(11)

527 38 11
                                    

Disclamer: Masashi Kishimoto

Warning: OOC, drama, romance

"Don't Like Don't Read"

Happy Reading.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hinata langsung merebahkan diri disofa sesampainya di basecamp. Pikirannya selalu kacau sejak kedatangan Sasuke. Ia memutuskan untuk beranjak dan membersihkan diri di kamar mandi. Ia mengguyur kepalanya dengan air yang keluar dari shower, berharap agar pikiran kacaunya ikut keluar bersama air yang mengalir. Setelah 20 menit, ia menyelesaikan ritual mandinya dan langsung menuju kamarnya. Setelah memakai baju dan mengeringkan rambut ia berbaring di ranjang. Ia menutup mata dan mulai menyelam ke alam mimpi. Namun ia tiba-tiba terbangun mendengar suara teriakan yang memanggil namanya.

"Hinataaaaa!!!"
"Hinataaa kau di manaa??"

Hinata membuka matanya dengan kesal. Ia tau siapa yang membuat teriakan yang bisa membuat telinga siapa pun . Dengan malas ia turun untuk bertemu dengan biang kerusuhan itu.

"Ada apa?" tanya Hinata malas.
"Hinataa, ya ampun Hinata kau pasti penasaran kenapa aku dan Sakura berteriak seperti orang tidak waras?" tanya Ino menggebu.
"Tidak." jawab Hinata datar.
"Yah, kau ini tidak seru." jawab Ino.

Hinata hanya mengangkat bahunya malas.

"Kau masih ingat Naruto dan Sai, kan Hinata?" tanya Sakura.
"Hn." gumam Hinata tak peduli.
"Kami pacaran dengan mereka." seru Ino dan Sakura bersamaan.

Hinata membelalakkan mata sedetik kemudian ia menyembunyikannya dengan memasang wajah datar.

"Terus?" tanya Hinata datar.
"Kami ingin memberitahumu." jawab Ino sambil tersenyum.
"Hhh, membuang waktuku saja." kata Hinata tak peduli dan ia berbalik untuk melanjutkan mimpinya.
"Anak itu!" seru Sakura kesal.

***

"Hoi, teme kau dari mana?" tanya Naruto yang melihat Sasuke baru saja pulang.
"Bukan urusanmu." jawab Sasuke ketus.
"Kau ini jangan terlalu ketus Sasuke, nanti tidak ada wanita yang mau denganmu." kata Sai.
"Berisik!" seru Sasuke setelah ia mendudukkan diri di atas sofa.
"Makanya sampai sekarang kau masih sendiri saja." kata Naruto dan Sai pun tertawa.
"Memang kalian tidak?" tanya Sasuke kesal.
"Tentu saja tidak, begini-begini kami ini laku, tidak sepertimu." seru Sai dengan senyum palsunya.
"Mereka pasti tidak waras, bisa-bisanya mau pacaran dengan kalian." balas Sasuke tak mau kalah.
"Bilang saja kau iri, teme" balas Naruto.
"Memang kalian pacaran sama siapa? Sama tembok?" tanya Sasuke dengan mengejek.
"Tentu saja Sakura."
"Tentu saja Ino." jawab Naruto dan Sai bersamaan.

Sasuke terkejut sesaat sebelum memasang wajah datarnya kembali.

"Hn." gumam Sasuke.

Naruto dan Sai saling berpandangan dan mereka mengangguk.

"Teme, menurutmu Hinata bagaimana?" tanya Naruto.

Sasuke memasang wajah sendu tapi kemudian ia memasang wajah datar andalannya. Naruto dan Sai masih bisa mengangkap wajah sendu Sasuke walau sesaat. Sasuke memilih diam tak menjawab petanyaan yang diajukan Naruto.

"Kudengar dulu kau pacaran dengan Hinata." kata Naruto.
"Siapa yang bilang?" desis Sasuke dengan memandang Naruto tajam.
"Tak penting kami dari mana kami tahu. Tapi apa kau dan Hinata benar-benar pernah pacaran?" tanya Naruto lagi.
"Hn, iya." jawab Sasuke.
"Tapi kenapa kalian mengaku tak saling kenal? Bahkan kalian seperti musuh." kata Sai.
"Hhhh, ceritanya panjang." jawab Sasuke.
"Bisa kau ceritakan pada kami?" tanya Sai disertai anggukan dari Naruto.

Beautiful Thieves (SLOW UPDATE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang