Pikiran nakal akan bayangan sepotong kejadian dirumah sakit membuat anggi senyum-senyum sendiri dengan wajah merona malu, ia ingat dengan jelas bagaimana pria itu hampir mengisi dirinya bukan hanya hatinya
"jangan berhayal yang jorok-jorok siang bolong" tegur nadira melemparkan bantal sofa dirumah angga, ya anggi dibawa pulang ke sana lagi bersama kedua orangtuanya setelah dokter memberinya ijin pulang. ternyata kejadian 'tertangkap basah' sangat berefek besar bagi psikolog anggi
"kamu harus memakai linggerie nanti malam" bisik nadira bagai iblis pengoda iman
"pilihlah antara satu" ia menunjukan salah satu linggeri berwarna merah
"yang ini gimana?" tanya nadira antusias seolah untuknya sendiri
"terlalu tipis" ucapnya pelan malu membayangkan dirinya sendiri dibalut pakaian tipis tersebut"gak ada dalaman" komentarnya begitu ditunjuk nadira
"kalau yang ini terlalu ribet, nanti susah bukanya terlalu banyak tali" anggi mengusap tengkuknya gugup
"ya gimana dong. nah gimana kalau beli linggerie maid anggakan bos otomatis ia punya bawahan""yang ini gimana" tanya nadira minta pendapat lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
My husband My enemy
RomanceDalam tahap revisi Musuh bebuyutan dari mereka jabang bayi hingga mereka terlahir dewasa namun takdir berkata lain saat mereka harus dipaksa menikah oleh kedua pihak orang tuanya persoalan demi persoalan menjadi debat adu mulut tersering dalam kelu...