Kenangan

32 7 34
                                    

**
Author Pov

Via menggenggam kertas lipatnya sambil tersenyum-senyum. Ia teringat kejadian di toko hijau.

Jemari-jemarinya dengan lincah membuat origami berbentuk burung bangau.

Dia mengingatkanku padamu Den. Batin Via.

*Flashbak On*

Tatapan Via tertuju pada seorang lelaki yang menjadi kapten suporter dalam pertandingan bulutangkis ganda putri di GOR Amongrogo Yogyakarta.

Setiap kali Via berhasil menyelesaikan satu smash-an, ia pasti menatap suporter yang berteriak heboh.

Yang Via heran, kenapa setiap satu poin masuk untuk tim miliknya. Dia malah meneriakan "HORE..." Padahal ia menjadi kapten suporter lawannya.

Pertandingan antar sekolah selesai. Via memilih untuk keluar GOR untuk merayakan kemenangannya dengan teman-teman sekolahnya.

"Ini air mineral, kayaknya lelah banget." Seorang lelaki menghampiri Via dan memberikan sebotol air mineral.

Via hanya keheranan dan menerimanya, "buat aku? Terimakasih ya."

"Mau aku bantu?" Ucap Lelaki pada Via ketika ia kesulitan membuka botol mineral di luar GOR.

"Oh bisa kok, sante, cuma tangan masih banyak keringetnya. Jadi agak sulit"

"Udah biar aku aja, gausah gengsi!" Lelaki itu langsung mengambil botol Via dan membukanya. "Langsung bisa kan, Nih!"

"Makasi ya sekali lagi." Kata Via sambil menerima botolnya.

"Kamu mainnya bagus, suka aku Vi" Ucap lelaki tersebut

"Makasih ya!" Jawab Via datar. "Aku pergi dulu ya mau gabung sama temen-temen, bye! Makasi minumnya!"

"Via... Kenalin, namaku Deny Orza Pratama. Anak SMA 2." Ucap lelaki tersebut pada Via sambil mengulurkan tangannya.

"Oke. Deny, terimakasih sekali lagi." Via membalas jabatannya dan pergi meninggalkan Deny.

"Bentar Via, selamat ya atas kemenangan tim mu" Deny memberikan dua jempol untuk Via.

Via hanya tersenyum dan menundukkan kepalanya tanda terimakasih.

*Flashback Off*

Lamunannya terbuyarkan lagi karena alarm mickey mouse nya berbunyi.

"Ya Allah, waktunya ke asrama." Via segera memasukkan origaminya dan berdandan ala kadarnya.

Ia menyalakan motor matic miliknya dan taraaa.. motornya tidak menyala.

"Oiya bensin abis, dodol banget sihh, duh dorong nih sampe warung bensin sebelah." Gumam Via sambil menepuk jidatnya.

**
"Buk, bensin 1 liter saja." Ucap Via pada penjual warung.

"Oiya mbak, ini mau kemana mbak sore-sore mendung begini?"

"Mau ke asrama deket JEC ibuk, biasa buk agenda rutin ngurus anak-anak"

"Asrama apa e mbak?"

"Asrama khusus autis ibuk, disana buat siswa di Sekolah Khusus Autisme Bina Pertiwi. Soalnya setiap rabu begini ada agenda rutin pengajian bersama buk, hehe"

"Oh.. Mbaknya kuliah sambil kerja?"

"Iya ni buk hehe, sambil cari ilmu dan ibadah. Bensinya berapa ya buk?"

"Hebat mbak ini, 8.500 mbak"

"Ini buk, pas geh? Mari buk duluan." Via segera menyalkan motornya dan melaju dengan pelan di gang kampung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

One Time For Me  (Again)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang