Slruuppp...
"Ara! Ih lo mah main ngambil-ngambil aja. " gerutu Anna ketika melihat Amara tanpa permisi menyedot es jeruk nya sampai tandas. Terkecuali es batu nya."Ah, berisik! Ni beli lagi, gih! " Jawab Amara sambil menyerahkan selembar uang dengan bergambarkan imam bonjol. Tanpa ragu Anna langsung mengambil uang itu dan beranjak pergi ke kantin minuman Ko Aheng.
Beragam minuman tersedia di kantin Ko Aheng. Dari air putih, teh, kopi, jus, bubble tea, jamu, bandrek, dan lain-lainnya. Terkecuali starbucks.
"Lo kemana aja Ra semalam? Kata lo mau balik lagi ke sekolah." Tanya Febiola sambil melirik ke Amara yang sedang memakan es batu di hadapannya.
"Gue pulang. Baju gue basah semalam. " Jawab Amara sambil melihat ke Anna yang sekarang tengah menikmati es jeruk yang baru di beli nya. "Bagi lagi dong An. " Kata Amara sambil meraih es jeruk yang dipegang Anna. Namun segera ditepis oleh Anna.
"Sst! Gue udah capek-capek antri di kantin Ko Aheng, eh lo main minum aja. " Sungut Anna.
"Baju lo basah? memangnya lo habis ngapain? "Tanya Tya yang mulai kepo.
"Gue main basket semalam di lapangan belakang yang gak kepake itu. Terus gue lupa bawa baju ganti" Jawab Amara dan langsung di balas anggukan oleh Febiola dan Tya.
****
Selama pelajaran sejarah berlangsung, yang dilakukan Amara hanya tidur. Eh ralat, bukan tidur. Pejam mata saja, itu yang lebih tepat.
Beda dengan Febiola yang selalu serius sambil mencatat hal-hal penting yang disampaikan Pak Boedi Utomo. Huh, dari namanya saja sudah ketahuan bahwa dia memang guru sejarah. Bosan. Itu kata yang tepat dikeluarkan selama masih pelajaran bapak berkacamata dengan celana jojon nya itu.
Apalagi ditambah pemandangan cowok yang membuat nya cabut dan pulang kerumah. Fadhil. Saat ini ntah apa yang dikerjakannya.
Yang Amara lihat daritadi dia menulis tulisan di kertas selembar yang dirobek asal-asalan dengan tulisan 'AKU COWOK GANTENG SEDUNIAAA' lalu ditempelkan di punggung si Balya cowok cupu yang tiap hari dengan senang hati memberinya contekan. Mau itu Latihan, pr,atau ujian sekalipun.
Dengan embel-embel Amara harus tersenyum jika di depan Balya. Karena sesungguhnya Amara adalah cewek yang terkenal jutek Dan sadis.
Tok tok tok
Suara ketukan di pintu sontak membuat Pak Boedi berhenti bicara dan membuat semuanya menoleh ke arah pintu."Permisi pak, kepada Amara dipanggil ke meja piket sekarang." Kata anak cewek berambut Dora the explorer. Mendengar namanya disebutkan, Amara langsung membuka matanya dan menunjuk ke dirinya sendiri seakan berkata 'gue ya yang dipanggil? ' Dan anak berambut Dora itu hanya menganggukan kepalanya.
Setelah itu Amara langsung permisi keluar dan berjalan ke arah meja piket.
Di meja piket banyak sekali anak-anak yang bermasalah. Ada yang Alfa,tawuran, dan cabut seperti dirinya semalam. Sudah tak heran lagi.
"Kamu cabut juga? "Tanya Bu Devi guru ekonomi yang kebetulan piket hari ini.
"Ya bu. " Jawab Amara singkat.
"Ckckck,kamu ini gak kapok-kapok ya? sudah sekarang kamu ke ruang BK ! " Perintah Bu Devi dan Amara pun langsung menurutinya.
Tok tok tok
"Masuk! " perintah suara perempuan dari dalam. "Amara, ada masalah apa kamu? " Tanya Bu Dahlia sambil menaikkan kacamata baca nya di atas kepalanya. Jujur, sebetulnya Bu Dahlia jengah melihat Amara yang kerap menghampirinya. Apalagi dia adalah satu-satunya siswi yang kerap membuat masalah.
"Cabut bu. " jawab Amara jujur dan santai seraya menaruh bokongnya di kursi yang telah disediakan.
"Kamu itu gak bosan ya ibu hukum terus? Kamu itu kan perempuan Ara. Tapi kenapa tingkah kamu itu seperti brandalan?!" Tanya Bu Dahlia sambil mengunci bola mata Amara.
"Udah deh bu langsung ke intinya aja. Saya sekarang hukumannya apa? "Tanya Amara yang kelihatannya mulai jengah.
"Sepertinya ibu gak usah kasi tau kamu lagi deh hukuman kamu itu apa. " sindir bu Dahlia yang langsung membuat Amara bangkit dari duduknya dan mengambil alat-alat kebersihan. Dan tak lupa dia mengalungkan sebuah karton yang sudah di laminating yang bertuliskan 'Saya berjanji tidak akan cabut lagi' tapi kedengarannya itu adalah sebuah bullshit buat Amara.
****
Setelah membersihkan seluruh toilet yang ada di SMA Nusa Jaya, Amara berteduh di bawah pohon dekat lapangan basket. Dari sini dia bisa merasakan angin sepoi-sepoi yang menyejukkan di antara panas matahari yang menyengat.
"Aduh, ini seragam bau banget sih! " Ujar Amara sambil menutup hidung nya agar terhindar dari bau yang berasal dari seragamnya yang persis bau ikan yang sudah busuk dan dikeringkan di tengah panas nya sinar mentari.
Tiba-tiba dia merasakan ada embun dingin yang menempel di pipi tirus nya. "Buat lo! " ucap seorang laki-laki yang tanpa permisi langsung duduk di sebelahnya dan menatap kosong kearah lapangan basket. "Sorry" lanjutnya lagi tanpa melihat ekspresi tidak percaya cewek yang duduk di sebelahnya.
"Apa? Lo minta maaf ke gue? Hello.. Gue nggak salah denger kan? " Tanya Amara sambil mendekatkan telinga nya ke wajah si cowok yang membuatnya di hukum seperti ini. Fadhil.
Saking dekatnya jarak Amara dan Fadhil duduk sampai-sampai Amara bisa merasakan deru nafasnya Fadhil yang beraroma Bubble gum rasa peppermint yang tengah dikunyah Fadhil. Refleks, Amara langsung menjauhkan telinga nya.
"Iya. Gue serius. "Ulang Fadhil sambil mengunci bola mata Amara yang berwarna hijau. "Gue. Minta. Maaf."
Jelas Fadhil sambil meninggalkan Amara yang tengah melongo sambil menatap punggung Fadhil yang menjauh."Aneh! " batin Amara sambil meminum segelas air jeruk dingin yang sangat pas di cuaca terik seperti ini.
864 words
KAMU SEDANG MEMBACA
AMARA
Teen Fiction-Ketika rasa mengubah segala nya, sesuatu yang kita benci sekalipun akan hilang begitu saja.- Amara dan Fadhil Cerita ini aku buat hanya sekedar untuk mengisi waktu luang. Jadi maafin ya kalau cerita ini gak sebagus ekspetasi kalian😊 Selamat membac...