Orang tua akan sangat bahagia ketika melihat anaknya tertawa. Bukan terbaring lemah tak berdaya dengan alat penopang kehidupan.
•••••••Anak ku Sherina, masih ku ingat dengan jelas bagaimana dulu ibumu bersusah payah untuk melahirkan mu.
Aku berada tepat di samping ibumu untuk mendampinginya supaya dia kuat untuk melahirkanmu.
Betapa bahagianya aku ketika melihat tangisan pertama mu..
Kulihat ibumu, seulas senyuman terukir disana. Ibumu nampak bahagia, begitu juga denganku.
Memang bukan aku yang melahirkan mu. Tapi suara ku lah yang pertama kali mengantarkan mu pada tauhid ketika kau lahir.Tahun tahun berikutnya kita adalah keluarga yang bisa dibilang paling bahagia. Keluarga kita jauh dari kata tidak harmonis. Setiap malam aku, ibumu, kakak mu, dan kau Anakku Sherina, kita berkumpul di ruang keluarga untuk menyaksikan film. Entah itu genre apa tapi aku bahagia bisa memiliki kalian..
Tak terasa tahun semakin cepat berganti dan kau sudah memasuki usia 6 tahun waktu itu..
Kau lagi lucu lucu nya. Ayah masih ingat itu.Waktu itu, kau merengek ingin minta diajari sepeda. Oke Ayah akan mengajarkan mu. Lebih tepatnya itu hari minggu Ayah masih mengingatnya dengan baik.
Begitu bahagianya Ayah ketika melihatmu tertawa lepas, seperti kau adalah anak perempuan paling bahagia di dunia ini.
Ayah pun merasakan hal yang sama.Tapi, kebahagiaan itu tak bisa berlangsung lama. Kau tersungkur. Dengan hidung yang sudah dipenuhi bercak darah. Aku panik.
Aku takut kehilanganmu.
Kau adalah anak perempuan ku satu satu nya yang kelak akan menjadi putri dari seorang raja, dan itu aku.Dokter bilang, kau terkena peradangan pada otak. Dan itu membuat Ayah tertampar. Apakah Ayah tidak bisa lagi melihat senyuman mu? Apakah Ayah tak bisa melihatmu tumbuh dewasa dan melihatmu bersanding dengan pria pilihanmu kelak? Ayah tak bisa membayangkan semua itu terjadi nak.
5 hari kau tertidur dan tak sadarkan diri. Dokter bilang kau koma. Ayah dan Ibumu sangat sedih dan berharap kau bisa kembali pulih dan sehat seperti dulu lagi. Agar kita bisa bermain bersama lagi.
Syukurlah. Pada hari ke 5 kau sadar dan kau masih mengingat semua memori yang kita lalui dengan sangat baik.
Entah apa yang harus Ayah rasakan, antara senang melihatmu sudah sadar. Ataukah sedih melihatmu di bantu oleh alat penopang kehidupan itu.Anakku Sherina, waktu itu dokter bilang penyakitmu sudah hilang bahkan tak ada sisa. Bahagianya Ayah Ibu dan Kakak mu Adhit, kami bisa memiliki bidadari kecil kami lagi. Kami bisa melihat nya tersenyum dan tertawa lagi. Masih banyak hal yang belum kita lalui bersama sama. Ayah tak sabar ingin melakukan nya dengan kalian. Dan benar. Rupanya penyakit itu tak lagi menyerangmu. Kau sudah kembali lagi sampai 10 atau 11 tahun kemudian..
Kau sudah menginjak kelas 2 SMA.
Aku mendapati mu seperti ketika kau berusia 6 tahun dulu.
Kau tertidur, terbaring. Di tempat tidur mu dengan hidung yang dipenuhi dengan bercak darah itu.Ayah kalang kabut. Ayah panik. Ayah takut penyakit itu kembali menyerangmu.
Dan benar, dokter bilang kau terserang penyakit itu lagi. Sungguh! Ayah ingin sekali memukul dokter itu! Dia berbohong! Ayah tak ingin kau tertidur lagi seperti dulu.
Tapi, Sedihnya Ayah ketika melihatmu dipasang alat penopang kehidupan itu lagi nak.
Bahkan kata dokter tidurmu akan lebih panjang sekarang.Anakku Sherina, bertahanlah aku tau kau kuat. Aku tau kau bisa. Pejuanganmu baru akan dimulai dari sekarang. Berjanjilah untuk tetap menjadi gadis ku yang kuat. Berjuanglah Sherina. Berjuang untuk kami. Dan untuk dia.
Ayah menyayangi mu.
•••••
TBC
YAP BENAR INI AYAH'S PoV.
Vote dan komen gak akan ngebuat kalian apa ya?? Tambahin aja sendiri dahh:vSalam sehangat selimut tebal dari aku❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is Self [SELESAI]
Teen Fiction#Rank01Otw💜 Didalam kamar itu seorang gadis kecil berumur 5 tahun sedang mewarnai gambar yang siang tadi ia buat bersama ayah nya. ******* "Sherina Alfathunnisa" gadis kecil yang sudah berumur 15 tahun ini tentu sudah menjadi remaja yang cantik...