~5~

287 50 5
                                    

Sorry for typo(s) budayakan vote dulu baru baca ya :*

---------------

Aku terjaga sejak 1 jam yang lalu di depan televisi,melihat film yang sesungguh nya tidak kuketahui alur cerita nya. Harry belum pulang,dan itulah alasanku mengapa aku menunggu nya disini. Anne sudah tidur,begitupun dengan yang yang lain. Aku sendirian,tapi itu bukan masalah besar, aku yakin Harry akan pulang sebentar lagi.

•Harry's POV•

"Ayolah,Harry baru berapa gelas yang kau minum? Kenapa kau menjadi seperti ini man?" Louis berceloteh disamping ku sedari tadi. Aku tidak mengerti dan juga tidak peduli dengan apapun itu omongan nya,kepalaku mulai berat,dasar vodka sialan.

"Sayang? Kutuangkan vodka nya lagi?" kini Megan yang berbicara.

"Tidak. Sudah cukup. Aku menikmati malam ini." ucapku diikuti oleh gelak tawa yang lain.

"Kau ingin pulang?" tanya nya lagi.

"Tidak."

"....dan dia menggigit bokong gadis itu seperti dia menggigit cokelat di malam natal. HAHAHA !" entah pembicaraan macam apa yang mereka ributkan sejak tadi,aku hanya bisa menangkap masalah gadis,balapan liar dan pesta yang biasa mereka lakukan.

Mataku mulai sayu,semua yang ada seakan berputar-putar. Disaat itu juga perutku mual dan kurasa sekarang waktunya untuk pulang. Aku benar-benar tidak bisa bertahan lebih lama lagi.

"Jam berapa sekarang?" tanyaku.

"Setengah sebelas. Kau ingin pulang? Serius? Bahkan kau belum mendapat seorang gadis untuk kau ajak 'bermain' malam ini !" Jika bukan karena kondisiku yang setengah sadar,mungkin satu pukulan sudah mengenai wajah Brandon tepat setelah dia mengucapkan kalimat tadi. Brengsek.

"Aku akan mengantarmu,kau tidak bisa mengemudi dengan kondisi seperti ini." Ucap Megan yang hanya kubalas dengan sebelah alisku yang terangkat.

Kami berdua memasuki mobil dan Megan mulai mengemudikan nya. Aku menyenderkan kepala ku ke senderan kursi dan memejamkan mata,mencari ketenangan. Namum segera aku membuka mataku ketika tangan Megan membelai area sensitif ku. Apa-apaan ! Bahkan dia sedang mengemudi !

"Megan,hentikan tanganmu."

"Kenapa? Bukankah kau selalu menikmatinya?" kini tangannya sudah hampir sampai ke pangkal pahaku.

"Megan !!" aku meninggikan suaraku.

"Ada apa denganmu Harry?"

"Kau sedang menyetir." pun,ia berhenti dan kembali fokus ke jalan raya. Baiklah,kini aku kembali ke ketenangan awalku yang sempat tertunda tadi.

"Kita sampai." Aku tidak menyadari jika kami sampai lebih cepat ke rumahku,kurasa Megan sempat mengebut tadi dan menerobos lampu merah berkali-kali.

"Bagaimana caramu pulang?" tanyaku

"Dengan Louis,dia ada dibelakang kita sedari tadi." aku pun menoleh kebelakang,ada mobil Louis disana.

"Baiklah,terima kasih. Aku akan masuk sekarang." ucapku yang langsung mengambil kunci mobil dari tempat nya.

"Sudah? Hanya begitu?" mataku mendelik ke sosok gadis disebelahku ini. Oh,sialan aku terlalu lelah untuk meladeni nya. Mendengus sekali,aku membawa bibirku pada bibirnya dan segera melumat nya. Dia membalas dan sebelum ciuman ini semakin panas,aku menarik diri.

Aku masuk kedalam rumah setelah Megan pergi dengan mobil Louis,lampu ruang tamu masih menyala dan kutemukan sosok perempuan yang meringkuk ketiduran di sofa dengan TV yang masih menyala. Itu Kenzie,dia selalu menunggu ku pulang jika aku pergi malam-malam seperti sekarang. Aku sempat melarangnaya untuk melakukan ini tapi dia menolak. Dia bilang jika dia tidak menunggu ku,aku akan semakin lupa waktu untuk pulang. Kuperhatikan wajahnya,beberapa helai rambut menutupi wajah sempurna nya. Bibir pink nya mengatup rapat dan ekspresi tidur nya sangat tenang. Aku tidak yakin untuk membangunkan dia tapi aku juga tak akan membiarkan nya tidur disini.

"Ken..Ken,bangun. Aku sudah pulang."

"Kenzie....Ken.." Demi tuhan,dia susah sekali dibangunkan.

"Nggh,...lima menit lagi." oh,dasar !

"Hey,kau tidak bisa tidur disini. Bangunlah sebelum aku mencium bibirmu itu." aku mulai gila. Omongan ku tidak terkontrol, efek Vodka tadi masih terasa di badanku.

"Harry?" Mata Ken terbuka,dia menyibakkan rambut dan sedikit menatanya.

"Pergilah ke kamarmu. Jangan tidur disini."

"Maaf,aku ketiduran." dia tertawa kecil.

"Jam berapa sekarang?" tanya nya lagi.

"Hampir jam 11." jawabku seraya meneguk air satu gelas dari dapur. Kulihat Ken sudah mulai menaiki tangga menuju kamar, dan aku mengikuti langkah nya dari belakang.

"Selamat malam,Harry." ucapnya.

"Ya,selamat malam." aku tersenyum dan segera masuk ke kamarku.

•Kenzie's POV•

Aku berbohong. Aku pura-pura tidur saat Harry pulang tadi. Dan kurasa aku berhasil dengan ke-pura-pura-an ku. Well,tidak ada yang bisa kulakukan selain itu saat aku melihat siluet dari dalam mobil Harry. Siluet seperti orang yang sedang berciuman, tentu saja itu Harry dan Megan. Air mataku tanpa kusadari menetes,tapi aku segera menyeka nya dan memilih untuk pura-pura tidur seakan tidak ada apa-apa yang barusan terjadi.

Sesaat setelah memasuki kamarku,aku berlutut di balik pintu. Aku merasa hancur dan kurasa aku sudah mengetahui alasan nya. Aku tidak bisa membohongi perasaanku lagi. Semua perlakukan manis yang Harry berikan,dan juga perhatian nya padaku menjerat hatiku kepada pria berambut ikal itu. Wajah sempurna nya selalu membawa ku berfantasi ria tiada batasan nya. Semua hal tentang Harry,semua perilaku nya,sikapnya,dan bagaimana caranya memandang orang lain dengan perspektif nya,selalu menjadi kesukaan ku. Aku menyukai saat dia bangun tidur dengan suara seraknya,aku menyukai saat dia selalu masuk ke kamarku tanpa mengetuk pintu,aku menyukai saat dia selalu meminum soda tanpa ingat waktu baik itu pagi ataupun setiap saat. Air mataku semakin menderas ketika aku menyadari satu perasaan pahit. Kurasa aku mulai mencintai sahabat kecil ku itu.








I know it's a short chap i was stuck last night because some reasons,sorry but i promise next chapter will be a long chap.

Cara Delevingne as Megan Chloe Benedith on multimedia !

Vote vote vote !

~27 Juni 2017~

-Dista

Remember Me? •H.S•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang