(1)

4.7K 223 8
                                    

Disclaimer: Masashi Kishimoto

Warning : OOC, drama, romance.

'Don't Like Don't Read'

Happy Reading.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Bagaimana?" tanya Sakura kepada Ino yang sedang mengotak- atik brankas.
"Sebentar lagi." jawab Ino.
"Cepatlah!" kata Hinata.
"Hinata, apa ada yang mengikuti kita?" tanya Sakura pada Hinata.
"Ada. Mereka 6 orang." jawab Hinata sambil terus mengecek pada laptopnya.
"Ino, cepatlah." kata Sakura.

Ino terus mengotak- atik brankas di depannya agar terbuka.

Tek.

"Fiuuuhhhh, akhirnya." kata Ino melihat brankas sudah terbuka.
"Cepat ambil berliannya." perintah Hinata sambil mengetik sesuatu pada laptopnya.

Sakura dan Ino langsung memasukkan berlian itu ke dalam tas.

"Ck, sial." umpat Hinata.
"Masuk! Masuk!" perintah Hinata kepada Sakura dan Ino agar masuk ke dalam brankas.
"Kau gila? Nanti kita tidak bisa keluar." bantah Ino.
"Bisa. Percaya padaku, ayo cepat!" kata Hinata.

Hinata, Sakura, dan Ino pun masuk ke dalam brankas.

Pada waktu itu juga petugas keamanan datang untuk memeriksa keadaan brankas.

Di dalam brankas, Ino terus menyalahkan Hinata karena ia berfikir jika mereka tidak akan bisa keluar.

"Sudah diam." kata Hinata.
"Bagaimana aku bisa diam....."
"Sudah ku bilang, diam. Kita akan baik-baik saja." kata Hinata meyakinkan.
"Ganti pipanya." Hinata berbicara entah dengan siapa.
"Hinata apa yang...."

Seketika fentilasi oksigen di dalam brankas terganti oleh air.

"Ah." pekik Sakura dan Ino saat melihat air masuk.
"Ino berikan aku bom mini mu itu." kata Hinata.
"Baiklah, tapi untuk apa? Dan apa yang terjadi?" tanya Ino.
"Berikan saja." kata Hinata.

Ino memberikan bom mini berjumlah 10 buah kepada Hinata. Dan air di dalam brankas sudah sampai setengah. Dalam brankas sekarang seperti lautan. Mereka pun akhirnya berenang di dalam brankas. Hinata memasang bom mini milik Ino pada langit- langit brankas. Sakura dan Ino memasang wajah bingung dengan apa yang Hinata lakukan. Saat airnya hampir penuh, Hinata menyuruh Sakura dan Ino untuk menyelam ke dasar. Setelah itu Hinata menekan tombol pemicu agar bom meledak.

Boom! Wuuussss.

Kemudian dengan cepat air menyembur keluar dari lubang yang di hasilkan dari ledakan bom tadi. Hinata, Sakura, dan Ino segera keluar melalui lubang itu. Setelah keluar, mereka berada di tempat pembuangan.

"Cepat ganti pipanya lagi." perintah Hinata kepada seseorang disana.
"Hah. Hah. Hah. Kita ada dimana?" tanya Ino ngos-ngosan.
"Iya, dan siapa pria ini?" tanya Sakura.
"Dia salah satu anak buahku. Dan kita ada tempat pembuangan." kata Hinata sambil menutup kembali lubang tadi.
"Maksudmu kita ada di selokan?" tanya Ino dengan ekspresi tak percaya.
"Ini upahmu, kau boleh pergi." kata Hinata kepada anak buahnya setelah memberinya uang.
"Syukurlah kita bisa keluar dari sana." puji Sakura.
"Iya aku tahu tapi bisakah jangan di selokan?" kata Ino jijik.
"Hn. Ayo kita pergi." ucap Hinata.
Mereka pun segera pergi menuju basecamp mereka.

***

'Beberapa hari kemudian'

'Basecamp Akatsuki'
Hinata, Sakura, dan Ino sedang menonton TV diruang tengah basecamp.

Beautiful Thieves (SLOW UPDATE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang