Kesal

9.2K 264 0
                                    

Kecupan-kecupan kecil di sekujur wajah anggi membuatnya risih belum lagi mata orang-orang yang membuat mereka menatap perdebatan kecil tersebut, sebenarnya hanya anggi, ia berusaha mengusir wajah pria itu menghujami dirinya dengan ciuman karna tak mau makan

"Hentikan. ok gua makan"

Cup

"aku makan" angga membenarkan kata lo-gua yang menurutnya sangat tak pantas digunakan mengingat umur mereka tak lagi remaja

"iya iya aku makan, nyebelin" gerutu anggi kesal

semua tertawa melihat intraksi keduanya, berbeda dengan pasangan kebanyakan bahkan nadira dan daniel tak pernah mendebatkan hal tak penting sifat lembut dan sabar daniel selalu membuatnya merasa kalah jika mengajaknya berdebat ia selalu mampu meleleh dengan cara pria tersebut.

"pelan-pelan saja" angga membersihkan mulut anggi yang belepotan dengan bubur setelah menolak sifat baik angga yang akan menyuapinya

begitu buburnya habis ia memungungi semua, ia akan sangat manja saat sakit dan juga rewel versi balita gede

"mau sesuatu" tawar angga
"gak" sahutnya ketus
"ya sudah. istiratlah dengan baik, aku akan mengurus pekerjaan dikantor sebentar"
"bilang saja kau ingin menemui sekertaris jalangmu, menuntaskan apa yang belum selesai sekarang"
see, wanita itu berucap dengan mata berkaca-kaca

"aku hanya pergi sebentar. lagipula disini banyak orang yang akan menjagamu"
"pergilah, jangan kembali lagi. gak usah tunjukin batang hidungmu didepanku"

angga terkekeh mendengar amukan anggi, dia tipe wanita yang paling anti diabaikan saat sakit

"baiklah. aku gak akan kemana-mana, tidurlah agar lekas baikan" angga mengecup kening anggi dan membantunya rebahan

-----

Semuanya membicarakan pengalaman mereka, saling bertukar cerita tanpa canggung seolah mereka semua teman lama yang sedang reunian tentu saja dengan volume suara yang dijaga mengingat anggi tertidur lelap di bangkarnya.

menjelang larut semuanya pamit pulang dan meninggalkan angga seorang diri disana

"mau minum" tanya angga saat melihat anggi menjulurkan tanganya ke nakas meraih gelas berisi minum yang disahut dengan anggukan

"yang lain kemana" tanya anggi
"mereka sudah pulang kerumah masing-masing" gelas kosong kembali diletakkan ke tempat semula

"butuh sesuatu" tanya angga lagi karna anggi tak kunjung tidur
"berbaringlah disini, aku tak ingin tidur sendiri" pinta anggi

Angga sempat berfikir apa ia harus mengiyakan tawaran sang istri atau menolaknya, ia takut tubuhnya dan hatinya berkata lain. ia pria normal tentu saja tergiur dengan tawaran anggi hanya saja keadaan tak mengijinkan sebab wanita itu sedang sakit

"Tidurlah, aku takkan kemana-mana" angga mengelus pucuk kepala anggi setelah perdebatan yang cukup panjang dengan dirinya sendiri dengan pilihannya

"good night sweety, mimpikan aku" angga mengecup bibir pucat itu sekilas lalu kembali memeluk tubuh mungil itu.

Keesokan paginya anggi sudah diperbolehkan pulang, dan tak lupa mengingatkannya agar menghabiskan obatnya walaupun sudah lebih baik agar sehat total
"jangan melihatku seperti itu" anggi mengutuk tindakan angga karna meninggalkan karyanya disekujur permukaan kulit bahu dan leher jenjangnya

"semalam bahkan kau meminta lebih, kenapa sekarang malah protes tak terima" wajah anggi memerah mendengar perkataan angga mengingatkan akan kejadian hot semalam betapa agresifnya dia bahkan meminta lebih namun angga tak mengindahkannya karna wanita itu sedang sakit

"kau sangat menyebalkan" sewot anggi
"terima kasih. semua orang selalu mengatakanya, aku bahkan sadar betapa tampanya aku" angga mengedipkan sebelah matanya kearah anggi

"dasar pria sebleng"

"aku juga sayang kamu"  sahutnya ngaur membuat anggi kesal setengah mati rasanya ingin menarik rambut pria itu sampai lepas dari kulitnya tanpa sadar ia menyuarakan isi hatinya

"kau bisa melakukannya saat pelepasanmu hampir tiba dan menikmati betapa hebatnya aku dalam urusan ranjang" ia menatap angga tak percaya pria itu berbicara vulgar dengan santainya

"astaga, seberapa parah dirimu dengan tak tau malu membicarakan hal privasi dengan gampangnya" komentar anggi

crettttt

Ban mobil angga berdecit akibat mobil direm secara tiba-tiba oleh pengemudi gila yang kini berada disamping anggi

"APA KAU SUDAH GILA, BAGAIMANA KALAU TADI AKU TERHUYUNG KEDEPAN" bentak anggi dengan wajah memerah akibat luapan amarah yang tak bisa dikontrolnya

"kau sangat brisik" ucap angga setelah berhasil membungkam mulut wanita itu dengan pangutannya

'pria ini benar-benar. ihh menyebalkan'

tbc

My husband My enemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang