Amara-Bab 3

48 8 0
                                    

Waktu sudah menunjukkan pukul 14.15 WIB. 15 menit lagi ekskul basket di sekolahnya dimulai. Amara mematung sejenak di depan cermin yang terpasang di kamar nya yang bernuansa monochrome.

Kini jersey basket warna merah tanpa lengan sudah terpasang sempurna di badan kurusnya. Tak lupa dengan rambut sebahu nya yang diikat asal-asalan Dan tak lupa dengan bandana hitam dengan corak tengkorak yang terikat sempurna di kepalanya. Oh, iya tak lupa juga sepatu Reebok Question warna merah yang sangat matching dengan jersey nya.

Ddrttt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ddrttt.. Ddrtttt.. Ddrttt..

"Lo dimana?" Tanya suara laki-laki di seberang sana.

"Gue otw. " kilah Amara

"Cepetan!"

"Hehehe, iya bawel. " jawab Amara sambil menutup telponnya dan menampilkan sederetan giginya yang rapi.

Yang barusan menelpon tadi adalah kapten basket putra di ekskul basketnya. Kak Ikko, sapaan akrabnya. Nama lengkapnya sendiri adalah Rikko Azriel.

Rikko sendiri adalah sosok orang yang sangat berpengaruh di klub basket nya. Karena dia sendiri adalah kapten basket untuk putra. Sedangkan yang putrinya ada Kenya Serenade. Atau yang biasa dipanggil Kak Rena.

Tapi terkadang, Kenya tidak terlalu handal dalam mengurusi Tim basket putri. Apalagi untuk cewek seperti Amara. Sangat lah susah diatur. Karena Amara adalah tipe pemberontak. Dan yang bisa membuat dia nurut satu-satunya adalah Rikko Azriel. 

Entah ada jimat apa di diri Rikko sehingga dia bisa menjinakkan cewek seperti Amara. Amara sendiri pun bingung. Tapi menurut Amara, Rikko adalah cowok yang baik. Tidak pernah kasar jika berbicara.

Selain itu, dia juga cerdas Dan sering juara kelas. Rikko juga mempunyai suara yang bagus. Dan tak lupa dia juga sering memenangkan lomba basket. Mau itu antar-sekolah, kota, provinsi sekalipun.

****

"Lo kemana aja Ara? " Tanya Rikko kepada Amara yang baru turun dari matic nya.

"Hehe, maaf kak. Gak buat lagi kok" jawab Amara sambil nyengir dan merangkul bahu Rikko.

"Hufftt.. Awas ya kalo lo telat lagi." Ucap Rikko sambil menjepit hidung Amara dengan jari nya.

"Ih, jahat! " gerutu Amara sambil melepas paksa jari Rikko yang bertengger di hidungnya yang mulai memerah.

"Ara, cepetan turun ke lapangan! 5 menit lagi latihan mau dimulai. " Intruksi Kenya si Kapten basket putri.

****

3 minggu lagi SMA Nusa Jaya akan mengadakan pertandingan dengan sekolah sebelah yaitu, Nusa Bangsa. Dan untuk 3 minggu ini, Tim basket putri harus latihan extra setiap hari-nya. Sedangkan Tim basket putra, mereka biasanya latihan extra di alun-alun kota. Dikarenakan lebih luas lapangannya.

"Baik, buat latihan kali ini Putra dan Putri digabung aja ya. Oke sekarang kita pemanasan dulu. Tapi,sebelum pemanasan kita berdoa dulu" Ujar Rikko memulai intruksinya.
"Rena, lo ke depan temenin gue! " Suruh Rikko dan tanpa bantahan Rena langsung kedepan untuk menemani Rikko sekaligus mengintruksikan ke mereka untuk pemanasan.

Setelah setengah jam melakukan pemanasan, mereka pun mulai latihan dribbling,catching shooting,passing, dan pivot.

"Oke, oke gue kira latihan hari ini cukup sampai disini aja. Buat besok para Putri kalian latihan jam 3 sore ya dan untuk yang Putra kita besok latihan di alun-alun jam 8 pagi ya. Mengerti semua? " Tanya Rikko

"MENGERTI! " Jawab mereka secara serentak. Lalu berdoa dan bersiap untuk pulang kerumah masing-masing.

"Ara, gue pulang dulu ya.. " izin Rikko sambil melepas ikatan rambut Amara dan menampilkan rambut pirang sebahu nya. Reflek, Amara langsung mencubit perut Rikko pelan.

"Lebay! Pulang gih sono! " usir Amara sambil melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Rikko.

"Okedeh, gue pulang ya." ucap Rikko sambil mengetuk Puncak kepala Amara pelan. Amara yang diperlakukan seperti itupun langsung keluar sisi feminimnya. Tanpa sadar dia blushing.

"Rena! Ayo cepetan" Panggil Rikko kepada Rena yang masih mengemas barang-barang nya.

"Ara, gue duluan ya. " Izin Rena sambil tersenyum dan berlari ke parkiran mengejar Rikko. Rikko dan Rena selalu pulang dan datang bareng sebab rumah mereka selisih 3 blok saja.

Setelah melihat mereka berdua pergi dengan mobil sedan hitam Rikko, Amara pun berjalan ke parkiran. Dan melihat anak-anak futsal yang masih main, padahal senja mulai tiba.

Bug!

"Aduh. " Amara mengerang karena barusan kepalanya dicium bola futsal dan sekarang dia mulai limbung.

"Siapa ni yang barusan nendang ini bola?! " Tanya Amara sambil menghampiri lapangan dan meremas bola kaki yang dipegangnya.

"Gue. " Jawab suara yang tiba-tiba menghampiri Amara dan langsung merebut bola yang diremas Amara. "Kenapa? Lo mau marah? Mau nonjok gue?  Ayo tonjok! " Tantang Fadhil sambil mendekatkan wajah datar nya ke Amara yang sekarang ini memasang muka jutek nya.

Dan sekarang jarak mereka berdua hanya sejengkal. Melihat jarak mereka sangat dekat, Amara langsung menonjok tepat di hidung Fadhil dan langsung meninggalkan lapangan dengan muka kaget semua orang dan Fadhil yang mengelap hidung nya yang berdarah sedikit lalu tersenyum miring sambil melihat Amara yang mulai menghilang dari hadapannya.
.
.
.
Voment ya😊 dan jangan lupa cek work aku dan baca story aku yang judulnya 'i am your admirer' thanks😘

780 words

AMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang