Orang bilang kita harus mempunyai keberanian yang cukup untuk melepaskan.
SherinaAlfathunnisa
××××
"Pelan pelan deh Sher, coba lo jelasin pelan pelan sama gue. Kenapa lo bisa mutusin Bagas?"
"Jadi gini Yah. Kemaren Fadel ngirimin gambar dan pesan lewat WA awalnya gue gak ngerespon karena gue fikir gak penting kan. Nah trus gue penasaran dong, gue buka dan gue hikss huwaa" tangisan ku semakin menjadi jadi ketika ingin menyelesaikan kalimat terakhir
"Kenapa Sher?! Ah elah kalau ngomong jan setengah setengah dong"
"Gue ngeliat Bagas sama cewek lain di minimarket"
"Lah trus apa masalahnya?"
"Dia pegangan tangan Diahh!! Lo gak ngerti jugaa hiks"
"Lo udah konfirmasi sama Bagas?"
"Gak. Gue keburu mutusin dia."
"Stupid. Seharusnya lo konfirmasi dulu sama dia. Entah itu sepupunya. Kakak nya? Dan lo udah keburu mutusin dia? Huduh Sherina Sherina."
"Terus gue harus gimana dong?"
"Ya. Lo selesaikan masalah lo dengan kepala dingin"
"Caranya?"
"Gue gak tau Sherin.. Kan lo yang pacaran bukan guee"
"Yaudah. Gue balik dulu. Makasih ya Yah"
"Gak akan ada kata kata Makasih dalam persahabatan:)"
"Bisaak dahh"
Aku pun keluar dari kamar Diah dengan perasaan yang masih gundah.
Akankah aku harus menemui nya untuk meminta penjelasan?
Gengsi dong😂"Eh Sherin, udah mau pulang nak?"
"Iya mi Sherina duluan ya mi. Assalammualaikum"
"Iya hati hati ya. Salam sama ibuk"
"Oke mi. Siap!!"
Aku berjalan keluar dari rumah Diah, sahabatku. Berjalan menyusuri trotoar dan menyebrangi jalanan yang sedang sepi itu.
Aku menyebrang. Aku merasa pinggang ku di tabrak oleh sesuatu.
Semua gelap. Aku menutup mata.
Tak bisa mengingat apa apa. Terakhir ku ingat hanya ada aku di sana.×××
Aroma khas rumah sakit menyeruak di hidung ku. Sangat mengganggu.
Aku membuka bola mata ku. Ku dapati dia sedang berada di samping ku duduk sambil menatap fokus ke bola mata ku"Syukur dehh Cewek gue selamat" Celetuk pria di samping ku ini
"Ngapain lo ke sini? Bukannya kita udah PUTUS?"
"Gue belum bilang Iya. Artinya gak akan ada putus di antara kita. Jelasin ke gue. Kenapa sih lo aneh bangett?"
"Siapa cewek yang sama lo di minimarket?" tanya ku to the point
"Lah? Lo tau dari mana?"
"Fadel" ucapku lirih
"Oh jadi dia penyebab lo jadi berubah gini"
"Jawab"
"Adek gue"
"Lo gak pernah bilang kalau lo punya adek"
"Makanya dengerin orang dulu Cewek kuu baru kamu boleh berspekulasi tentang aku"
"Hmm maaf"
Maaf mu mungkin tak seberapa
Tapi aku menerima dengan sepenuh jiwa
Maaf telah buatmu gelisah
Aku terlalu mencintaimu
Dan selalu ingin kamu
Cepat lah sembuh sayangku
Kau bidadari surga ku"Alay" ucapku sedikit mengecewakan nya, walaupun hatiku ingin meledak sekarang ini
"Udah capek capek bikin puisi eh gak di hargain"
"Udah jangan lebay. Lapar nih."
"Ya makan"
"Gak ada makanan nya"
"Ya beli"
"Kan gak bisa jalan"
"Ya pesan ojek kek apa kek" ucap Bagas jutek mungkin dia masih kesal dengan perlakuan ku tadi
"Oke aku telfon dulu"
"Lah? Kok nelfon nya ke aku?"
"Kan kau yang akan belikan makanan untukku hehe"
"Untuk lo cewekku"
"Haha seorang Bagas Alvianto yang tergila gila oleh Sherina Alfathunnisa sampai sampai gak mau diputusin"
"Yang ada Sherina Alfathunnisa tuh yang tergila gila sama Bagas Alvianto sampai sampai minta putus karena cemburu yang berlebihan. Hem Hem gimana gimana?" ucap Bagas membalas dengan menaiki sebelah alisnya seperti meremehkan Sherina
"Makannnnnnn"
"Iyaa cewek iyaaa"
×××××
Vote dan coment gak akan ngebuat kalian sesak nafas dan bau mulut😏👍👏
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is Self [SELESAI]
Teen Fiction#Rank01Otw💜 Didalam kamar itu seorang gadis kecil berumur 5 tahun sedang mewarnai gambar yang siang tadi ia buat bersama ayah nya. ******* "Sherina Alfathunnisa" gadis kecil yang sudah berumur 15 tahun ini tentu sudah menjadi remaja yang cantik...