2 (What do you think?)

363 20 0
                                    

Flashback
“Oppa, sebentar lagi aku ulang tahun lho”
“Lalu?”
“Ih oppa tidak peka”
“Oppa sibuk Soojung-ah, sebentar lagi oppa akan menempuh ujian masuk universitas”
“Masa tidak ada waktu sedikit saja untuk dongsaengmu yang paling cantik ini?”
“Tidak ada, sudah-sudah oppa mau belajar”
“Aku tidak mau keluar”
“Kalau begitu akan kupanggilkan appa. Appaaa… Soojung menggangguku!!!”
“Nyebelin ah”
.
Appa dan eommanya terlihat sibuk. Soojung kesal karena tidak ada yang mengingat ulang tahunnya. Ia Kupikir ada surprise pukul 12 tadi malam, ternyata tidak ada yang mengetuk pintu kamarnya. Ia menunggu dari pagi sampai sore namun yang ia dapat nihil, tidak ada yang peduli kepadanya. Soojung mengunci diri di kamarnya sampai ia tertidur.
.
Tok tok tok…
“Soojung, temani oppa membeli makanan yuk”
“Aku malas”
“Oppa ingin Mekdi nih”
“Beli saja sendiri”
“Oppa ingin bersamamu. Ayolah, oppa nyidam chicken”
“Bodo ah”
“Appa dan eomma pergi jadi aku malas sendirian”
.
Tumben appa dan eommanya pergi tanpa mengajak Soojung dan Jongin. Sebenarnya Soojung sangat lapar karena belum makan sejak siang, sayangnya ia gengsi karena ia sedang “ngambek” pada Jongin. Namun rasa perih yang ia rasa di perutnya mengalahkan gengsinya itu.
.
“Iya sebentar aku ganti baju dulu”
“Oke, oppa tunggu di ruang tamu ya”
.
“Soojung? Kau kenapa? Marah?”
“Menurut oppa?”
“Judes sekali, nanti cantiknya hilang lho”
“Bodo”
“Tidak boleh seperti ini ah. Kalau sama orang lain tidak boleh begitu ya”
“Iya, berhubung ini sama oppa jadi boleh kan? Oke”
“Ya sama saja tetap tidak boleh. Sudah-sudah, sebentar lagi kita sampai”
“Kok lewat sini? Kita mau ke Mekdi mana sih?”
“Sudah ikut saja”
.
Mobil Jongin di parkir di sebuah rumah makan, Soojung yang masih kebingungan ikut turun dan “mengekor” di belakang Jongin. Soojung mengira mungkin Jongin hendak bertemu dengan temannya dulu sehingga harus mampir ke tempat ini.
.
“SURPRIIIISSEEEEE…. SELAMAT ULANG TAHUN, KAMI UCAPKAAAAN”
“Selamat ulang tahun Soojungku tercinta, maaf oppa tidak berniat membuatmu marah. Ini sudah kurancang bersama appa, eomma dan beberapa temanmu. Maaf ya tidak begitu meriah. Love you my little sister. Happy sweet 16th”
.
Jongin mencium kening Soojung dan menggandengnya ke arah appa, eomma dan beberapa teman dekatnya. Di sana juga ada Kyungoo. Sebuah taman di rumah makan itu sengaja ditata sedemikian rupa dan terdapat balon serta hiasan bertuliskan nama Soojung bertengger dimana-mana. Tidak ketinggalan ada sebuah kue ulang tahun yang sangat lezat.
.
Ternyata Soojung sudah salah sangka terhadap oppanya. Soojung tidak menyadari bahwa ia memiliki oppa yang sangat perhatian dan sayang kepadanya.
.
Mereka melewati malam yang panjang saat itu. Soojung terus bercanda dan memakan apapun yang ada di rumah makan itu. Jongin terus mengajaknya pulang karena jam sudah menunjukkan pukul 00.30 artinya hari sudah berganti dan waktunya untuk pulang. Sesampainya di rumah, Soojung langsung masuk ke kamar Jongin.
.
“Loh loh, tidur di kamarmu sendiri sana”
“Aku ingin bersama oppa”
“Jangan gila, kembali ke kamarmu”
“Aku mengantuk oppa, selamat malam”
“Astaga malah tidur”
.
Akhirnya Soojung tidur di kamar Jongin sehingga Jongin hanya bisa tidur di sofa yang ada di sebelah kasurnya. Belum lama ia tertidur tiba-tiba suara khas milik Jongin sudah menyeruak di telinganya untuk membangunkanmya.
.
“Ayo bangun Soojung, jangan seperti kebo yang susah bangun ah. Cepat mandi, kau pergi ke sekolah bersama oppa hari ini. Cepat bangun!”
“5 minutes again oppa”
“No! Never! Wake Up!!!”
Flashback end
.
Sore hari sebelum Soojung berangkat bekerja, tiba-tiba ia mendengar bel pintu rumahnya yang berbunyi.
.
Ckleek…
“Kyungsoo op..pa?”
“Apa aku mengganggumu?”
“Ti…tidak, tapi aku akan pergi bekerja”
“Aku ingin menemui Jongin, bolehkah? Kumohon”
“Tapi… Aku tidak tahu bagaimana emosi oppa saat ini”
“Aku akan bicara dengannya pelan-pelan”
“Apa oppa yakin?”
“Jangan takut Soojung, aku tidak akan keras padanya”
“Baiklah silahkan masuk”
.
“Oppa… Apa aku mengganggu?”
“Keluar!”
“Jongin, ini aku, Kyungsoo. Apa kau tak merindukanku?”
“Mau apa kau kesini?”
“Jongin, kenapa kau ini? Kita sudah bersahabat sejak kecil, sekarang kau tak menganggapku?”
“Aku tidak mau dikasihani!”
“Aku tidak mengasihanimu, aku hanya ingin kau…”
“Pergi!”
“Kau mengusirku?”
“KUBILANG PERGI!!!!!”
.
Soojung hanya mematung tak tahu harus bagaimana. Sedangkan Kyungsoo melangkah lesu keluar dari kamar Jongin. Setelah menyadari bahwa Kyungsoo hendak pergi, Soojung berlari menghampiri Kyungsoo.
.
“Maafkan oppaku, oppa”
“Tak apa. Tapi aku khawatir padamu, kau selalu mendapat bentakan darinya setiap hari”
“Aku tak apa oppa. Aku mengerti keadaan Jongin oppa”
“Maafkan aku karena datang kesini tanpa izinmu. Aku pergi dulu, kau jagalah dirimu baik-baik”
“Terima kasih oppa”
.
Soojung menutup pintu rumahnya dan tiba-tiba ia mendengar teriakan Jongin dengan nada penuh amarah.
.
“SOOJUNG!!!!!”
“I…iya op..pa”
.
“Apa kau menyuruh Kyungsoo datang kesini?”
“Tidak oppa, itu kemauan Kyungsoo oppa sendiri”
“Jangan banyak alasan! Kau meminta perlindungan pada Kyungsoo? Hah?”
.
Jongin memelintir tangan kanan Soojung. Soojung hanya meringis kesakitan dan tangan kirinya berusaha melepaskan genggaman Jongin yang sangat kuat.
.
“Ti…tidak oppa” Suara Soojung bergetar karena menahan tangisannya
.
Dugg…
Jongin menghempaskan posisi Soojung dari berdiri menjadi duduk bersimpuh didepannya sehingga pandangan Jongin yang menggunakan kursi roda sejajar dengan Soojung. Seperti ada setan yang merasuki Jongin, ia mulai menjambak Soojung dan terus memarahi Soojung.
.
”Sekali lagi kau melakukannya, aku akan berbuat lebih dari ini!” Teriak Jongin sambil menjambak dan memainkan kepala Soojung
“Aakkhh… oppa… sakit…Maafkan aku”
“Maaf kau bilang? Jangan-jangan kau sudah menyebarkan berita ke semua orang bahwa aku lumpuh. Iya? Kau ingin mereka mengasihaniku? Hah?”
“Tidak oppa, aku tidak pernah melakukan itu. Ampun oppa, sakiiiit!!!” Soojung berteriak kesakitan namun tangannya tak mampu melawan kekuatan tangan Jongin
“SIALAN!”
.
Jongin mencekik leher Soojung. Soojung yang tidak siap akhirnya tercekik dan nafasnya tersengal.
.
“Op…pa”
Ckeleek… Braak…
“JONGIN! LEPASKAN SOOJUNG!!!!!”
.
Kyungsoo yang mendengar suara ribut dari dalam rumah berinisiatif memasuki kembali rumah itu dan melihat apa yang terjadi. Benar saja, ketika Kyungsoo memasuki kamar Jongin, ia melihat Jongin sedang mencekik Soojung. Seketika Kyungsoo meneriaki Jongin namun tak digubris. Akhirnya Kyungsoo membantu Soojung melepaskan cekikan Jongin yang memang sangat kuat.
.
“Jongin! Soojung tidak bisa bernafas!”
“Minggir! Dia benci padaku!”
“Sadar Jongin! Dia dongsaeng kandungmu!”
“Dia ingin membunuhku!”
“Astaga! KAU YANG BISA MEMBUNUH SOOJUNG SAAT INI, JONGIN!!! DONGSAENGMU SEKARAT!!!”


TBC
jangan lupa kasi vote dan comment ya, kita saling menghargai. Makasih 😊

My Brother (Complete) Where stories live. Discover now