Perkenalan Singkat • 1

986 97 75
                                    

•Payung•
"Setidaknya, pakailah payung ini, aku hanya tidak ingin kau sakit."

•••

Hujan turun dengan deras sore ini. Banyak pengendara sepeda motor yang berteduh. Ada yang berteduh dihalte, kafe terdekat, atau malah berteduh di pinggir jalan yang memungkinkan dirinya terkena air hujan.

Tidak terkecuali dengan Ga Young.

Sore ini, dia terjebak didalam sebuah kafe dengan pemanas yang dinyalakan. Ia berada di kafe ini sejak langit masih terang, tapi tiba-tiba hujan turun saat dirinya sudah akan bersiap pulang kerumah.

Mau tidak mau, Ga Young memesan makanan lagi.

Di kafe, banyak sekali orang yang berhilir mudik. Sebagian besar karena memang mereka berteduh dan sekedar menghangatkan badan dengan kopi andalan kafe tersebut. Namun banyak juga yang hanya duduk tanpa memesan sembari menunggu hujan reda atau kalau beruntung hujan berhenti.

Sebenarnya, bisa saja Ga Young menerobos hujan tersebut dengan menggunakan payung miliknya, tapi Ga Young tidak ingin kalau dirinya besok terkena demam tinggi. Lebih baik menunggu hujan reda atau kalau ia mau, ia bisa menelepon kakak laki-lakinya untuk menjemput.

Suara lonceng yang berbunyi menandakan bahwa ada seseorang--atau mungkin dua bisa saja lebih, masuk ke dalam kafe. Ga Young menolehkan kepalanya kearah pintu kafe dan mendapati seorang laki-laki berperawakan tinggi dan tegas masuk kedalam kafe. Netranya mengelilingi kafe. Hendak mencari meja kosong.

Dan sampai netranya berhenti tepat dimeja Ga Young. Langkah kakinya berjalan medekati meja Ga Young. Memang hanya meja Ga Young sajalah yang diisi dengan satu orang, yaitu Ga Young sendiri. Berarti mau tidak mau laki-laki tersebut menumpang sebentar di meja Ga Young.

"Eum, permisi, apakah saya boleh duduk disini? Meja lain sudah penuh dan hanya meja ini saja yang diisi satu orang. Boleh?" tanya Namjoon--laki-laki yang baru masuk kedalam kafe.

Ga Young menatap Namjoon sebentar dan matanya menatap seluruh isi kafe. Lalu, Ga Young mengangguk sebagai jawaban. Namjoon pun lantas tersenyum yang memperlihatkan lesung pipinya. Sesaat, Ga Young terpesona.

"Namjoon, nama saya Namjoon," sapa Namjoon sembari mengulurkan tangannya--masih disertai dengan senyum miliknya. Ga Young sesaat terkesiap dan membalas jabatan tangan milik Namjoon.

"Ga Young, Jung Ga Young," balas Ga Young dengan senyum tipis. Meskipun tipis, Namjoon tetap suka dengan senyuman milik Ga Young. Rasanya... menenangkan.

"Ah begitu, saya seperti kenal dengan seseorang yang marganya sama dengan kau. Eum, Jung Hoseok. Kau mengenalnya?" tanya Namjoon dengan netranya yang terus-menerus menatap Ga Young.

Ga Young mengangguk sebagai jawaban, "Tentu saja, dia kakak laki-lakiku."

Namjoon sedikit terkejut, "Sialan, kenapa Hoseok tidak memberi tahuku kalau ia mempunyai adik perempuan cantik seperti ini?" gerutu Namjoon secara blak-blakan.

"Hoseok oppa, memang seperti itu. Wajar saja kalau kau marah, ya." Ga Young terkekeh sebentar.

Astaga, manis sekali dia, batin Namjoon.

"Oh iya, apakah kau teman Hoseok oppa? Sepertinya aku akan membutuhkan bantuanmu kalau saja oppa tidak pulang kerumah."

Namjoon sedikit mengernyitkan keningnya, "Maksudmu bagaimana ya? Aku kurang paham," ujar Namjoon yang nampak lucu dimata Ga Young.

Ga Young kembali terkekeh, "Yaampun, kau ini memang lemot atau bagaimana? Maksudku, aku ingin meminta nomormu. Kau tau sendiri, Hoseok oppa tidak akan mau memberikan nomor ponsel temannya padaku."

Karena sudah mengerti, Namjoon mengangguk sedikit, "Begitu ya, baiklah, kemarikan ponselmu."

Ga Young memberikan ponsel kesayangannya pada Namjoon. Bukan benar-benar memberikannya, omong-omong.

"Sudah kusimpan nomor ponselku. Kalau ada apa-apa, hubungi aku saja." Namjoon mengembalikan ponsel milik Ga Young. Ga Young menggumamkan terima kasih dan segera menyimpan kembali ponselnya.

Entah karena peka atau kebetulan, Namjoon melirik kearah luar. Hujan sudah tidak sederas tadi. Namjoon tersenyum--lagi.

"Sepertinya aku harus segera pergi. Hujan sudah tidak sederas tadi. Terima kasih sudah memberikan tempat duduk ini. Sampai jumpa." Namjoon berdiri dan hendak pergi, tetapi sebuah tangan mencekal lengannya.

"Setidaknya, pakailah payung ini. Aku hanya tidak ingin kau sakit," tukas Ga Young dengan sebelah tangannya menyodorkan payung miliknya.

"Lalu, kau-"

"Aku bisa meminta jemput pada Hoseok oppa. Ambilah."

Dengan ragu, Namjoon mengambil payung tersebut, "Terima kasih sekali lagi. Aku akan mengembalikannya lewat Hoseok-"

"Tidak, kau yang harus mengembalikannya langsung padaku. Kalau tidak, aku akan marah padamu. Arrachi?" (Mengerti)

Namjoon mengangguk dan segera pergi dari kafe tersebut. Ga Young tersenyum lebar dan memegangi dadanya, "Huh, kenapa kau berdetak dengan kencang, eoh?"

•••

A/n


Heyhoo, main main ke lapak ff mah boleh atuh nya wkwkwk.

Gift untuk keland tuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gift untuk keland tuh.
/ADUH BAPAK, KENAPA GANTENG GITU TOH YO? :(/

Payung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang