29

3.1K 71 11
                                    

Arsen mengusap perut istrinya.Arsen lalu meninggalkan istrinya istirahat.

From : Jihan

Aku menunggumu di rumah.

Arsen lalu bergegas pulang, mengabaikan Citra yang terbaring di rumah sakit.

###

Selang beberapa jam Citra ingin pulang, atas paksaannya dokter mengijinkannya.

Citra sendirian pulang ke rumah, tanpa sepengetahuan siapapun.

Citra masuk ke rumah. Sungguh di kejutkan dengan Arsen yang duduk mesra dengan Jihan, dia membaca tulisan di belakangnya, dan terpampang bahwa mereka tunangan.

Citra menyembunyikan kesedihannya. Dia tersenyum dalam hati yang tersakiti.

"Selamat mbak Jihan, selamat juga tuan" ucap Citra menghampiri mereka.

"Citra maaf ya, soalnya kata Arsen kamu lembur, jadi aku nggak jadi menghubungimu" ucap Jihan.

"Iya mbak, nggak apa-apa. Saya permisi istirahat dulu" ucap Citra meninggalkan acara.

Sesampainya di kamar Citra menangis meratapi hidupnya, sakit dia rasakan tetapi dia tak bisa melawan suaminya.

"Kenapa tuan, kau anggap aku apa sekarang?" Pertanyaan Citra hanya di ungkapkan di dirinya.

___

"Menangis lagi, hal apa yang bisa kau lakukan selain menangis?" Ucapan Arsen menghancurkan hati Citra.

"Tuan" kaget Citra melihat Arsen. Dia dengan cepat menghapus air matanya.

"Kenapa Citra? Kau inginkanku? Maaf Citra aku menginginkan Jihan." Ucap Arsen menghancurkan Citra.

###

Sudah 2 bulan Arsen tak memperdulikan Citra, bahkan saat Citra ingin bertemu dengannya, dia tak pernah menyempatkan diri.

Citra merenung di meja kelasnya, tanpa ada teman.

"Citra ke taman ayok, jangan melamun di kelas" ucap teman pria Citra.

Setelah mereka ke Taman, Citra bahagia mendengar celotehan temannya. Citra tertarik karena sifat humorisnya.

"Citra, kamu mau tidak jadi pacarku, aku janji bahagiain kamu" ucap pria itu tiba-tiba.

Tak di sangka Arsen dan bodyguardnya ada di sana dan mendengarnya, Arsen lalu memerintahkan bodyguardnya memukul teman Citra.

"Stop, jangan sakiti temanku, dia tidak bersalah" ucap Citra takut melihat itu semua.

Arsen menarik Citra kasar, dia membawanya pulang ke rumah.

"Kenapa kau dengan berani merayu pria itu?" Tanya Arsen marah.

"Apa salahnya, dia temanku, wajarlah dia suka denganku, lalu apa urusannya denganmu? Kenapa aku nggak boleh berteman dengannya? Kau saja bebas menjalin hubungan dengan siapapun. Aku istrimu tapi sudah 2 bulan kau abaikan aku. Kau anggap aku perusak hubunganmu, aku masih istrimu, tapi kenapa kau bersama wanita lain, hatiku sakit. Sama dengan yang kau rasakan sekarang" Marah Citra yang mulai berani.

"Diam kau" teriak Arsen tepat di wajah Citra. Tubuh Citra bergetar tetapi ia mencoba berani.

"Kau istri Arsen?" Tiba-tiba Jihan berkata di depan mereka. Jihan sudah menangis mendengar perkataan Citra.

Arsen menatap Jihan dan segera memeluk Jihan.

"Lagi-lagi kau mengabaikan diriku Arsen. Apa saat aku menangis kau akan selembut itu juga Arsen." Suara hati Citra.

Bagai Senja di Hidup KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang