=> 2

264 33 2
                                    

------------------------------------------------------------------------------------------
'Semua orang bikin gue yang lagi puasa jadi emosi.'
------------------------------------------------------------------------------------------


Yumi pov

Gue sama Sehun sekarang berdiri sejajar di depan kelas pinggir papan tulis karena dihukum pak Joni.
Pak Joni-nya malah nyantai aja ngejelasin pelajaran Bahasa Inggris yang gak tau gue artinya apaan.

"Yumi.."

Gue denger ada suara berat yang ngebisik di telinga gue.
Gue noleh natep Sehun yang sedari tadi cengengesan.

"Apa?"
"Cuman mau ngingetin, setengah jam lagi kita udah dibolehin duduk."

Gue ngelirik jam tangan yang ada ditangan kirinya.
"Gue bukan nungguin kapan kita bisa duduk. Gue itu nunggu kapan buka puasanya."

Sehun langsung kaget melototin gue.
"Lo puasa?"

Gue nganguk.
"Kenapa lo gak ngomong? Kan gue kasihan takut lo pingsan karena capek."
"Alay ah, gak suka gue."

Muka Sehun beneran panik gitu beda saat dia ketawa cengengesan kayak tadi.
"Lo duduk aja sana. Gue mau ngomong sama pak Joni."

Gue cuma nganguk aja. Kenapa baru ngomongnya sekarang
Hun?
Udah 1 setengah jam gue berdiri Hun.
Lo mah pekanya loading.

"Pak Joni~" Sehun mencoba berbisik-bisik.

Pak Joni yang dari tadi sibuk ngoceh pake bahasa bule langsung diam natep Sehun tajam.

"Apa?!" jawabnya agak ngebentak.
"Yumi duduk aja ya Pak. Dia puasa dan sekarang berdiri kayak gini jadi saya kasihan
Pak."

"Saya puasa dan saya juga berdiri, kamu kasihannya sama Yumi doang?"

'Kalo bapak mah gue bodo amat. Mau sekarat sekalipun gue gak peduli.' -- batin Sehun terdengar di telinga Yumi

"Gak boleh gitu Hun."
"Eh?! Apanya yang gak boleh?" Sehun kaget akan ucapan gue.

"Gue tau lo tadi ngebatin apaan."
"HAH! SERIUSAN?!"

"Eh eh! Kok malah ngobrol?!" Pak Joni ngebentak lagi.

"Pak saya dibolehin duduk gak nih?" tanya gue penuh harap.
"Gak."

"Astagfirullahhalazim.." gue nepuk dada dan nunduk lagi natep lantai.
Tega banget sih pak.
Kan sedih hati aku :v

"Tinggal 15 menit lagi, sabar."
Sehun nyenggol bahu gue. Gue ngedongak.
"Maafin gue ya," ucapnya sambil menggaruk tengkuknya. Kayaknya kebiasaan dia deh.
"Lebaran masih lama Hun, gue belum bikin jajan."

>==<


"Ok sekian untuk pelajaran hari ini, Asslamualaikum waramatullahi wabarakatuh."

"Waalaikum salam warohmatullahi
wabarokatuuuh."

Pak Joni berjalan melewati gue dan Sehun.
"Lain kali terlambat lagi ya, saya suka kalian sejajar kayak gini. Serasi."

'Hah?! Serasi?'

Sehun membalas ucapan pak Joni dengan cengengesannya, kalo gue mah tinggal pergi aja. Gak guna dengernya.

Selepas perginya pak Joni, gue langsung keluar kelas.
Udah istirahat ini, gue mau ke kantin.

"Kyungsoo, kantin yuk!" ajak gue teriak-teriak.

Entah kenapa pas gue barusan teriak-teriak temen sekelas gue pada natep aneh gitu. Ada yang salah ya ?

"Ih Yumi~~ Lo gak puasa?"
"Yumi gak puasa! Yumi gak puasa!"

Puasa Yuk!  [Full Chapter]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang