Ada yang hendak pulang memulihkan keadaan
Membereskan segala debu rindu yang bertebaran
Dari hari ke hari semoga segalanya mudah melekat di hati
Rindu oleh dua hati yang saling mencintai..
-penyambutsenja
•••••Penulis'PoV
Hari ini tanggal delapan. Dibulan kedua mereka menjalin kasih. Alhamdulillah pujaan hati nya sekarang sudah keluar dari ruangan lucknut itu. Tapi tetap saja. Dia masih tertidur. Iseng, Bagas memainkan handphone Sherina yang kebetulan tidak dikunci itu.
Dia melihat notifikasi yang tertera di layar handphone Sherina.
Rupanya dari kalender. Bagas melihat notifikasi itu. Dan benar saja, Sherina memasang pengingat di setiap tanggal delapan. Pada tanggal delapan kali ini dia membuat judul "Pianiv ke dua❤" begitu juga seterusnya. Bagas bahagia. Dia tersenyum. Tiba tiba saja, Bagas sangat merindukan pujaan hati nya itu. Sudah sekitar sebulan hari hari nya tak berwarna. Hanya abu abu dan kelabu (sama aja coeg:'v).
Bagas mendekat.Tanggal delapan yang ke dua
Tapi dalam situasi berbeda
Aku berduka
Melihatmu tak berdaya
Sayang, bangunlah
Jangan tertidur membuat ku resah
Tertawalah bersamaku
Tersenyumlah untuk bahagiaku"Dulu, Kalau gue bacain puisi buat lo. Lo bakal senyum Sher, lo bakal salah tingkah. Itu yang gue rindu dari lo." gumam Bagas lirih di telinga Sherina
Seketika kamar rawat inap Sherina di masuki oleh dokter dan beberapa perawat bersama nya.
Ada juga, Ibu, Ayah, Serta Bang Adhit kakak Sherina. Bagas sudah mengetahuinya."A-Ada apa ini Bang?" tanya Bagas dengan nada suara yang kalap kepada Kak Adhit
"Adikku. Harus di pindahkan ke ruangan ICU"
Selang oksigen yang kemarin sempat lepas itu kini akan segera bertemu dengan nya lagi.
Saat ini, Sherina harus berjuang lebih untuk bisa bangkit dan melihat Bagas. Lelaki yang selama ini mengisi relung hati nya
Sherina didorong dan terhenti di ruangan "lucknut" itu lagi"Maaf, kalian tunggu di luar saja" ucap dokter menambahkan
Bisa dilihat raut kecemasan dari Kak Adhit, bagaimana tidak? Saat posisi Sherina seperti ini, memori tentang kebahagiaan yang ia jalani dengan adik nya itu terputar lagi. Lebih tepatnya dia takut kehilangan.
Penanganan di ruangan itu berlangsung cukup lama sekitar 3 jam pintu ruangan lucknut itu terbuka
"Bagaimana keadaan anak saya dok?!! Dia baik baik saja?! Dia berhasil kan?!!"
Dokter Ian membisu. Dia tak mengucapkan sepatah kata pun. Situasi ini semakin membuat mereka panik, dan kalap.
"Sherina telah kembali pak. Kepada-Nya, maafkan kami." ucap dokter itu kemudian berlalu pergi meninggalkan Ayah yang terdiam membisu.
Isak tangis semakin membahana ketika perawat mengeluarkan Sherina yang sudah tertutupi oleh kain putih. Sungguh! Tak akan ada yang sanggup untuk melihat Sherina dalam kondisi yang seperti ini.
Yang pertama menghampiri Sherina adalah Kak Adhit"Dek, kakak sedih kamu pergi. Masih banyak hal yang belum kakak ceritakan kepadamu. Kamu sudah pergi meninggalkan kakak. Siapa yang akan kakak rusakin lagi rambutnya kalau bukan kamu?!, Dek!! Bangun!!!!!!" Kak Adhit berteriak. Tak sanggup lagi untuk menahan tangis nya
"Dhit, Sherina sudah bahagia. Dia sudah tak merasa sakit, harusnya kita bahagia. Dan sekarang ibu yakin. Kau sedang melihatnya nak. Kau sedang melihat kami disini. Percayalah, tak akan ada yang bisa menggantikan bidadari kecil kami" ucap Ibu dan Ayah.
"Pacar, kenapa kau hanya tidur? Bangun pacar!! Ini tanggal delapan lho! Pianiv ke 2 Pacar!!!!. Sherina!! Bangun Sher!! Lo gak boleh pergi! Jangan tinggalin gue!!
Bidadari itu tak ada lagi
Dia tega meninggalkanku sendiri
Padahal sudah berjanji untuk saling melengkapi
Aku mau kau disini
Aku mau kau bangkit lagi
Aku ingin melihatmu tersenyum lagi
Sayang, aku masih mengkhawatirkan mu
Aku ingin, cinta kita
Abadi
Sampai nanti, ketika aku pergi
Menyusulmu.
Dan aku akan menemanimu
Hingga tak akan ada lagi yang bisa pisahkan kita.
Selamat jalan bidadari.
Bersabarlah, ini tak kan lama.••••
Jangan malu untuk menitihkan air mata😢.
Berjumpa lagi di Epilog.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is Self [SELESAI]
Teen Fiction#Rank01Otw💜 Didalam kamar itu seorang gadis kecil berumur 5 tahun sedang mewarnai gambar yang siang tadi ia buat bersama ayah nya. ******* "Sherina Alfathunnisa" gadis kecil yang sudah berumur 15 tahun ini tentu sudah menjadi remaja yang cantik...