Jangan lupa vote and coment, karna itu adalah motivasi author buat ngelanjutin cerita ini.
********
"Prill"
"Li"
Ucap mereka bersamaan yang membuat suasana canggung seketika. Ali menggaruk tengkuk nya yang tak gatal, sedangkan prilly membuang muka agar tak menatap ali.
"Kenapa prill?" Ujar ali kembali datar yang membuat prilly mendengus kesal.
"Hmmm kita mau baca novel apa nih?"
"Ahh, lo aja yang baca! Males banget gua baca-baca novel picisan"
"Atau lo aja sekalian yang ngerjain" tambah ali
"itu mah maunya lo, enak di lo nggak enak di gua dong!"
"Ya udah mending gini aja! Lo yang baca, gua yang buat puisi. Simple kan" saran ali masih dengan nada datarnya.
"Lah? Gimana caranya lo buat puisi sedangkan alur ceritanya kagak ngerti"
"Lo bego ya! Yaa lo baca aja tuh novel kalo udah selese lo tinggal ceritain ke gua singkatnya, habis itu gua buat deh puisinya"
"Emang bisa buat puisi?" Tanya prilly mengejek.
"Lo ngeraguin gua? Gua nggak bodo-bodo banget kali"
"Siapapun juga yang ngeliat tampang plus sifat lo pasti berfikiran sama kayak gua"
" semua orang bisa menilai cuma dengan melihat penampilannya tanpa tau apa yang ada didalam diri orang itu sebenarnya, so jangan remehin gua!"
"Oh oke, serah lo dah"
"Hmm gua yakin pasti ntar kita dapat nilai A"
"Jangan kepedean deh lo, paling mentok juga dapat B kagak lebih kalo lo yang ngerjain puisinya"
"Kalo berhasil dapat A?"
"Gua bakal turutin permintaan lo"
"Oh oke! Kita liat aja nanti"
"Trus gua dapet apa kalo lo nggak dapet nilai A?"
Ali mengetuk-ngatukkan jari telunjuk di keningnya yang menandakan bahwa ia sedang memikirkan apa yang akan ia lakukan pada prilly.
"Hmm gimana kalo traktir gua dua minggu" sentak prilly
"Oke deal"
"siapa takut!"
"Siap-siap deh lo--"
Ucapan prilly terpotong karna melihat mama uli menuju ke gazebo dengan sebuah nampan ditangannya yang berisikan minuman dan cemilan-cemilan kecil.
"wahhh, semangat banget anak mama belajarnya. Pasti gara-gara ada ali nih" goda mamanya.
"Hihhh mama apaan sih, ngapain bawa-bawa ali sih" ucap prilly malu, lalu ia meneguk jus jeruk yang diberi mamanya itu.
"Ciee anak mama malu. Silahkan dinikmati nak ali nggak usah malu-malu, anggap aja rumah sendiri"
"Iya tante makasi, ngerepotin kan jadinya" jawab ali sopan.
'wah nih anak bisa sopan juga ternyata' pikir prilly.
"Nggak ngerepotin kok li cuma minuman sama cemilan doang. Yaudah kalian lanjut lagi yaa, tante balik dulu"
'andai mama bisa kaya tante ully yang bisa deket dan perhatian sama anaknya' batin ali lirih.
"Iya tante"
"Iya ma"
Setelah cukup lama prilly dan ali berbincang masalah tugas bahasa indonesia itu akhirnya ali memutuskan untuk pulang.
*******
Keesokan harinya...Pagi ini prilly dan itte menyusuri koridor sekolah seperti biasanya yaitu dengan canda gurau tentunya namun langkah mereka terhenti ketika melihat una dan ava berlari ke arah mereka.
"hai tte, prill" sapa ava
"Lo pada kenapa lari-lari sih? Kaya bocah aja lu"
"Nggak papa sih, emang nggak boleh" sewot unna
"Yaelah becanda kali naa, baper amat lu" jawab itte
"Tau nih! PMS kali tte" timpal prilly
"Lo kenapa sih unna? Ada masalah? Cerita dong sama kita siapa tau kita bisa bantu"
"Kagak! Gua cuma badmood aja!"
"Oh okee, kita paham"
"Yaudah yukk sekarang kita ke kelas" pekik ava yang sedari tadi diam.
Mereka berempat menyusuri sisa koridor sekolah untuk menuju ke kelas mereka.
Namun belum sampai kelas ada sebuah suara menghentikan mereka tepatnya prilly.
"PRILLY! TUNGGU" Teriak seseorang yang tak lain adalah gladys.
"Eh kenapa ya?" Tanya gritte
"Iya nih sampe teriak-teriak gitu lo" sahut unna.
"Sakit nih kuping gua"
"Hmm oke-oke i'm sorry, gua mau ngundang kalian ke sweet seventeen gua besok malam! Datang ya" ucap gladys tersenyum.
Mereka berempat yang tak lain prilly, ava, unna dan itte menautkan alis mereka bingung menatap gladys.
"Udah,kalian nggak usah bingung! Semuanya gua undang kok. Lagian bokap gua itu rekan bisnis papa lo prill"
Prilly menatap teman-temannya lalu menatap gladys tersenyum "oke kita pasti dateng kok, iya kan guys"
Unna, gritte dan ava hanya menganggukkan kepalanya sembari tersenyum. Mereka memang tidak terlalu mengenal gladys dengan baik, yang mereka tau gladys adalah ketua cherrs sekolah mereka.
"Yaudah, gua balik dulu ya" ucap gladys.
"Oh oke, kita juga ke kelas yukk" sahut ava.
Gladys pergi menuju kelasnya begitupun prilly dan teman-temannya.
******
Seorang gadis menuju kelasnya sembari tersenyum, namun dikoridor sekolah ia melihat sosok laki-laki yang ia puja seketika ia mendekati lelaki tersebut.
"Hai Ali" sapanya tersenyum manis. Ali hanya bungkam tak berbicara sepatah kata pun.
"Ehmm ini" gadis tersebut menjulurkan sebuah undangan kepada ali, ali mengambilnya dan hanya menatap udangan tersebut.
"Gua, mau ngundang lo ke sweet seventen gua besok malam! Gua harap lo datang ya"
Ali hanya menganggukkan kepalanya dan berlalu dari hadapan sang gadis yang tak lain adalah gladys.
******
TBCHaiii! Kangen nggak sama author? Sorry ya baru update, soalnya author sok sibuk nih😂😂
Sorry juga chapternya pendek gatau deh kalian masih mau baca cerita author ini atau enggak😂😂
*ditimpukreaders*
KAMU SEDANG MEMBACA
TheMost Badboy
Teen FictionAnak baru yang membuat ketua kelas yang terkenal tegas dan juga galak menjadi uring-uringan karna tingkah lakunya dan belum ada dua minggu bersekolah ditempat barunya anak baru telah mendapat predikat badboy -author- Baca aja Ada beberapa chapter di...