10 (Danger)

211 8 0
                                    

Soojung terpaku melihat yeoja yang keluar dari mobil Sehun adalah Irene, mantan kekasih oppanya. Soojung berpikir apakah salah paham yang dimaksud Sehun adalah ini? Apakah Irene berselingkuh dengan Sehun?
.
Tidak terasa air matanya mengalir deras seiring dengan pandangan matanya yang melihat Sehun mencium dan melumat bibir sexy milik Irene.
.
“SEHUN OPPA!!!”
“Soo…Soojung… Apa yang kau lakukan di…sini?”
“Oppa menduakanku? Dengan Irene oenni?”
“Dengarkan aku dulu Soojung…”
“Ternyata benar apa yang sudah Jongin oppa katakan. Kau memang br*ngs*k. Kau bahkan mengucapkan kata-kata manis kepadaku. Namun nyatanya apa?”
“Soojung, aku bisa menjelaskan…”
.
Belum selesai Sehun bicara tiba-tiba Irene menyela kalimat Sehun.
.
“Sudahlah Sehun. Biarkan dia, kau juga harus ingat kau tak bisa selamanya bermain dengan yeoja lain. Ingatlah anakmu yang sekarang sedang kukandung ini”
“Eonni, ha…mil?”
“Iya, kenapa? Jadi sudah jelas kan? Sehun milikku. Jadi pergilah. Oh iya, Sehun tidak menduakanmu, karena dia sudah berhubungan denganku sebelum memacarimu”
“Jadi… Eonni berselingkuh dari Jongin oppa? Mengapa kalian tega menyakiti Jongin oppa? Dan mengapa kalian juga mempermainkanku?”
“Pada beberapa bulan awal kehamilanku, Sehun tidak bisa berhubungan denganku, makanya dia memacarimu. Namun sayang, kau dan Jongin kecelakaan. Jadi dia pergi, tapi bukan ke Paris seperti yang kau tahu. Dia hanya lari darimu. Hahaha…”
“Apa benar oppa? Oppa membohongiku? Lalu mengapa eonni meninggalkan Jongin oppa?”
“Jaman sekarang apa yang kita andalkan kalau bukan uang Soojung? Jongin tidak akan bisa memenuhi kebutuhanku, tapi Sehun, Sehun lah penyelamatku. Masih untung aku memperbolehkannya bermain denganmu”
“Maafkan aku Soojung-ah, Irene hentikan”
“SIALAN!!!”
.
PLAKKK… PLAKKK…
.
Soojung menampar Sehun dan Irene secara bergantian. Emosinya sudah memuncak. Ia kembali ke taxi nya dan bergegas pulang. Sesampainya di rumah, Soojung yang masih terisak berlari ke kamarnya tanpa menyadari Jongin yang berada di ruang tamu. Jongin mengejar Soojung dan memasuki kamar Soojung. Soojung sudah meringkuk di tempat tidurnya perlahan dibelai oleh Jongin yang khawatir dengan kondisi dongsaengnya itu.
.
“Soojung, mengapa menangis?”
“OPPAAAAA!!!!!”
“Sini oppa peluk. Ceritalah?”
“Aku sudah tahu mengapa kau melarangku berhubungan dengan Sehun oppa”
“Kau sudah tahu?”
“Aku tahu, mengapa oppa tidak menceritakan padaku? Dan mengapa oppa juga tidak pernah cerita bahwa Irene eonni telah mengecewakanmu?”
“Tapi… bagaimana…”
“Aku melihat Sehun oppa bersama Irene eonni. Aku menghampiri mereka. Dan Irene eonni menjelaskan semuanya tanpa rasa bersalah. Oppa tahu? Bahkan sekarang Irene eonni hamil anak dari Sehun Oppa… huaaaaa…”
“Irene…ha…mil???”
“Oppa, lupakan Irene eonni, dia bukan yeoja yang baik. Aku juga akan melupakan Sehun oppa karena dia juga telah melukai oppa…Hks”
“Sudah-sudah. Sekarang kau tahu kan mengapa oppa selalu marah? Oppa menyayangimu, oppa tidak mau kau celaka. Sekarang istirahatlah, tenangkan dirimu. Bersyukurlah kau mengetahuinya sebelum semuanya terlambat”
“Iya oppa…”
“Sekarang kau istirahat ya. Tenangkan pikiranmu”
“Hks…”
“Oppa berusaha menjadi oppa yang baik. Sekuat tenaga dan usaha oppa lakukan untuk melindungimu. Oppa tahu oppa masih lepas kendali tapi itu semua semata-mata karena oppa ingin memenuhi kewajiban sebagai oppamu. Lalu apa yang harus oppa lakukan sekarang?”
“Tidak ada, jadilah diri oppa sendiri, jangan terlalu memaksakan diri, nanti oppa bisa sakit lagi”
“Kalau aku memukulmu menghindarlah Soojung-ah, itu bukan diriku yang sebenarnya. Mengapa kau selalu pasrah saja?”
“Aku tidak marah kau pukul, tapi itu tidak baik untuk kesehatan mentalmu. Mulai sekarang tenangkan pikiranmu. Semua sudah mulai berjalan dengan baik oppa. Kita melangkah bersama”
“Terima kasih Soojung”
.
.
Line Group Call (3)
(L) “Ada apa kau membuat group call?”
(KS) “Tidak terjadi apa-apa pada Soojung kan?”
(JI) “Soojung sudah mengetahui bahwa Sehun hanya mempermainkannya dan dia juga tahu bahwa Irene adalah kekasih Sehun. Apa ini rencanamu Lay?”
(L) “Apa? Tidak Jongin, bahkan aku belum melancarkan misiku. Apa aku terlambat?”
(JI) “Tidak juga, hanya saja tak sengaja Soojung sudah mengetahui semuanya. Bahkan… Irene sedang mengandung anak Sehun”
(KS) “Apa? Dia menghamili Irene tapi dia masih mempermainkan Soojung? Namja macam apa itu?”
(L) “Sial! Ternyata Sehun berbuat sangat jauh”
(JI) “Kalau begitu kau tak usah pusing-pusing memikirkan cara agar Soojung mengetahui kebejatan Sehun, Lay”
(L) “Tapi kita harus tetap memantau. Sehun sudah ketahuan oleh Soojung jadi bisa saja dia melakukan balas dendam”
(KS) “Benar juga. Lalu bagaimana?”
(L) “Aku akan tetap meminta tolong anak buah appaku untuk tetap membuntuti Soojung kemanapun ia pergi sehingga jika terjadi apa-apa kita bisa langsung bertindak”
(JI) “Benar juga”
(KS) “Sekarang kita istirahat saja. Kita akan melancarkan misi mulai besok. Benar kan Lay?”
(L) “Tepat sekali Kyungsoo-ya”
(JI) “Baiklah”
.
.
Malam itu Soojung pergi bekerja dan Jongin sedang pergi bersama Lay dan Kyungsoo. Lay dan Kyungsoo ingin membuat Jongin merasakan dunia luar lagi karena sudah sangat lama Jongin tidak keluar bersama mereka.
.
“Soojung pulang jam berapa?”
“Dia bilang dia akan menelfon jika akan pulang. Biasanya sekitar pukul 10 malam”
“Sekalian saja nanti kita jemput”
“Tapi sekarang sudah setengah 10 malam, coba kau telfon Soojung”
“Baiklah”
.
3x Jongin mencoba menelfon Soojung namun nomornya tidak aktif. 15 menit berlalu akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk menjemput Soojung.
.
Di sisi lain, Soojung yang menyadari HP nya lowbat akhirnya memutuskan untuk pulang menaiki taxi, namun belum sampai ia menaiki taxi yang sudah dicegatnya, ia melihat Sehun yang berjalan gontai sambil menendang apapun benda yang ada di depannya. Tiba-tiba Sehun ambruk dan spontan Soojung berlari ke arahnya.
.
“Oppa apa yang kau lakukan?”
“Hey, Soojung-ah, kau kah itu? Hhmm… kau tambah cantik saja”
“Kau mabuk? Sejak kapan kau suka mabuk?”
“Aku mabuk cintamu Soojung-ah”
“Kuantar kau pulang oppa”
.
Soojung merangkul tubuh Sehun dan mengiringinya berjalan sampai taxi. Selama di perjalanan, Sehun selalu mengucapkan kalimat-kalimat gombalnya terhadap Soojung. Soojung sudah tidak tergoda, ia hanya iba melihat Sehun yang berantakan seperti ini.
.
Saat itu juga Lay mendapat info bahwa Soojung menaiki taxi bersama Sehun yang sedang mabuk. Mereka berasumsi bahwa Soojung mengantar Sehun ke rumahnya.
.
“Lay-ah, kita harus ke rumah Sehun sebelum Sehun mencelakai Soojung”
“Aku tahu jalan pintas ke rumah Sehun agar lebih cepat”
“Baiklah, aku akan mempercepat mobilku. Kyunsoo-ya, tunjukkan jalannya”
.
Sialnya, Soojung dan Sehun sampai terlebih dahulu. Mereka memasuki rumah Sehun dan menutup pintunya. Soojung merebahkan Sehun di sofa ruang tamu dan hendak mengambilkan air minum untuknya.
.
Tiba-tiba…


TBC

My Brother (Complete) Where stories live. Discover now