Namun

3K 302 67
                                    

Bel istirahat baru saja berbunyi, bahkan guru matematikanya baru berjalan keluar dari kelas. Namun tiba-tiba Tata dan Jeje menghampiri mejanya dengan wajah yang panik, bahkan Navy yang baru akan berdiri keluar dari bangkunya sampai kembali duduk sangking terkejutnya dengan kedua anak perempuan itu.

"Nana mana Ru?" Tanya Tata. Gadis itu lebih sering memanggil Navy dengan sebutan 'biru' karena memang nama panjang Navy adalah Navy Blue Alcarano.

"Ya mana gue tau, kan kalian yang sekelas." Ujar Navy, di sampingnya Atlas ikut menguping.

"Lo baca wattpad dia gak sih?" Seru Jeje.

"Gue gak punya Wattpad."

Tata langsung menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Intinya aja nih ya. Wattpad dia udah complete. Dan chapter terakhir itu, dia nemenin Oksi putus sama pacarnya. Dan ini udah 2 hari mereka berdua gak masuk sekolah."

Navy langsung terkejut. Memang semalem ia mencoba menghubungi Nana tapi tak kunjung dapat jawaban. Navy kira gadis itu sudah tidur, karena memang ia menghubunginya jam 2 malam. Ia tidak tau segala hal yang terjadi di kehidupan Nana selama dua hari ini.

"Yaudah gue ke rumahnya."

"Sekarang Ru!" Perintah kedua gadis itu bersamaan.

"Iyaiya." Navy langsung membereskan barang-barangnya dan memasukannya kedalam tas, tanpa di suruh, Atlas di sampingnya juga melakukan hal yang sama. Tata dan Jeje sudah tidak heran lagi, karena mereka memang sudah tau.

"Kabarin kita ya Ru."

🌸🌸🌸

Oksi mendesah ketika ia tidak bisa tertidur lagi. Ia menoleh kekanannya dan melihat Mamanya tidur di sofabed. Tepatnya setelah Oksi sampai di rumah. Mamanya marah besar dan belum juga Oksi sempat menjawab. Anak itu tiba-tiba saja limbung dan jatuh pingsan. Jadi jika di hitung-hitung, ini sudah hari kedua ia berada di rumah sakit.

Oksi menjulurkan tangannya, mengambil ponsel di atas lemari kecil di sampingnya. Entah apa yang ia harapkan saat melihat beberapa notifikasi di ponselnya. Pesan dari Gefari? Atau pesan dari Genara? Dua wanita yang nyatanya tak menghubunginya sama sekali.

Saat sedang asik membaca pesan di group yang nyatanya sampai saat ini tak pernah mengeluarkannya dari sana, matanya memicing begitu melihat chat yang di tulis Navy di sana.

Navy : Oki mana ya? Read pc gue dong

Buru-buru anak itu langsung membuka personal chat yang Navy kirimkan kepadanya.

Navy : Lo dimana?

Navy : kenapa gak sekolah?

Navy : Lo tau Nana gak masuk sekolah juga?

Navy : Terakhir dia sama lo kan?

Navy : Gue otw rumahnya.

Mata Oksi membulat, ia tak tau dimana Nana berada, bahkan ia tak tau kalau Nana tak masuk sekolah. Mendadak lelaki itu menjadi cemas. Perasaan yang aneh yang Oksi tak bisa jelaskan. Tapi Oksi tak suka merasakannya. Semuanya terasa salah. Lebih salah lagi karena Oksi malah tak merasa sedih lagi setelah malam itu ia habiskan bersama Nana.

Mereka tidak tidur hingga pagi. Setelah Oksi mencium Nana, matahari terbit dan mereka langsung memutuskan kembali ke Jakarta. Tak banyak uang mereka obrolkan setelah itu. Mereka berdua memang merasa sedikit camggung setelah apa yang mereka berdua alami. Bahkan Oksi merasa gab tak kasat mata yang tadinya ada di antara mereka menghilang sudah. Namun segalaanya terlihat baik-baik saja. Setidaknya itu yang Oksi tau.

O X Y G E NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang