pergi hilang dan lupakan

10.6K 333 4
                                    

suasana sepi minimarket siang ini seolah mendukung suasana hati kesal anggi

ia masih merasa kesal dengan pria yang telah berani memeluknya semalam siapa lagi kalau bukan angga. Tadi pagi ia merasa kesal mendapati sebuah lengan memeluk tubuh mungilnya tanpa balutan baju, spontan ia berteriak dan memukul badan pria itu dengan guling dan di beberapa bagian tubuhnya terdapat kissmark karya lelaki itu

"Gi" pangil nadira entah yang keberapa kalinya diikuti lemparan biji buah duku
"apa" tanya anggi dengan wajah tak bersahabat
"ye si bangke, dari tadi dipangil kaga nyahut. sekalinya nyahut mau makan orang, kenapa lu mpok" tanya nadira lantas mendekat kearah anggi menawarkan buah kesukaan mereka
"masih kenyang" tolak anggi

Ia menatap lekat kertas dihadapannya tanpa minat, tatapannya kosong
"ngelamun jorok lu ya" nadira menyikut lengan anggi
"iss apaan sih. lagi gak mood nih" anggi berdiri meninggalkan meja kasir
"kenapa sih, gak jelas banget" gerutu nadira lalu berpindah ketempat duduk anggi tadi mengantikan wanita tersebut

Anggi merapikan penampilannya, memastikan kalau karya angga di bahu telanjang dan lehernya tertutup dengan apik

drtttt drtttt drttt

ponsel Oppo miliknya bergetar ada beberapa pesan masuk dan dial terlewat disana mengingat ia tak ada menyentuh benda pipih itu dari kemarin

My dad: kak hari ini bunda masuk rumah sakit lagi, bunda harus offname selama beberapa hari. pulang ya kak, kasihan bunda terus nyarin kamu

pesan wisno ayah anggi

Anggi : tapi kuliah anggi belum selesai, anggi juga belum gajian. anggi gak ada simpanan lagi, yang kemarin udah anggi kirim buat beli obat bunda

send 📨📨📨

Setelah selesai berkutat dengan ponsel ia masukan kedalam kantong celananya dan kembali ke minimarket tempatnya bekerja

"lama amat sih lu, bos cariin tuh" bisik nadira begitu anggi duduk
"mau ngapain lagi sih" dengusnya kesal begitu melihat tampang tampan angga
"nanti siang temani saya makan, tak terima penolakan" titah angga tak terbantahkan

anggi tak mengubris, ia lebih memilik menyibukkan dirinya dengan pura-pura melihat daftar produk yang baru masuk ke gudang daripada menangapi omongan pria tersebut

srakkk

angga merobek kertas tersebut hingga menjadi beberapa bagian dan meletakkannya ke meja dengan asal

"apa kau sudah gila" tanya anggi kesal dengan perlakuan angga seenak jidat sedangkan nadira melongo tak percaya dengan yang barusan dia lihat
"kau mengabaikanku karna kertas sialan itu" angga mengangkat bahu nampak cuek
"dasar gila" umpat anggi

"kita akan makan di restoran jepang kesukaanmu atau thailand?" tanya angga lagi
"Nasi padang"
"No no no. kita akan makan direstoran langananku"
"ya udah. nanti kami akan makan di warteg dekat sini" sahut anggi ketus

drttt drttt drtttt

ponsel anggi bergetar didalam kantongnya
"Jagain bentar ya, mau angkat telpon" bisik anggi. angga memperhatikan percakapan keduanya sebelum mengikuti keruang kecil dipojok bangunan itu

"Halo yah" sahut anggi begitu terdengar suara panik dari sana
"......"
"akan anggi usahakan yah. anggi janji"
"... "
"secepatnya. doakan anggi"
"...."
"Terima kasih yah, jangan lupa jaga kesehatan disana. semoga aja bunda lekas sembuh"
"....."
"iya yah"
"......" sedang asik mengobrol tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka angga muncul darisana
"hahaha. tidak nadira gak seperti itu" tawa anggi pecah saat ayahnya mengatakan agar anggi jangan terikut gaya berpacaran sahabatnya itu seperti mengenakan baju Pergi, hilang dan lupakan

"gak kok. nadira sehat disini jangan risau"
"jangan benci nak angga, dia gak tau apa-apa. jelaskanlah kepada dia secara perlahan pasti dia akan mengerti, bagaimana juga kalian sepasang suami istri yang sah" ingatkan ayah wisno ia sudah tau mengenai pertemuan keduanya
"Iya sayang, adek selalu ingat kok" canda anggi mengoda ayahnya seperti bunda fitri bila ayah wisno menasehatinya, mendengar kalimat manja itu angga melotot tajam kearahnya
"hahahaha anak ayah mulai nakal ya" tawa wisno pecah mendengar kalimat godaan anggi persis seprti sang istri

begitu sambungan terputus ia langsung diintrogasi pria itu
"my hero" angga mengernyitkan dahi begitu melihat nama penelpon tadi diponsel anggi yang berhasil direbut karna pertanyaannya tak kunjung dijawab

"iss, kembalin" anggi melompat-lompat kecil meraih ponselnya dalam gengaman angga

cup

angga menciumnya dan merengkuh pinggang ramping itu agar semakin merapat kearahnya
"temani aku makan siang maka benda ini akan kembali" tentu saja anggi menurutinya ia kenal baik dengan pria didepannya ini. ia akan menghalalkan berbagai cara agar keinginannya tercapai

Tbc

Halo hai, sorry ya lama update lagi sibuk kerja dan gak ada waktu senggang. Thx buat suaranya dan mampir kelapak ini kedepannya akan berusaha agar lebih sering up lagi

Bye bye gaes 😉😉

My husband My enemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang