=> 7

180 29 3
                                        

------------------------------------------------------------------------------------------
'Calon pacar gue.'
------------------------------------------------------------------------------------------

Yumi pov

"Gue suka sama lo Mi. Bukan sebagai temen atau abang lo, tapi sebagai cowok."

Gue masih diem natep mata dia.
Bang bacon nyatain perasaannya ke gue?!

Gue dan dia sama-sama saling diam terlarut dalam suasana.
Lalu tangannya yang masih megangin dagu gue dia tarik biar gue makin deketin wajah gue ke wajahnya.

Aduh!
Mau ciuman nih?!

"Lo masih nganggep gue bercanda sekarang?"

Gue gak bisa jawab, gue takut banget.
Takut dia bau in nafas gue.

"Belum percaya?"

Gue masih nahan nafas.

"Gue cium apa jawab?"

Cium aja bang.

Eh?!
Apaan sih gue?!

Sekarang dia yang malah deketin bibirnya ke bibir gue.
Reflek gue langsung merem ketakutan.

Bibir gue mengering nunguin dia cium.

Cup

Dahi gue berkerut.

Ternyata yang dicium itu dahi gue.
Aduh padahal bibir gue udah nunguin lama.

Gue buka mata dan liat leher dia. Duh lama amat sih nyiumnya.

"Bang.."

Gue panggil dia dan dia langsung ngelepasin ciumannya.

"Iya?"

" Gue percaya kok. Gue sayang sama lo bang, maafin gue ya udah nyakitin perasaan lo selama ini."

Dia cuman senyum doang.

"Gue mungkin belum bisa nyimpulin gue itu suka sama abang apa gak. Tapi.. abang mau kan nungguin gue nemuin jawabannya?"

Dia mulai ngusapin kepala gue terus rambut gue dimain-mainin sama jarinya.

"Jadi lo belum bisa jawab sekarang?"

Gue mikir lagi.
Gue kayaknya belum siap.

Gue pun ngangguk jawab pertanyaan dia tadi.

"Gue bakal nungguin lo."

"Tapi jangan ngecewain gue
Mi.."

Cup

Dia kali ini nyium pipi gue.
Duh, nyiumnya bisa
menjalar-jalar gitu ya?

Gue monyongin bibir gue kesel sama tingkah dia.

"Ngapain lo monyong kayak
gitu? Mau gue cium disitu?"

Gue langsung ngangguk-ngagguk kegirangan.
Sumpah ya, gue aja gak sadar betapa malu-maluin-nya gue sekarang.

Wajah dia maju lagi.

Tapi dia malah berhenti pas gue mau aja merem.

"Lo belum nerima gue. Jadi di pending nyiumnya."

ANJIIIRR!

Dia mundur lagi sambil cengengesan ngetawain gue.
Ih sebel deh.

Disaat kita lagi bercandaan, datang abang gue sambil bawain baskom.

"Hyun minggir! Gue mau ngobatin adek gue!"

Ya Allah..
Bang Chanyeol masih panikin gue ternyata.

Puasa Yuk!  [Full Chapter]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang