"Kakek Suryo" ucap Key kaget.
"Selamat pagi Key" ucap pak Suryo.
"Kau memperjuangkan bea siswa untuk cucuku, keturunanku. Semiskin itu kau Key?" Celoteh pak Suryo menyakiti Key.
"Maaf Arsen bukan anak dari cucumu" ucap Key datar.
"Jika tidak mengapa kau kasih anakmu marga Anggara? Tidak sembarang orang memiliki marga Anggara. Kembalikan cucuku Arsen padaku. Aku akan cukupi semua kebutuhan cucuku, dari sekolah hingga semuanya, aku janji Arsen tidak akan kekurangan." Ucap pak Suryo panjang lebar.
"Tidak, kau bisa berikan ke anak Aldio dengan Sofi. Arsen bukan butuh materi tapi butuh kasih sayang agar jika dia besar kelak tidak seperti kalian semua yang mementingkan perasaan kalian sendiri, Arsen bukan yang kalian mau." Ucap Key marah.
"Kau memang wanita rendah hati dan tulus dalam cintamu. Hanya didikanmu yang akan mewarisi semua kekayaan keluarga Anggara, jadi biarkan aku menyekolahkan Arsen sampai yang ia inginkan. Aku mengerti dirimu dan aku janji tidak mengusik dirimu dan Arsen. Tapi jangan halangi diriku menemui cucuku Key, aku juga janji tidak memberi tahu siapapun termasuk Aldio. Bahkan aku menyabut nama Aldio karena dia berniat memberi hak anakmu ke Dava anaknya Sofi. Jadi Key, didik anakmu dengan baik demi keluarga Anggara" penjelasan pak Suryo tak di percaya Key.
"Kalian bisa minta ke Sofi, Arsen akan hidup menurut jalannya bukan jalan kalian" elak Key.
"Oke Key, aku akan setujui semua permintaanmu. Tapi berikan Arsen saat umurnya cukup mengelola kekayaan keluarga anggara." Ucap pak Suryo lagi.
Key terlihat menangis, air matanya mulai keluar.
"Mom nangis, apa kakek tua itu membuat mom nangis?" Tanya Arsen melihat ibunya nangis.
"Eh kakek tua, kau apakan mommyku?" Marah Arsen terlihat menggemaskan.
"Jangan gitu sayang, dia lebih tua darimu" ucap Key mencubit pipi tembem milik Arsen.
"Mom sakit" adu Arsen memegang pipinya.
"Arsen dia kakek kamu, tolong hormati dia ya sayang. Dia sangat menyayangi dirimu" ucap Key membuat Arsen berfikir.
"Kakek peluk Arsen" ucap Arsen naik meja kerja pak Suryo dan memeluk pak Suryo.
"Arsen, kau mengotori kemeja kakekmu dengan coklat" ucap Key menarik anaknya.
"Tolong Key, ini pertama kalinya aku memeluk cucuku" ucap Pak Suryo mempererat pelukannya.
Key merasa bingung, ini bebannya bertambah atau berkurang. Key lalu pulang ke kontrakan kecilnya. Anaknya bersama pak Suryo.
___
Sore tiba, Arsen berlari memeluk Key yang bengong di teras.
"Mom lihat, Arsen belanja banyak" ucap Arsen lucu.
"Iya sekarang masuk, mandi, terus makan oke?" Ucap Key.
"Oke mommy sayang" balas Arsen.
Key melihat kakek Suryo tak kunjung pergi.
"Ini mobil, dan ini kunci apartement, aku nggak mau cucuku hidup di lingkungan seperti ini. Ini kunci toko kue yang bisa kau kelola. Ini ponsel untukmu, ini ATM untukmu ntar kakek smsin nomor rekeningnya. Ingat cucuku harus hidup dengan baik, dia penerus keluarga Anggara" ucap kakek Suryo.
"Kakek, aku tak mau semua ini." Ucap Key.
"Ingat kau hidup dengan pewaris tunggal keluarga Anggara." Ucap kakek suryo dengan nada mengancam.
"Baiklah, tapi jangan keseringan menemui Arsen" ucap Key lalu pergi meninggalkan kakek mertuanya.
____
Pagi harinya Key berkemas, sedangkan Arsen menangis karena semua temannya ada di lingkungan ini, walaupun tidak sehat tapi pertemanan sangat kuat di kontrakan kecil itu.
"Arsen nggak mau pergi" rengek putra kecilnya.
"Tapi ini kontrakan sayang, dan kita tak selamanya kontrak. Kamu mengerti?" Tanya Key sedikit.keras ke Arsen.
"Iya udah, tapi belikan Arsen coklat dan ice cream" ucap Arsen manja.
"Tentu dong anak tampan mommy" balas Key.
Arsen tersenyum bahagia akan mendapat coklat dan ice cream.
Mereka lalu naik mobil pemberian pak Suryo. Arsen terus tersenyum karena dia akan mendapat yang ia inginkan.
"Naik mobil enak mom, sangat sejuk. Beda dengan angkot yang biasa kita pakai" ucap Arsen lucu.
"Sudahlah, kamu bisa diam atau tidur, karena sedikit jauh sayang" ucap Key.
"Sebenarnya lebih nyaman pakai angkot dari pada mobil, mobil ini akan mengantarmu ke tempat jahanam penuh perselisihan, balas dendam, dan sering menyakiti" suara hati Key
Arsen tertidur dan pada akhirnya sampai di depan Apartement super mewah.
Key dan Arsan masuk disambut pak Suryo. Semua bodyguard membawa bawaan Key. Pak Suryo menggendong cucunya yang sedang tidur pulas. Key menyesal mengapa dia menyetujui semuanya.
Saat masuk, sungguh Key tak mengharapkan di depan matanya. Ini Apartement super mewah yang pernah ada. Apartement besar, bersih,desain sangat bagus, banyak ruangan. Apa dia pantas tinggal di tempat ini, dia merasa tidak pantas.
"Key disini sudah ada 3 pembantu dan 2 bodyguard yang menjaga di luar dan sopirnya salah satu dari bodyguardnya. Ingat Arsen adalah pewaris tunggal keluarga Anggara, harus dijaga ketat." Ucap pak Suryo.
"Tapi Kek, aku dan Arsen tak butuh semua ini" elak Key.
"Kau pasti akan membutuhkan mereka suatu saat jadi kau jangan melarangku" ucap pak Suryo.
Mereka lalu masuk, pak Suryo terus melihat Arsen dipangkuannya.
"Kau satu-satunya keturunanku setelah ayahmu, kau hadir dengan didikan benar, walaupun dulu aku tak menyukai ibumu tapi sekarang beda dialah yang mendidikmu menjadi lelaki yang baik dan penuh tanggung jawab kelak." Suara hati pak Suryo.
Arsen lalu diletakkan di kamar penuh dengan mainan anak-anak. Bagi Key ini sangat berlebihan.
"Kakek, aku tak mau kau terlalu memanjakan Arsen, dia kelak harus mandiri, tidak mengandalkan harta orang tuanya." Ucap Key kesal.
"Tapi Key, Arsen cicitku satu-satunya. Siapa lagi kalau bukan dia yang aku manjakan" ucap pak Suryo
"Tolong kakek, Key mohon, aku nggak mau Arsen memanfaatkan harta kakek di jalan yang salah. Aku mau dia menjadi lelaki baik hati dan tidah sombong" sendu Key.
"Okelah Key, aku mengerti, tetaplah jaga cicitku, aku mungkin untuk sebulan kedepan nggak bisa kesini, ada banyak urusan yang harus di selesaikan" ucap pak Surya lalu pergi. Pak Suryo tak lupa mencium Arsen yang tertidur tenang, Arsen memang tampan, apalagi saat tidur, banyak kaum wanita mengatakan jika Arsen sangat tampan sampai ada yang ingin memiliki putra setampan dan selucu Arsen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bagai Senja di Hidup Kayla
RomanceCerita ini menceritakan seorang wanita yang sangat menyayangi keluarganya. Dia wanita mungil yang rapuh dan selalu menurut dengan keluarganya. Dalam waktu singkat dia mempunyai sosok laki-laki yang sangat dia sayangi. Tetapi kakak yang sangat diharg...