8

2.1K 61 7
                                    

Jeny merasa kesal dengan perlakuan Dio padanya.

"Kamu jangan ngomong gitu di depan kak Al, kamu boleh bicara gitu tapi tidak di depan kak Al. Kita akan buat kak Al mencampakan Kayla, dan kita harus berhasil rebut semua ini dari kak Al. Ini juga hartaku, kita akan buat kak Al ninggalin Kayla, secepatnya. Kita harus berhasil." Ucap Dio kepada Jeny.

"Terus apa cara kita?" Tanya Jeny penasaran.

"Lihat ini!" Dio menyodorkan foto kepada Jeny.

"Dinar? Untuk apa Dinar?" Tanya Jeny tambah penasaran.

"Hanya dia yang bisa rayu kak Al, kita hancurin mereka dengan kedatangan Dinar" ucap Dio.

"Aku sudah mengerti" ucap Jeny dengan memeluk suaminya.

___

Al dan Key duduk di ranjang bersandar di kepala ranjang.

"Kak Al setia denganku?" Tanya Key penasaran.

"Iya, memang kenapa?" Jawab Aldio

"Aku takut kak Al meninggalkan aku, kamu satu-satunya keluargaku yang dekat kepadaku. Aku bukan anak kandung orang tua Jeny. Bahkan mereka mempermainkanku. Jika suatu saat aku kehilanganmu? Mungkin aku akan sendirian." Ucap Key sampai meneteskan air matanya.

Al memeluk Key dengan kehangatan.

"Aku suamimu, tidak mungkin aku meninggalkanmu, apa lagi untuk tidak setia. Kamu wanita terbaik untukku. Aku janji aku akan menjaga, melindungi, dan menyayangimu. Kamu tulang rusukku Key. Kamu segalanya bagiku, harta berhargaku adalah kamu, aku juga janji akan cari orang tuamu." Ucap Al tulus, sesak di dada Key semakin berat, dia menangis di pelukan suaminya.

______

Pagi hari Key sudah sampai di kampus bersama Vena. Key semangat menjalani kehidupannya.

"Key tolong dengarkan aku" Leon mengikuti Key dan Vena yang berjalan.

"Key berhenti, tolong. Vena jelaskan kepadanya" ucap Leon meyakinkan Key dan Vena.

"Key kasian Leon" bisik Vena di telinga Key.

Key berhenti di bangku dan duduk.

"Cepat jelaskan" ucap Key dingin.

"Maafkan aku dulu Kayla" ucap Leon.

"Tidak" singkat Key.

"Kenapa kau tak mengerti juga Key, aku tidak tau kalau itu kau" ucap Leon lagi.

"Lalu jika itu orang lain, apa kau mau membunuhnya begitu?" Marah Key.

"Tidak, aku hanya mau beri pelajaran ke Aldio. Biar dia tahu aku itu lebih hebat darinya" ucap Leon jujur.

"Oh begitu Leon, kau benar-benar gila. Aku membencimu Leon. Kau penjahat" ucap Key.

"Benar Key, Leon penjahat, dia buat kita semua khawatir." Sahut Vena.

"Aww" Vena menjitak Leon.

"Kenapa kau menjitakku Ven?" Ucap Leon polos.

"Maafin aku ya Key, kita bertiga kan sahabat, emang kita harus marahan seperti ini gitu. Bukankah sahabat tidak ada kata terima kasih atau minta maaf" ucap Leon.

"Okelah untuk sekarang kita memaafkanmu, tapi besok-besok tidak lagi, dan sekarang aku mau kuliah dan pulang ke rumah" ucap Key.

Key dan Vena melakukan kegiatannya dengan giat, pada akhirnya mereka pulang dengan canda tawa.

###

Di kantor Al duduk serius dengan pekerjaannya. Dia memang pekerja keras, dia akan membahagiakan keluarganya, lebih tepatnya hanya keluarga Ayahnya. Karena perusahaan yang di kelola milik keluarga Ayahnya.

Bagai Senja di Hidup KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang