"Irene?"
"Jo...ngin? Ada apa...kau...kesini?"
"A...Aku..."
"Annyeong Irene eonni. Apa kabar?"
"Soojung? Kau..."
"Kami ingin menjenguk Sehun oppa. Apa eonni juga hendak menjenguk Sehun oppa?"
"I...iya... Kalau begitu...kita bersama saja"
.
Soojung mencoba tenang dan ramah terhadap Irene, namun Jongin masih terbawa dengan perasaannya. Jongin putus dari Irene bukan karena sudah tidak cinta, namun karena sakit hati atas perselingkuhan Irene dengan Sehun. Sehingga Jongin masih memiliki sedikit rasa sayang jika melihat wajah Irene.
.
"Irene...apa...dia anakmu?"
"Iya Jongin. Ini putriku bersama...Sehun"
"Ohh..." Jongin tak bisa berkata-kata lagi namun Soojung dengan tanggap mencairkan suasana
"Wah, benarkah? Cantik sekali. Siapa namanya? Wajahnya mirip sekali dengan eonni"
"Namanya Seulgi. Aku ingin putriku cantik secantik kau Soojung. Bukan hanya wajahmu tetapi juga hatimu yang cantik"
"Ah eonni bisa saja"
.
Tidak lama, Sehun datang dengan pengawalan oleh sipir penjara. Matanya membulat melihat Irene dan putrinya datang bersama Soojung dan Jongin.
.
"Hunnie, lihatlah, Jongin dan Soojung mengunjungimu"
"Jongin? Soojung? Maafkan aku. Aku menghancurkan hidup kalian. Bahkan aku nyaris merenggut masa depan Soojung. Maafkan aku. Hks..."
.
Sehun bersimpuh dan berderai air mata penyesalan di hadapan Jongin dan Soojung. Ia tak menyangka sahabatnya itu masih sudi mengunjunginya walau Jonginlah yang membuat Sehun masuk penjara. Sehun sudah menyadari kesalahannya.
.
"Sehun-ah, bangun, jangan bersimpuh. Aku dan Soojung datang kesini untuk memastikan kondisimu baik-baik saja dan kami sudah memaafkanmu"
"Iya oppa. Oppa tambah kurus. Apa makanan disini tidak enak? Seharusnya kau minta saja Irene eonni membuatkan makanan untukmu. Hehehe..."
"Terima kasih Jongin, Soojung. Aku tidak menyangka kebejatanku kalian balas dengan kebaikan seperti ini. Dan...apa kalian tidak marah terhadap Irene?"
.
"Dia sudah menjadi milikmu Sehun, bahkan sekarang dia sedang membesarkan anakmu. Jagalah dia dan putrimu. Bimbing dia dengan baik. Saat kau keluar dari penjara nanti, jadilah appa yang bisa dibanggakan oleh Seulgi"
"Terima kasih. Maafkan aku...Hks"
.
Sehun tak henti-hentinya menangis dan memeluk Jongin. Ia bahagia karena Jongin dan Soojung memaafkannya.
.
"Sehun-ah, apa...aku boleh menggendong...putrimu?"
"Silahkan"
.
Entah apa yang membuat Jongin ingin menggendong darah daging Irene dan Sehun itu. Terlihat wajah Jongin begitu sumringah melihat bayi yang sekarang ada di gendongannya. Umurnya belum genap 6 bulan, hidungnya yang mancung dan kulitnya yang putih seputih susu itu mewarisi gen appanya. Sedangkan wajah cantik dan matanya yang cerah mewarisi gen eommanya. Tidak lama setelah ia menilik Seulgi inchi demi inchi, tiba-tiba bibir tipis nan merah itu berdecak dan terbuka. Kemudian raut wajah sang bayi seakan ingin menangis.
.
"I...irene, apa aku melakukan kesalahan? Mengapa Seulgi hendak menangis?"
"Ish, oppa kau ini. Seulgi itu lapar. Sudah berikan Sseulgi pada Irene eonni, jangan diganggu terus ih"
"Maafkan aku Irene"
"Tidak apa-apa, Seulgi nyaman bersamamu, buktinya dia tetap tidak menangis. Padahal biasanya dia selalu menangis jika digendong oleh orang lain"
"Benarkah?"
"Kau juga harus segera memiliki anak Jongin" Sela Sehun sembari tersenyum
"Jangan memulai, Sehun!"
"Hehehe..."
.
.
~2 tahun kemudian~
"Oppa, nanti kau pulang jam berapa?"
"Nanti oppa harus menemai Lay untuk meeting Soojung-ah, ada apa?"
"Kalau Kyungsoo oppa?"
"Astaga, bilang saja kau akan berkencan dengannya"
"Hehehe... Boleh ya oppa"
"Iya pergilah, hati-hati, jaga dirimu baik-baik. Hubungi oppa jika ada apa-apa"
"Siap kapten"
.
Jongin sudah lulus kuliah dan kini bekerja di perusahaan milik appa dari Lay, begitu pula Kyungsoo. Hanya saja Kyungsoo bekerja di departemen yang berbeda dengan Lay dan Jongin. Kyungsoo dan Soojung kini menjalin asmara bahkan merencanakan menikah. Jongin tidak mempermasalahkan jika dongsaengnya harus menikah mendahuluinya.
.
"Kyungsoo oppa, kita jemput Jongin oppa yuk"
"Jangan Soojung-ah, dia sedang melakukan pendekatan dengan Catherine, salah satu yeoja cantik blasteran Australia di kantor"
"Wah, apa aku akan memiliki kakak ipar bule?"
"Kalau Jongin berhasil meluluhkan hati Catherine, ya...mungkin seperti itu"
"Jongin oppa pasti dapat meluluhkan hatinya. Oppaku adalah namja yang sexy, tampan, baik dan sangat peduli dengan sesama. Semua yeoja pasti akan tertarik padanya"
"Kau ini, selalu saja memuji oppamu"
"Of course, he is my life, he is my brother"
.
Seperti yang dibilang oleh Soojung, Jongin berhasil meluluhkan hati Catherine. Kini Soojung memiliki eonni yang walau belum resmi menjadi istri dari oppanya namun ia sudah sangat dekat dengan Catherine. Suatu hari, Jongin, Catherine, Soojung dan Kyungsoo sedang berbincang-bincang di ruang tamu rumah Jongin dan Soojung.
.
"Aw..."
"Kenapa Soojung-ah?"
"Tanganku..."
"Susah digerakkan lagi? Kyungsoo-ya, apa yang kau lihat? Dongsaengku kesakitan tapi kau hanya diam saja. Cepat pijit tangannya!"
"A...aku? Tapi biasanya kau yang..."
"Kalau dia sudah menikah denganmu, aku tak bisa melindunginya setiap saat. Aku percayakan Soojung padamu"
"Oppa, bicaramu terlalu jauh. Ini tanganku bagaimana?"
"Sini Soojung, kucoba memijit tanganmu" Kyungsoo meraih tangan Soojung dan memijatnya perlahan
"Lihatlah Jongin, mereka cocok sekali ya"
"Iya. Kebahagiaan Soojung adalah kebahagiaanku Catherine"
"Soojung beruntung sekali memiliki oppa yang sempurna sepertimu"
"Catherine, sebenarnya ini adalah wujud balas budiku pada Soojung karena..."
"Karena oppa dulu nakal eonni. Aku tidak boleh bermain keluar, padahal dia suka bermain di luar. Makanya sekarang dia harus membayar semuanya padaku"
"Astaga Jongin, kau usil sekali"
.
Soojung tidak ingin mengungkit masa lalu yang kelam itu. Ia ingin menatap masa depan yang lebih baik dengan mengambil pelajaran dari masa lalu.
.
.
~2,5 Tahun kemudian~
"Kai, jangan lari-lari ya ampun. Ini anak baru bisa jalan langsung lari-larian terus kerjanya"
"Biar saja Jongin, dia kan lincah sepertimu. Dan sepertinya nakalnya juga turunan dari kelakuanmu"
"Aku tidak nakal Catherine, hanya sedikit bandel. Hehehe..."
"Ah kau ini. By the way, apa kau sudah menelfon mereka? Sudah jam berapa ini? Mengapa mereka belum sampai?"
"Mungkin terjebak macet. Kau sudah menyiapkan semuanya?"
"Sudah siap. Tapi apa kau yakin tak masalah jika kita hanya menyuguhkan masakanku saja?"
"Masakanmu sangatlah enak sayang. Perpaduan antara makanan Korea dan Australia, so yummy"
"Kau tidak pantas berbahasa Inggris Jongin"
"Kau ini, sekali-kali pujilah suamimu, jangan diejek terus"
.
"KAAIIII.... SELAMAT ULANG TAHUN, JAGOAN"
"SOOJUNG! BISAKAH KAU TIDAK BERTERIAK?"
"OPPA SENDIRI BERTERIAK BEGITU!!!"
"KAU YANG MEMULAI SOOJUNG-AH!!!"
"Huaaaaa...."
"Kai-ya, astaga maafkan appa. Kau terganggu dengan suara kami ya? Maaf maaf"
"KAU INI JONGIN! SUDAH MENJADI APPA MASIH SAJA SEPERTI ANAK KECIL!"
"NUNA... KAU JUGA SAMA SAJA SEPERTI MEREKA! KENAPA KAU IKUT BERTERIAK???"
"Huaaaa..."
"KYUNGSOO! KENAPA KAU JUGA BERTERIAK? KAU MENAKUTI ANAKKU!!!"
.
2 pasang suami istri itu memang tidak pernah tenang. Selalu saja ada pertengkaran karena hal sepele. Hari ini adalah ulang tahun Kai yang pertama, putra dari Jongin dan Catherine. Soojung dan Kyungsoo memang menikah lebih dahulu namun sampai saat ini mereka belum di karuniai anak.
.
Kai adalah buah cinta dari pernikahan Jongin dan Cathrine. Kulit eksotis dan hidung yang unik ia dapatkan dari appanya serta mata yang tidak begitu sipit dan bibir sexy yang didapat dari eommanya. Ia tumbuh sebagai anak yang sehat dengan kelincahan yang luar biasa. Kai senantiasa tersenyum dan tertawa, membuat orang disekitarnya seakan merasakan energi positif dan kebahagiaan jika melihat senyumnya. Jadi tidak ada alasan untuk tidak menyayangi Kai kecil.
.
Dalam acara kali ini, Jongin dan Catherine tidak hanya mengundang Soojung dan Kyungsoo.
.
"Ternyata keluarga kalian berisik sekali Jongin"
"Kau harus sering-sering bertemu dengan kami agar kau bisa melatih pita suaramu"
"Terima kasih banyak, sepertinya aku harus ke THT setiap hari kalau aku selalu berkumpul dengan kalian" Sehun masih tetap dengan sikap dinginnya
"Dasar kau ini, bilang saja kau tidak mau berkumpul dengan kami. Wah, Seulgi sudah besar ya? Kau semakin cantik"
"Telima kathih paman..." Jawab Seulgi yang masih cadel (ketularan bapaknya :D)
"Aigoo manisnya. Sehun-ah, ajak anak dan istrimu mencicipi makanan istriku. Dijamin enak"
"Sehun pasti akan menghabiskan makanan istrimu Jongin. Hihihi..." Celetuk Irene
"Hahaha... Kau bisa saja. Hey Lay, kau sudah datang juga? Kemarilah! Istrimu sudah bisa berbahasa Korea kan?"
"Sudah, aku menghukumnya jika dia tidak bisa berbicara bahasa Korea. Hahaha..." Lay melirik Ling-Ling, istrinya.
"Lay oppa jahat, Jongin. Aku dipaksa" Jawab Ling-Ling masih terbata-bata
"Wah baru kali ini ada yang bilang Lay oppa jahat" Soojung menyela pembicaraan mereka
"Kalian masih saja berdebat. Ayo makan, mumpung masih hangat" Ujar Catherine
"Ayo. Kita makan semuanya. Nanti kita teruskan mengobrolnya..." Jongin turut mengajak semua teman dan saudaranya untuk makan.
.
4 keluarga bahagia itu nampak bercanda dan tertawa bersama. Tidak ada lagi amarah, dendam dan kekerasan. Sebuah perjalanan hidup yang sangat tidak mudah telah mereka jalani.
.
Kerasnya takdir tak membuat mereka lemah. Dari segala halang rintangan yang mereka hadapi mampu membuat mereka berdiri makin kokoh. Yang masih mereka pegang adalah ketulusan dan kebaikan. Adanya kejahatan di dunia ini adalah hasil dari rekayasa manusia itu sendiri.
.
Jongin, oppa kandung Soojung yang mungkin sempat ingin mati atau bahkan sudah tak tahu saat itu dia "merasa" masih hidup atau tidak telah mengalaminya. Menjadi seorang oppa dari sosok Soojung merupakan anugerah terindah untuknya. Tuhan menyadarkan Jongin dengan cara "menghukumnya" melalui Soojung. Sempat terlintas di benaknya jika saja Jongin tidak "segila" itu mungkin Soojung tidak tersiksa.
.
Namun yang lalu biarlah berlalu. Jika manusia itu memiliki hati yang baik dan tulus, maka kedamaian akan dicapai bagaimanapun caranya. Sabar memang tidak mudah, namun lebih tidak mudah jika kita "jatuh" karena keteledoran kita sendiri.
THE END... FIN... TAMAT
Alhamdulillah akhirnya selesai :D Untuk readers tercinta boleh dong minta kritik saran atau sekedar tanggapan dari FF ini. Minta tolong kita saling menghargai satu sama lain ya. Terima kasih semua :)
YOU ARE READING
My Brother (Complete)
Fiksi PenggemarSetelah mereka duduk tiba-tiba Jongin memeluk Soojung sangat erat. Dibelainya rambut Soojung penuh kasih sayang. Hal yang telah lama hilang dan dirindukan oleh Soojung dari seorang Jongin, oppa kandungnya. Soojung rela walau ia harus berkorban dan t...