Selamat jalan mom

10.9K 216 1
                                    

Rumah mewah itu kembali dipenuhi orang-orang seperti minggu lalu bedanya semua orang yang datang saat ini mengenakan pakaian serba hitam dan mengucapkan bela sungkawanya atas kejadian yang menimpa keluarga wardana

Yobel terus menjerit histeris dan pingsan beberapa kali sedangkan saudaranya yang lain diam tak mengatakan apapun hanya angukan dan gelengan kepala saat tamu mengatakan 'sabar'

Anggi dengan setia berada disamping sang suami sampai dibawah kepenguburan umum. ia dilarang kedua orangtuanya untuk ikut kesana mengingat kandungannya yang masih rentan jadi dia tak boleh kecapean

"gih temui suami kamu, bunda liat dari tadi dia diam terus ajak dia makan dia belum makan dari kemarin" ucap bunda fitri lembut mengajari putri semata wayangnya agar menjadi istri idaman

"sayang" pangil anggi membuat angga mendongkak sebentar lalu kembali menatap kosong bingkai gambar alm sang mama

"makan dulu" bujuk anggi, angga hanya mengeleng lalu bertanya
"kamu sudah makan" seharian ini ia tak ada melihat sang istri beranjak jauh dari sisinya ia takut sang istri melewatkan waktu makannya
"belum" sahut anggi dengan cengiran gugup
"kenapa belum makan" tanya angga menatap lekat wajah istrinya
"aku mau makan kalau kamu juga makan" sahut anggi menatap kearah lain menghindari tatapan angga

Walau dalam keadaan duka angga tak bisa lepas tanggung jawab kepada kedua malaikatnya, ia beranjak dan mengambil nasi dan minum membawanya kembali ke kamar ditempat anggi berada

"nah, buka mulutmu" angga menyuapi anggi
"sebenarnya aku udah makan, aku bohong" jujur anggi dengan senyum kaku
"makanlah aku tak mau kamu sakit" tambah anggi mengambil ahli sendok dan napan nasi seraya menyuapi angga

Disela suapannya sesekali ia bercerita tentang sesuatu yang pernah ia alami semasa mereka berpisah
"aku akan memandikanmu" ucap anggi

jika tidak dalam keadaan berduka mungkin angga akan langsung menerkamnya tapi ia hanya mematuhi segala yang dikatakan sang istri
"biar aku saja" ucapnya saat anggi terlihat bingung akan mengosok bagian pinggang ke bawah

Selesai mandi keduanya berbaring diranjang, anggi membawa tubuh angga agar bersandar padanya seperti seorang ibu memeluk anaknya dari belakang, mata anggi tertujuh pada sebuah telpon gengam yang terletak di nakas

"ini ponsel mama" tunjuk anggi

Tangan kekar itu meraihnya, membuka album yang tersimpan disana. Disana terdapat fotonya dan sikembar dari kecil hingga besar juga anggi

Bibir merah nan tipis itu mulai berceloteh panjang lebar seolah bernostalgia dimasa kanak-kanak mereka diiringi sebuah musik yang pernah mereka nyanyikan semasa putih biru dulu saat acara perpisahan

Ini videonya 😂

lagu itu seolah meluahkan isi hati anggi yang ingin menemani pria sampai ia merasa lebih baik

"nangis itu gak berarti cengeng, ada kalanya kita tak mampu membendung kesedihan itu. aku siap jadi bahu yang akan kamu sandari sampai kesedihanmu berkurang, aku takkan mengataimu juga. menangislah jika itu perlu jangan tahan sebab aku disini menemanimu" ucap anggi seraya mengelus rahang angga

Perlahan air mata angga mulai turun ia menangis tanpa suara, tubuhnya bergetar hebat

"ikhlaskan mama. dia udah tenang disana berjumpa sama nenek dan yang lain dirumah BAPA"

"mama pasti sedih lihat jagoannya menangis seperti ini" lanjut anggi

Tubuh angga mulai tenang namun anggi belum menghentikan aksinya mencium pucuk kepala dan mengelus bahu angga walau ia sedikit kewalahan mengingat tubuh angga dua kali lipat dari tubuhnya

"terima kasih sayang udah bantu mom menghibur ayah kamu" ucap anggi pada perutnya mengelus dengan penuh cinta

disini kutemani kau dalam tangismu bila air mata dapat cairkan hati
kan kucabut duri pedih dalam hatimu agar kulihat senyum ditidurmu malam nanti

anggaplah semua ini satu langkah dewasakan diri yang tak terpungkiri juga bagi

Lastchild-pedih 🎶🎶🎶

TBC

tinggalkan vote ya

Mauliate 😊

My husband My enemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang