9 (We Try)

201 9 0
                                    

Kyungsoo sampai di café itu terlebih dulu, disana ia langsung mendapati beberapa petugas sedang memperbaiki dan berusaha membuka lift yang macet dan berhenti itu. Tidak lama kemudian Lay juga datang, dan setelah itu pintu lift berhasil di buka dan ditarik ke posisi pintu lantai 2 agar bisa mengeluarkan Soojung.
.
Saat pintu terbuka, mereka mendapati Soojung yang sudah terkapar lemas dan bibirnya mulai membiru. Kyungsoo dengan cepat mendekap dan menggenadong Soojung.
.
"Kyungsoo, jangan mendekap Soojung terlalu erat, ia pasti kehabisan oksigen"
"Minggir kau Lay, aku akan mengeluarkan Soojung"
"Kyungsoo, tenanglah dulu..."
.
Tidak lama kemudian petugas rumah sakit datang atas panggilan dari pihak café. Soojung langsung dilarikan ke rumah sakit. Sedang Jongin yang berada di rumah hanya mampu berdoa'a agar yeodongsaengnya itu tidak apa-apa.
.
Lay menjemput Jongin dan mengantarnya ke rumah sakit menyusul Soojung dan Kyungsoo yang sudah lebih dahulu berangkat. Sesampainya di rumah sakit, mereka bertiga tak bisa tenang dan menunggu Dokter Suho keluar dari ruangan itu.
.
Ckleek...
.
"Dokter, bagaimana keadaan dongsaeng saya?"
"Dia tidak apa-apa kan, dok?"
"Kalian tenanglah, dia mengalami shock karena kekurangan oksigen. Dan dari info yang kalian berikan tadi, karena dia sedang dalam perawatan cidera otak maka kami harus memantaunya. Otaknya kekurangan oksigen sehingga bisa memperparah cideranya. Tapi syukurlah dia sudah melewati masa kritisnya"
"Jadi apakah kami boleh menjenguknya?"
"Silahkan, tapi jangan terlalu ribut, dia masih lemah"
"Terima kasih Dokter Suho"
.
Mereka bertiga menghampiri Soojung dengan wajah panik. Ketika Jongin melihat Soojung yang sedang terbaring lemah, air mata pun tak kuasa dibendung olehnya.
.
"Soojung-ah? Ini oppa. Kau dengar?"
"Op...pa, pu...sing"
"Iya, oppa tahu, tahan dulu ya, kau pasti kuat, oppa disini"
.
Soojung diperbolehkan pulang setelah kondisinya lebih baik. Ia hanya perlu perawatan satu malam di UGD. Soojung pulang diantar oleh Jongin, Lay dan Kyungsoo. Sesampainya di rumah, Kyungsoo menyuruh Soojung istirahat namun Soojung ingin berbicara dengan Jongin. Akhirnya mereka berempat duduk bersama di ruang tamu.
.
"Oppa sudah bilang sejak awal, jangan berhubungan lagi dengan Sehun"
"Tapi ini bukan salah Sehun oppa, dia harus mengantar saudaranya ke rumah sakit, dan kejadian lift itu murni karena kecelakaan"
"Jangan-jangan kejadian lift ini juga karena ulah Sehun"
"Oppa! Jangan memfitnah orang, kejadian itu murni kecelakaan. Pihak café juga sudah meminta maaf kan?"
"Kau tidak benar-benar tahu Soojung. Dan lihat, sekarang kau berani bohong kepadaku. Kau bilang hendak belajar kelompok, tapi apa?"
"Maafkan aku, aku memang salah, tapi tolong berhentilah menyalahkan Sehun oppa"
"Mengapa kau selalu membelanya? Kau sudah tidak mau menurut padaku? Hah?"
"Tapi oppa selau melarangku tanpa alasan yang jelas!"
"Kau berani membantahku??!!"
.
Plakk...
.
"JONGIN HENTIKAN! Sadarlah, kau menampar Soojung lagi???!!!"
"Jongin-ah, tenanglah, Soojung masih belum sembuh"
"Tak apa oppa, memang ini salahku...Hks"
"Ma...maafkan aku Soojung-ah, aku lepas kendali. Apa sakit? Maafkan aku"
"Tak apa oppa, jangan salahkan dirimu"
"Masuklah ke kamarmu Soojung, aku dan Lay akan menenangkan Jongin. Kau istirahat saja"
"Baiklah Kyungsoo oppa"
.
"Jongin, apa kau sadar kau telah menyiksa dongsaengmu lagi?"
"Maafkan aku Kyungsoo, aku benar-benar tidak bisa mengontrol emosiku"
"Aku sudah bilang, jaga emosimu, ingat pengorbanan Soojung. Jangan pernah kalah melawan emosimu"
"Susah Kyungsoo, tidak semudah itu"
"APA SUSAHNYA? Apa kau bahagia jika kau menyiksa dongsaengmu? Kau ingin Soojung MATI? Hah?!!"
"Kyungsoo hentikan, kau harus menenangkan Jongin, bukan malah membentaknya"
"Aku tidak bisa melihat Soojung disiksa oleh Jongin didepan mataku Lay"
"Mengertilah keadaan Jongin Kyungsoo, ini tidak mudah untuknya"
"Kyungsoo-ya, aku tahu, kau menyayangi Soojung kan?"
.
"Tentu saja Jongin, aku sudah menganggap kalian keluargaku"
"Bukan itu maksudku, kau...mencintai Soojung kan?"
"Aku...aa..akuu..."
"Kyungsoo, aku ingin kau menemani Soojung. Tolong, aku lebih percaya padamu. Kau namja yang bisa kuandalkan untuk melindungi dongsaengku. Aku merestui jika kalian menjalin hubungan"
"Apa yang kau bicarakan Jongin?"
"Jangan mengelak Kyungsoo, aku bisa mengetahui dari tatapan matamu dan perbuatanmu kepada Soojung. Tolong jauhkan Soojung dari Sehun"
"Kau jangan egois Jongin-ah. Kau juga harus memikirkan perasaan Soojung"
"Lalu siapa yang memikirkan perasaanku???!!! Kau pikir menjadi oppa yang cacat dan tidak bisa melindungi yeodongsaengnya itu mudah? Apa kau rela memiliki yeodongsaeng yang terancam nyawa dan keselamatannya karena berhubungan dengan namja bejat macam Sehun?"
"Jongin, Kyungsoo. Jangan berdebat sendiri, kondisi ini rumit untuk kita semua. Dan rumit juga untuk Soojung. Jongin, apa kau tidak menceritakan saja kepada Soojung tentang siapa Sehun sebenarnya?"
"Aku tidak punya bukti Lay, dan aku takut Soojung membenciku"
"Bagaimana jika kita buat Soojung mengerti sendiri tentang Sehun"
"Bagimana caranya?"
"Biar aku yang urus, nanti jika sewaktu waktu aku menyuruh kalian melakukan sesuatu maka tolong menurutlah padaku"
"Baiklah Lay, aku dan Jongin akan selalu siap".
.
.
Sebenarnya bulan ini Soojung akan menjalani ujian kelulusan SMA nya. Jongin hanya bisa mendukung Soojung dengan memberinya semangat. Sekali waktu, Kyungsoo menemani Soojung belajar dan menyuruhnya berhenti jika Soojung merasa pusing atau lelah. Soojung sudah tidak pernah bertemu dengan Sehun lagi, namun ia masih berhubungan lewat social media tanpa sepengetahuan Jongin.
.
Hari ujian pun tiba. Malam hari sebelum ujian, Jongin menghampiri Soojung di kamarnya.
.
"Apa oppa boleh masuk?"
"Masuk sa... Wah, daebak! Oppa sudah bisa berjalan dari kamar?"
"Aku berusaha Soojung"
"Sini-sini aku bantu"
"Tidak usah, kau duduk saja. Aku yang akan kesana"
"Pelan-pelan oppa. Waaah, oppa jjang. Hebat sekali, aku bangga"
"Oppa lebih bangga memiliki dongsaeng sepertimu. Apa kau lelah? Oppa pijit ya"
"Jangan oppa, aku tidak lelah, kau duduk saja disini, di sebelahku"
"Tak apa, aku akan memijit pundakmu. Kau tahukan sentuhanku dapat menyembuhkanmu?"
"Iya iya aku tahu. Terima kasih banyak oppa"
"Fighting! Kau pasti bisa Soojung-ah, kau pasti lulus dengan nilai yang memuaskan"
.
3 hari berlalu, ini hari terakhir ujian kelulusan Soojung. Jongin menunggu kepulangan Soojung bersama Kyungsoo dan Lay yang kebetulan baru pulang dari kampus dan mampir ke rumah Jongin.
.
"OPPAAAA.......Hks" Soojung yang baru memasuki rumahnya langsung berlari dan memeluk Jongin sambil menangis
"Eh eh kenapa menangis? Soojung? Kau tidak apa-apa kan? Jangan membuat oppa panik. Ada apa?"
"Ak...aku takut nilaiku jelek"
"Tidak mungkin, kau kan sudah belajar, pasti nilaimu bagus"
"Tadi pada ujian pertama kepalaku sangat sakit oppa, aku tidak bisa berkonsentrasi. Dan tidak lama setelah itu aku muntah"
"Astaga, kau sakit lagi? Lalu bagaimana kondisimu sekarang?"
.
"Aku sudah tidak apa-apa karena aku meminum obat yang Dokter Suho berikan. Tapi di ujian kedua tanganku jadi susah digerakkan. Aku memijit-mijit tanganku seperti yang oppa lakukan biasanya, tapi rasanya beda, tidak seperti saat oppa memijit tanganku"
"Apa masih susah digerakkan? Sini oppa pijit"
.
Kyungsoo dan Lay tersenyum bahagia melihat interaksi manis antara Jongin dan Soojung yang telah lama tidak mereka lihat.
.
"Aku suka ketika oppa memijitku. Tangan oppa adalah penyembuhku"
"Tangan oppa juga yang membuatmu sakit"
"Jongin hentikan, jangan merubah suasana jadi menyedihkan"
"Hehehe... Maafkan aku Kyungsoo"
"Aku senang melihat kalian seperti ini. Teruslah seperti ini. Dan Soojung, selama kau berusaha secara maksimal, maka akan ada hasil yang terbaik dari usahamu"
"Terima kasih Lay oppa. Kau memang selalu baik"
"Lalu bagaimana denganku?"
"Kau juga baik Kyungsoo oppa"
"Apa kau cemburu pada Lay, Kyungsoo?"
"Kau bicara apa sih?"
"Maksud oppa?"
"Hahaha... Tidak, lupakan. Coba gerakkan tangamu, masih sakit?"
"Tidak oppa. Tanganku langsung sembuh jika oppa yang memijitnya. Oh iya, nanti malam aku mau ke toko paman Jongdae ya"
"Bukannya kau diliburkan 1 bulan ini?"
"Iya, tapi tadi paman Jongdae menyuruhku kesana, katanya akan ada sesuatu yang hendak dia berikan padaku"
"Kau tidak meminta hal macam-macam pada paman Jongdae kan?"
"Ih oppa, jelas tidak. Ini keinginan paman Jongdae sendiri"
"Baiklah, baiklah. Apa kau mau diantar oleh Kyungsoo?"
"Ah tidak usah oppa, Kyungsoo oppa juga pasti sibuk kan? Kau jangan suka merepotkan orang oppa"
"Aku tidak merasa di repotkan Soojung-ah, kalau mau kuantar aku akan senang sekali"
"Tidak usah oppa, aku bisa sendiri"
"Jaga dirimu baik-baik Soojung, kau perempuan, dan keluar seorang diri malam hari itu berbahaya"
"Aku bisa menjaga diri Lay oppa. Terima kasih sarannya"
.
Malam harinya, Soojung pergi ke toko paman Jongdae. Ternyata paman Jongdae memberinya baju baru untuknya dan Jongin. Soojung sangat senang. Soojung kembali ke rumah menaiki taxi namun dilihatnya mobil Sehun yang berisi seorang namja dan yeoja di dalamnya. Soojung bertanya-tanya siapa yeoja itu. Ia mengikuti mobil itu sampai di depan rumah Sehun. Dan ketika Sehun membuka pintu, yeoja itu pun turun dengan bergandengan tangan dengan Sehun.
.
"Irene...eonni???"




TBC
Minta tolong vote dan comment ya. Tolong jangan jadi silent readers. Author juga butuh masukan dan semangat dari kalian. Terima kasih


My Brother (Complete) Where stories live. Discover now