~3~

267 47 0
                                    

Sorry typo(s)Vote dulu baru baca ye :*

------------

Flashback...

Langit sangat cerah dari atas bukit ini. Dan kami baru saja sampai hendak mempersiapkan piknik antara keluarga ku dan keluarga Styles. Aku tidak tau ide siapa ini yang jelas aku sangat menyukai tempat ini dan suasana ini terutama dengan keberadaan Harry. Aku dan Harry bermain kejar-kejaran saat orang tua kami mempersiapkan berbagai macam keperluan piknik disana. Dan untuk sesaat aku merasa...bebas.

Kami berdua tengah duduk di bawah pohon apel saat mom memanggil,jadi aku segera kesana. Saat aku sampai dan duduk di dekat dad aku merasa sesuatu yang aneh. Tatapan dad terlihat gelisah.

"Siapa yang mengusulkan acara ini sebenarnya?" tanya mom yang membuatku menalingkan wajah sejenak dari dad.

"Oh,ini adalah ide Harry. Dia bilang kalau dia rindu bermain dengan kalian khususnya Kenzie. Bukan begitu Harry?" Mom anne memandang putra nya dengan senyum menggoda. Oh,aku agak terkejut mendengar nya. Dan apa itu? Harry blushing? How cute,pikirku.

"Um,kurasa kita tidak sendirian." Dad bergumam entah pada siapa tapi kami semua bisa mendengar gumaman dad tadi.

"Apa maksudmu,james?" Ayah Harry yang sedari tadi sudah memakan panekuk nya pun berhenti dan memasang wajah serius. Oh ayolah apa yang terjadi?

"Des,aku ingin kau membawa mereka pergi. Ada yang tidk beres disini." ucap ayahku lagi.

"Apa yang terjadi,sayang?" ibuku mulai nampak cemas.

"Pergilah bersama mereka. Cari tempat yang aman. Kumohon."

"Kenapa?" kini ayah Harry yang mulai ketakutan.

"Orang-orang dibawah bukit itu. Mereka mengincar kita,oh bukan,mereka mengincar ku. Kumohon,ini hanyalah masalah pekerjaan ku. Aku tidak mau sesuatu terjadi pada kalian. Pergilah segera,aku akan mengurus ini." aku yang mendengar penjelasan dad tidak bisa menanggapi apa-apa. Aku hanya gadis berusia 9 tahun.

Pun,kami semua mulai pergi menjauh dari area piknik tadi. Ibuku tidak ikut kareka dia bilang dia akan menyusul kami nanti.

"Pergilah dengan mereka sayang. Ibu akan menyusulmu. Ibu hanya ingin berbicara sedikit dengan ayah." begitulah ucapan ibuku. Aku pun mengikuti langkah ayah Harry menuju ke bawah pohon apel yang ternyata ada sebuah cekungan yang cukup besar disana. Cukup untuk tempat persembunyian kami semua.

Dan kami menunggu,hingga kejadian itu terjadi. Aku melihat dengan kedua mataku,orang-orang yang mengintai kami tadi berbicara dengan ayahku  lalu bunyi yang memekakan telinga terdengar. Mereka menembak kepala ayahku. Darah segar mengalir ke rumput seiringan dengan air mata yang membasahi pelupuk mataku. Ibu Harry menarik ku dalam pelukan ternyaman nya namun itu tidak merubah apapun. Ayah,apakah dia masih hidup? Ataukah.....

DOR!!

Satu lagi bunyi sialan itu terdengar. Oh jangan bilang kalau ibu juga terlibat. Pun aku memberontak dari pelukan Mom Anne dan menengok kearah tadi. Mataku kembali tergenang oleh air asin yang semakin lama semakin membanjir. Ibu,dia sudah tergeletak di rumput disamping ayahku dan orang-orang bodoh yang membunuh mereka segera pergi entah kemana.

Aku tidak bisa mendengar apapun setelah kejadian itu. Suara alam dan burung-burung pun tak ada. Mataku sayu,otak ku tidak bisa mengkoordinir gerak tubuhku yang membuatku jatuh dan semua gelap. Hal terakhir yang kuingat adalah perdebatan ayah dan ibu Harry tentang apa yang terjadi lalu mereka menelepon polisi.

Remember Me? •H.S•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang