Sorry typo(s) please give your vote and comment as always guys :*
--------------
Aku tidak tau apa yang terjadi,otak ku seakan tidak bisa menyaring semua nya. Sakit di kepalaku membuat hal ini semakin rumit. Kusadari,aku berada di sebuah tanah yang lapang dengan pohon-pohon disekitarnya,tapi disini gelap. Hanya cahaya kecil yang kuanggap itu adalah bulan. Tapi tidak,tidak ada bulan atau apapun disini. Aku seakan berada di dimensi lain. Hanya aku,berdiri dengan balutan gaun putih selutut berjalan entah kemana. Tempat ini seakan tidak berujung. Kaki ku terasa terbakar karena lelah terus berjalan dan berjalan tanpa tujuan,kepalaku semakin pusing,namun tiba-tiba aku melihat satu cahaya. Cahaya yang sangat terang yang aku yakin adalah ujung dari tempat ini. Aku mendekat kearah cahaya itu tapi kutahan langkah ku karena mendengar suara yang sangat aku kenal. Ibu.. Ya itu suara ibu yang seakan membisikkan sesuatu di telingaku.
"Jangan pergi kesana Ken. Tetap diam di tempatmu." suara itu terlalu kecil hingga aku tidak bisa menangkap seluruh nya. Aku bingung. Dan setelah itu aku mendengar suara ayah.
"Jangan pergi kesana Ken. Kau harus bertahan karena masih ada seseorang yang ingin membahagiakan mu. Jangan berjalan kearah cahaya itu." suara milik ayah lebih jelas daripada suara ibu. Aku tidak tau apa yang terjadi, dimana mereka? Kenapa hanya suaranya saja yang kudengar. Tanpa kusadari aku berteriak memanggil ibu dan ayah. Cahaya di ujung sana masih membuatku tergoda untuk mendekatinya.
Aku berteriak semakin keras memanggil sosok ibu dan ayahku. Kakiku melemas dan akhirnya aku meringkuk di tanah,ada kupu-kupu yang terbang disekeliling ku,mereka mengitari tubuhku. Aku tersenyum. Kembali aku melihat cahaya itu. Haruskah aku kesana?
-------------
•Harry's POV•
Kepalaku seakan dihantam benda berat,aku belum bisa membuka mataku meskipun aku sudah berusaha sekuat tenaga. Ada apa? Aku merasakan aku sedang tertidur di suatu tempat dan bau obat-obatan sangat menyengat disini. Kembali aku berusaha membuka mata dan melawan rasa sakit yang melingkupi seluruh tubuhku. Akhirnya mataku terbuka,hal pertama yang kulihat adalah langit-langit ruangan bercat putih dan saat aku memalingkan wajah kekanan,baru kusadari bahwa aku berada di rumah sakit. Ada keluarga ku diluar sana yang aku yakin mereka menunggui ku disini tapi kenapa? Apa yang terjadi? Kucoba mengingat tapi aku tidak bisa. Semua begitu abstrak kecuali cahaya lampu mobil yang mendekat kearahku dan semua gelap. Kini aku bergerak sedikit untuk duduk,tapi sakit di lengan kananku menghentikan gerakkan ku. Ada perban menghiasi lengan kanan dan juga kepalaku. Ugh,hebat. Sekarang tangan kananku tidak bisa bergerak.
Dan entah darimana datangnya,dokter itu memasuki ruanganku dengan Des--ayahku dibelakang nya. Dia menyuruhku kembali berbaring di tempat tidur.
"Apa yang terjadi?" tanyaku saat dokter itu memasukkan stetoskop ke saku nya.
"Kau kecelakaan,Nak." jawab Des. Apa? Oh,ya tentu saja. Aku mabuk malam itu. Bagaimana aku bisa lupa. Tapi Ken? Ken? Oh tuhan dimana dia? Dia tidak disini. Apakah dia selamat? Atau---
"Dimana Ken?!?" suaraku nyaris menyentak.
"Jangan khawatirkan dia. Pulihkan dulu kondisimu anak muda. Dan juga jangan banyak bergerak. Lengan kananmu akan pulih beberapa hari lagi. Juga kau harus--"
"Dimana Ken?!? Katakan padaku !" Demi tuhan,jika bukan karena kondisiku yang sekarang, dokter sialan ini sudah kupastikan berada di kamar mayat menemui ajal nya.
"Harry,tenangkan dirimu. Anne dan Gemma sedang menunggu hasil pemeriksaan." Des mendekatiku. Aku tidak tahan lagi,tanganku bergerak untuk menarik infus dan beberapa perban di lenganku tapi Des segera menghentikan nya. Apa-apaan ini !
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Me? •H.S•
Fanfiction"Tulislah aku di memorimu. Sertakan kenangan indah yang telah kita tuah. Aku mencintai mu. Dan selamanya akan begitu." -Harry "Apa yang bisa kulakukan jika semua ini hilang begitu saja? Aku tidak menginginkan ini tapi jika takdir berkata lain,apa ya...