Part 09

72 6 0
                                    

Cinta gue ke lo itu bagai hembusan angin. Memang tak Nampak, tapi bisa di  rasakan. (Bagas alvianto)

••••••••••

Hari perpisahan itu telah tiba. Telah dilaksanakan pasca gladiresik untuk para anak kelas 12 Sma Trisaktk, berarti hari ini adalah puncak gladiresik 7 hari itu. Anak anak kelas 10 pun ramai yang datang ke Sekolah. Ada yang berdandan, menghafal scrip, Dan mungkin berfoto foto ria.. Diah, dan Hani sudah sampai di sekolah sejak pukul 06.00Wib pagi tadi, dan mereka sudah rapih sudah cantik dengan rambut disanggul dan memakai kebaya panjang. Perfect! Ya itulah kata yang mungkin bisa digambarkan untuk mereka..

Fadel, Willy, dan Bagas pun sudah rapih berdiri di samping panggung sambil memegang scrip tersendiri.. Fadel berlatih dengan Hani, sedangkan Willy berlatih dengan Diah.. Bagas? Ya, hanya Sherina yang tak kelihatan sedari tadi, kemanakah dia? Atau kah dia tak masuk pagi ini? Oh ayolah.. Apakah ekspektasi Bagas tak sesuai dengan realita yang dialami nya dengan Sherina?

"Selamat pagi anak anak, kalian sudah memegang scrip kalian masing masing? Kalian sudah berlatih? Apakah kalian sudah menghafal nya?" Tanya ibu Hesti kepada mereka

"Sudah buk, tapi ada satu anggota lagi yang belum datang untuk membacakan kata sambutan penutup" celetuk Sandra dengan egois nya

"Siapa itu?"

"SHER-!!" Ucap Sandra dengan emosional yang menggebu gebu tapi tak bisa dia ungkapkan karena ada yang memotong pembicaraan nya

"Maaf buk! Saya telat" Ucap gadis tomboy, yang sekarang sudah berubah bak putri kerajaan yang cantik nan jelita

"Kesalahan kamu kali ini saya maafkan Sherina, tapi tolong jangan diulangi lagi ya" ucap bu Hesti

"Iya bu" Buk Hesti pun meninggalkan mereka dsn mulai mengkoordinasi anak kelas 12 untuk melangsungkan acara perpisahan mereka.

Gadis itu, mampu membius semua pasang mata yang melihat nya, dengan make up yang tak terlalu tebal, rambut di gurai dan sedikit di blow membuat penampilan nya terlihat lebih sempurna, hanya saja gadis itu belum terlalu lancar menggunakan high hels nya, karena sneakers lah yang sering dipakai dalam kehidupan sehari hari nya bukan high..

Gadis itu bukan berasal dari geng red carpet yang sok sok populer, yang menganggap bullian adalah cara yang keren untuk menjadi terkenal dan dikenal. Kesederhanaan nya yang selalu ditonjolkan, membuat semua orang nyaman berada di dekat  gadis itu. Tapi, tak semua orang merasakan hal yang sama.

"Yee nggak usah ngelongo gitu juga kali!!!!!" ucap Sherina ngeledek Bagas

"Dih, GR banget si lo-_ , hampir aja gue mau ke rumah lo tadi" Ucap bagas reflex

"Ngapain lo ke rumah gue? Ada urusan apa sampai sampai lo mau ke rumah gue ha??????"

"Mmm,, kenapa ya? Yaa gue takut aja gitu, jam segini lo masih molor dan gak inget dunia lagi ckckckckck" Ucap Bagas sambil menahan tawa nya

"Hahahhahaha, lo fikir lelucon lo itu lucu?" Mimik muka Sherina seperti meledek Bagas

"Yaiyalah," sekarang mata Bagas melihat Sherina dengan detail

"Lo cantik" ucapan itu keluar dari mulut Bagas yang mungkin sudah tak bisa dia tahan sedari tadi, tapi ucapan itu hanya sekedar bisikan. Dan mungkin, tak terdengar oleh Sherina

Love is Self [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang