGAN SENTUH AKU BRENGSEK" jerit anggi membuat semua perhatian orang di lobby mengarah ke mereka
"aku bisa jelaskan semua"
"JELASKAN APA HAA. JELASKAN KALAU KAU BISA NYENTUH WANITA MANAPUN DIDEPAN MATAKU! DUITMU BISA KAU GUNAKAN MEMBELI TUBUH SETIAP WANITA" jerit anggi melonglong
"bukan gitu nggi. kita bisa bicarakan ini baik-baik tapi tidak disini" angga mengengam tanganya
"LEPASKAN BANGSAT" maki anggi masih dengan intonasi yang sama

My husband My enemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang