•Payung•
"Apa aku masih bisa bersabar lebih lama lagi?"
•••
Semenjak Ga Young menginjakkan kakinya di gedung Big Hit, Ga Young jadi lebih sering berkunjung kesana meskipun Namjoon atau pun kakak laki-lakinya sendiri tidak mengetahui keberadaan dirinya.
Sebenarnya, Ga Young sangat mudah terlihat. Hanya saja, karena grup yang diketuai oleh Namjoon itu sedang sibuk menyiapkan comeback mereka, mereka jadi tidak melihat Ga Young.
Sudah terhitung dua sampai tiga minggu sejak masalah Jimin memposting foto Ga Young di Instagram. Selama itu juga, Namjoon dan Ga Young belum berbaikan.
Ga Young, sih, sudah sangat niat untuk berbaikan, namun Namjoon? Seakan-akan Namjoon seperti melupakan sosok Ga Young. Padahal, tidak jarang Ga Young mengirimi Namjoon pesan dan tidak pernah Namjoon baca sama sekali.
Hari ini, Ga Young kembali menginjakkan kakinya pada gedung Big Hit. Kali ini, Ga Young membawa bekal makan siang, yang entah untuk siapa.
Tadinya Ga Young ingin diantar oleh Mark, namun Mark juga sibuk menyiapkan comeback grupnya dan juga Mark sibuk dengan tesis kuliahnya. Menurut Ga Young, tidak apa-apa ia sendiri, yang penting 'you never walk alone', gitu kata Ga Young.
Tidak-tidak, itu bukan kata Ga Young, melainkan itu kata dari Hoseok. Jadi, sekitar satu minggu yang lalu, Hoseok memberi bocoran pada Ga Young kalau tema comeback mereka kali ini berjudul 'you never walk alone'.
Curang.
"Eon, apa aku boleh masuk lagi kedalam?" tanya Ga Young kepada Lee Minji, ia bertugas dibagian resepsionis.
Minji dengan senang hati membolehkan Ga Young. Tentu saja boleh, karena Minji sudah mengetahui hubungan Ga Young dengan anak Bangtan, khususnya dengan Hoseok.
"Terima kasih, eon. Ini aku bawakan camilan untuk menemanimu disini. Selamat menikmati," ujar Ga Young sembari menaruh tempat diatas meja resepsionis.
Minji menerimanya dengan senang hati, lalu Minji tersenyum kearah Ga Young, "Gomawo, Ga Young. Padahal tidak usah repot-repot." Minji tersenyum sembari memindahkan tempat tersebut.
Ga Young membalas senyum Minji, "Tidak, aku tidak repot sama sekali. Yasudah, kalau begitu aku kedalam dulu ya. Sekali lagi, terima kasih, eon." Ga Young melangkahkan kakinya untuk masuk lebih dalam ke gedung Big Hit.
Didalam, Ga Young langsung duduk ditempat yang sudah disediakan. Kemudian, ia menaruh bekal makan siang tersebut disampingnya. Lalu, ia mengambil ponselnya untuk menghilangkan kebosanan yang melanda.
Sampai akhirnya, Ga Young melihat kalau Yoongi sedang terburu-buru. Ia seperti gelisah. Dengan berani, Ga Young memanggil Yoongi.
"Oppa!"
Yoongi menoleh dan terkejut mendapati Ga Young yang berada disini. Yoongi berjalan mendekati Ga Young.
"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Yoongi. Meskipun menurut Yoongi biasa, namun pendengaran Ga Young menangkap ada sedikit nada sinis didalamnya.
Kau harus terbiasa dengan perkataan manusia dingin ini, Ga Young, batin Ga Young.
"Tidak ada," jawab Ga Young. Yoongi menatap Ga Young dari atas sampai bawah. Seperti sedang meneliti sesuatu atau mencari sesuatu.
"Apa yang kau cari, eoh?" Ga Young mendelik ke arah Yoongi. Yoongi balas menatap tajam Ga Young.
"Kau yakin tidak ada kepentingan apapun disini? Kalau tidak ada, buat apa kau disini, hah?" cecar Yoongi.
"Aku kesini bawa bekal makanan untuk anak Bangtan. Tapi, aku tidak berani untuk masuk kedalam ruangan Bangtan. Berakhirlah dengan aku yang menunggu disini," jelas Ga Young.
Yoongi mengangguk singkat dan bersiap untuk meninggalkan Ga Young. Namun, tangan Yoongi dicekal oleh Ga Young yang menyebabkan Yoongi berdecak kesal.
"Kau mau kemana?" tanya Ga Young penasaran.
"Aku ada urusan dengan Suran noona. Deadline lagu yang aku produseri. Sudah?" Ga Young mengangguk dan melepaskan cekalan tangannya. Dan ia membiarkan Yoongi pergi dari hadapannya.
Ga Young kembali duduk ditempatnya sembari mengomel, "Ada ya manusia seperti itu, aku kasihan dengan istrinya nanti."
"Cepat ikut aku!"
•••
"Aku ingin menjelaskan-"
"Berhenti, Jim. Kau salah kalau meminta maaf padaku. Minta maaflah pada Namjoon oppa," potong Ga Young.
Jimin terlihat menundukkan kepalanya, "Aku merasa bersalah padamu juga. Gara-gara aku, hubunganmu dengan Namjoon hyung berada diambang kehancuran. Efeknya juga pada anak Bangtan," lirih Jimin.
Ga Young tersenyum tipis, "Tidak sepenuhnya salahmu, Jim."
Jimin mengangkat kepalanya dan langsung menatap Ga Young dengan intens. Ga Young sendiri sudah menatap arah lain.
Bukan malu, hanya saja Ga Young risih.
"Lalu, kau dan Namjoon hyung sudah ada kabar baik?" tanya Jimin sembari menyugar rambutnya kebelakang.
Ugh, tidak Mark tidak Jimin, suka sekali tebar pesona, rutuk Ga Young.
"Tidak. Masih seperti yang kemarin," jawab Ga Young dengan singkat. Jimin memandang Ga Young dengan kasihan.
Serius, Jimin tidak ada maksud apapun. Jimin juga tidak ingin mengambil Ga Young dari Namjoon. Ga Young sendiri yang menemui Jimin. Bercerita tentang Namjoon dan sebagainya.
Jimin hanya ingin membantu Ga Young supaya bisa lebih dekat lagi dengan Namjoon. Namun, cara Jimin salah.
"Kau harus sabar-"
"Apa aku masih bisa bersabar lebih lama lagi?"
Jimin menatap Ga Young yang sedang menatap dirinya dengan sendu. Sedikit lagi, air mata Ga Young turun. Jimin tidak tega, namun ia tidak bisa berbuat lebih.
"Perjuangkan atau biarkan Namjoon hyung dengan perempuan lain."
•••
A/n
Ngebut, ngeeeeng.
Hehe, dikit lagi abis ini.
Jangan protes ya(:
Saranghae♥

KAMU SEDANG MEMBACA
Payung ✔
Fanfictionft. Kim Namjoon Singkat cerita, mereka dekat karena sebuah payung. Mungkin kalau tidak ada hujan, mereka tidak akan bertemu bahkan saling mengenal satu sama lain. [Start; 27 Juni 2017] [End; 11 Agustus 2017] © asasa_
