Sorry typo(s)vote and comment ya guys :*
------------
•Kenzie's POV•
Aku bangun pagi ini dengan Harry yang memeluk tubuhku menghantarkan sengatan listrik itu lagi. Aku tidak bisa mengelak nya. Ini sangat nyaman,aku menikmati setiap detik dia memeluk ku. Dia tersenyum saat matanya terbuka,memandangku dan mengelus pipiku lembut. Aku tersenyum juga,tak bisa kupercaya lelaki didepanku ini sekarang adalah milikku. Dia,Harry,dan dia milikku.
"Bersiaplah,kita harus pergi ke kampus pagi ini." ucapnya dengan suara pagi yang sangat panas menurutku,bibirnya mengecup bibirku lembut sesaat. Bahkan ini masih pagi dan api di dalam tubuhku sudah terbakar hanya karena sentuhannya.
Aku turun dari ranjang dan bersiap,diikuti oleh Harry yang juga pergi menuju kamar mandi nya. Tidak ada yang spesial hari ini jadi aku gunakan baju biasa dan riasan natural di wajahku. Aku siap.
"Pancake nya gosong. Maafkan aku,tapi kau bisa memakan yang itu." ucap Gemma menunjuk ke salah satu piring pancake yang masih sempurna. Aku terkejut--sangat terkejut,tiba-tiba Gemma membantu mom Anne di dapur. Tidak biasanya,pikirku.
"Baiklah." aku mengambil sarapanku,Harry baru turun dan meminum segelas air putih.
"Kau tidak makan?" tanya mom Anne.
"Tidak. Aku bisa makan dijalan." ucapnya yang langsung berlalu pergi setelah memberiku kode untuk cepat-cepat menuju ke mobilnya.
"Aku selesai." ucapku setelah meneguk air putih lalu berpamitan pada semuanya. Kutemukam Harry yang sedang menelepon seseorang di dalam mobilnya.
Suara nya sangat kecil tapi aku tau ada nada amarah dan sedikit penyesalan disana. Hanya sesuatu tentang perjanjian,kecelakaan dan sesuatu-sesuatu lainnya yang sukar diterima di telingaku.
"Dengarkan ini,kau tidak akan bisa masuk dalam kehidupan ku lagi.... Ya,kau tau itu. Pergilah ke neraka kau jalang"
Apa?
Ada apa? Siapa yang Harry panggil jalang itu? Kuberanikan diri masuk ke dalam mobil. Aku melihat Harry sudah mematikan telepon nya dan bersiap mengemudikan mobil,bahkan ia tidak melirik kearahku sedikitpun.
"Siapa itu tadi?" tanyaku
"Bukan siapa-siapa."
"Tapi kau memanggil nya jalang."
"Ya,lalu? Apa ada masalah,Ken?"
Oh,sialan.
"Tidak. Kurasa tidak."
"Maka diamlah."
Aku menyerah. Harry kembali menjadi sosok yang dingin dan pemarah seperti biasanya. Aku mendesah kecewa dan duduk bersender di kursi penumpang dengan pandangan mengarah ke jalanan. Tak banyak hal yang kuamati,pikiranku lebih terpusat pada Harry dan si penelepon tadi. Apakah dia adalah musuh Harry? Karena dengan nada bicara nya dia terlihat sangat tidak menyukai wanita di telepon yang ia sebut jalang tadi. Oh,tuhan...
"Kutemui kau di taman setelah kelas selesai." ucap Harry lalu pergi begitu saja meninggalkan ku yang masih terpaku di dekat mobilnya,memandangi punggung nya yang semakin lama semakin menjauh dan akhirnya hilang di lautan mahasiswa kampus. Dia ini kenapa?
"Princess.."
Niall ! Aku menengok kebelakang dan mendapati Niall sudah berada disana,berjalan beriringan bersamaku menuju ke kelas kami. Dia tersenyum kearahku,kuteliti wajahnya,kurasa luka yang disebabkan oleh perkelahian dengan harry waktu itu tidak terlalu parah. Syukurlah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Me? •H.S•
Fanfic"Tulislah aku di memorimu. Sertakan kenangan indah yang telah kita tuah. Aku mencintai mu. Dan selamanya akan begitu." -Harry "Apa yang bisa kulakukan jika semua ini hilang begitu saja? Aku tidak menginginkan ini tapi jika takdir berkata lain,apa ya...