24

2K 64 1
                                    

"Pahlawan? Kok bisa?" Tanya Key.

"Dia menolongku di saat yang tepat, jadi aku nggak jadi menikah dengan kakek-kakek" ucap Citra tersenyum membayangkan Arsen.

"Ih, kok senyum-senyum." Ucap Jey diabaikan Citra. Citra terus melamun membayangkan saat-saat indah bersama Arsen.

"Arsen" jerit Key menyadarkan Citra. Wajah Citra kaget dan salah tingkah.

"Tidak ada Arsen, Arsennya di hati kamu" ucap Key membuat wajah Citra memerah.

"Mom, aku mau keluar dulu." Ucap Citra salah tingkah.

Key melihat dengan bahagia ada wanita yang mencintai putranya sepenuh hati.

###

Fajar datang Arsen mengeliat di bahu polos istrinya. Citra merasa terganggu dengan gerakan Arsen. Tubuh kecil Citra tak bergerak dengan dekapan suami tercintanya.


Seketika Citra bangun dan melihat jam pukul 4 pagi, dia dengan cepat bangun dan langsung bangun tapi tangannya tertahan karena Arsen telah menariknya.

"Aku mau mandi, tolong lepasin" manja Citra.

Arsen tak melepaskan tetapi menarik Citra sampai di dekapannya.

"Berikan ciuman terbaikmu seperti semalam sayang." Ucap Arsen mesum.

"Tuan aku belum mandi wajib, tolong lepas. Kau juga bangun kita udah telat, kau juga harus mandi. Ini sudah subuh" ucap Citra ingin lepas.

"Ach...aku lupa, untung kau ingatkan." Ucap Arsen ikut bangun.

Mereka lalu melakukan mandi wajib dan segera untuk melakukan kewajibannya.

___

Setelah pukul 6:30 semua orang telah menikmati sarapannya dan siap melakukan aktivitas masing-masing.

"Rambut loe tadi pagi basah nih." Sindir Donita berbisik.

"Donita jangan begitu dong, nanti ada yang denger, aku nanti malu" ucap Citra tak kalah pelan.

Donita lalu berbisik "Citra ntar malem temenin gue ketemu sama Ale ya, aku kangen sama dia, aku mohon. Tenang aja kata kak Gabriel, kak Arsen ntar malem rapat, janji sebelum kak Arsen pulang kita udah di rumah"

"Bener ya?" Citra memastikan ucapan Donita.

"Tapi jangan lupa pakai pakaian ke bar, jangan ke pesta. Ale maunya ke bar aku mohon Citra temenin aku" tambah Donita berbisik lagi.

"Kamu gila, kalau tuan tau bisa mati aku" ucap Citra takut.

"Tidak akan tau Cit, kita pergi setelah kak Arsen pergi. Aku mohon Cit, ini demi hubungan ku dengan Ale." Ucap Donita memohon.

"Kalau mereka tau kamu akan dimarahi mamimu dan Ale pasti dimarahi om Leon." Ucap Citra sedikit takut.

"Kita udah beberapa kali ketemu, mami dan om Leon nggak pernah tau" ucap Donita.

"Iya udah aku temenin" ucap Citra tak yakin.

"Ehem... kalian berbisik apaan" potong istri Dava.

Bagai Senja di Hidup KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang