extra part 3

11.8K 231 5
                                    

Ruangan itu dipenuhi dengan tangkai stroberi
"mom, mau lagi" rengek gadis kecil itu
"dengar, mom bukan nggak mau bagi tapi makan ini banyak nggak baik buat anak kecil" gadis kecil itu mencabikkan bibirnya

"aku bukan anak kecil" maria melipat tangan didada
"baiklah gadis dewasa,  sudah cukup makan stroberinya saatnya tidur siang"
"ck,  ini sudah sore. Maria gak mau"
"kata mama gak baik melawan orang tua.  Iyakan ma" sahut bocah lelaki yang sedari tadi diam memperhatikan kedua manusia yang sibuk memperebutkan stroberi

"Iya sayang" sahut wanita cantik yang memangku bocah lelaki tersebut, maria melotot tajam kearah bocah tersebut

Like daugther like father

Batin anggi merasa putrinya mewarisi sikaf Keras kepala dan bossy angga

"kak ajak maria main ya" perintah nadira, maria menggeleng menolak ajakan kenzi

"enggak mau, maria harus tidur nanti addy marah" maria mencabikan bibir kesal. Anggi menghela nafas kasar

Ia mengapit tangan maria dan membawanya ke kasur
"tidur yang nyenyak ya" perintah anggi yang hanya ditangapi angukan

Setelah maria terlelap anggi dan nadira mulai bertukar cerita sampai larut.

Ditempat lain

Angga terlihat frustasi tak mendapatkan sang istri di segala ruangan,  ia membentak para pekerjanya yang tak becus bekerja.
"dasar bodoh,  tak berguna. Jika istri dan anak saya kenapa-napa kalian harus tanggung jawab" bentak angga ia menarik kasar dasinya sampai terlepas bersama kancing baju kedua

"mungkin kak anggi sedang perjalanan pulang kak" seru yobel berusaha meredakan emosi sang kakak

"kita tunggu saja,  jika sejam lagi kak anggi tidak pulang kita lapor polisi dan minta bantuan karlos buat mengerakan para anggotanya mencari mereka"

Jam berputar terasa lambat,  angga berdiri dan menempelkan ponsel yang sudah terhubung ke kontak karlos kenalan jasa yobel mencari info apapun seperti detectif

"hal.. "

Suara mobil menghentikan angga yang akan berbicara dengan orang diseberang sana

"Kamu tau ini pukul berapa" tanya angga dengan suara naik satu oktaf, maria langsung bersembunyi dibelakang tubuh anggi ia ketakutan mendengar suara tinggi sang ayah

"pukul sembilan lebih" sahut anggi cuek ia berusaha tak peduli
"kamu masuk kekamar gih" perintah anggi mengabaikan angga
"Anggi" pangil angga penuh penekanan
"Anggi olentia wardana" teriak angga membahana ya membuat seisi rumah ketakutan mendengar syarat akan kemurkaan angga

"apa"tanya anggi ketus,  ia terlalu lelah dengan semua

Plak

Angga menampar wajah anggi sebagai pelampiasan emosinya
"kak" teriak yobel menutup mulutnya tak percaya dengan apa yang ia lihat
"mommy" teriak maria menghampiri anggi yang menatap berang angga

"puas"teriak anggi kecewa
"Diam. Dasar perempuan gak berguna,  suami menunggu dirumah kamu malah keluyuran gak jelas darimana. Apa dunia kamu lebih penting dari saya sampai lupa meminta ijin dan pulang larut, pria mana yang kau temui dibelakangku"
"aku gak kaya kamu yang lebih mentingkan pekerjaan daripada keluarga, sebenarnya siapa yang selingkuh aku atau kamu. Kemana kamu tadi siang katanya ada rapat mendadak tapi nyatanya sibuk dengan wanita lain kerestoran makan siang jangan kira aku gak tau" teriak anggi balik

Keduanya sama-sama tersulut emosi bahkan mereka meniadakan kehadiran yobel disana,  tak peduli jika teriakan mereka mempengaruhi mental sang anak yang mendengar keributan mereka

Anggi mengepalkan tangan berusaha meredam emosinya, ia berbalik hendak pergi

Namun lambat laun semua terlihat gelap

"Anggi"
"mom"
"kak"
"nyonya" semua suara itu berteriak bersamaan sebelum kesadarannya menghilang

----
Suara berat itu menyeruak masuk ketelinga anggi
"persetan dengan semuanya,  istriku bahkan harus dirawat dirumah sakit hanya karna kejutan breng*ek itu" maki angga

"...."
"ia pendarahan karna stres dan itu karna aku"
"...."
"tidak, bubarkan acaranya kami tidak akan pernah datang. Keluarga kami akan baik-baik saja walau tidak harus  mengadakan anniversary sialan itu"

"....."
"terima kasih telah membantuku membuat semuanya dengan sempurna, berikan saja semua makanan itu ke panti asuhan jangan biarkan terbuang sia-sia"

"baiklah"

Pip

Angga memijit pelipisnya
"harusnya malam ini kamu menjadi princes di pesta kita bukan menjadi pasien, maafkan aku. Harusnya aku bisa lebih mengendalikan emosi aku"

Anggi membuka matanya perlahan menatap angga yang menangis dalam diam menyesali perbuatannya

Saat kelopak mata itu akan terbuka anggi langsung berpura-pura belum siuman
"sebentar ya,  aku keluar dulu" pamit angga lalu mencium kening sang istri

Rasa sesak menusuk dada anggi ia merasa bersalah telah meragukan angga. Ia bisa mendengar percakapan mereka diluar yang membahas acara annivar yang gagal total karna kesalahpahamannya

Cklek

Pintu ruang inap anggi terbuka, seorang dokter separuh baya datang untuk memeriksa kondisinya

"sebentar ya bu saya cek dulu" ujar sang dokter,  begitu selesai memeriksa kondisi anggi dan menjelaskannya kepada angga ia segera berlalu

Angga meminta maaf dan berjanji tak akan mengulang kesalahan yang sama
"aku juga minta maaf sama kamu, aku belum bisa menjadi istri yang baik" mereka berpelukan seolah engan tuk melepaskan.  Semua ikut bahagia melihat soulmate itu kembali akur

Jangan terlalu memperioritaskan apupun diatas keluarga dan hilangkan prasangka buruk dengan pasangan anda jika ingin sebuah hubungan tetap awet. Sesungguhnya sebuah keluarga yang utuh takkan terbentuk jika mengutamakan ego

Save your family, lovely there your job

Rencana mau buat sqeuelNya maria dan kenzi tapi setelah Mr. Right Ending

Tungguin ya gaes 😊

My husband My enemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang