(12)

479 33 1
                                    

Disclaimer: Masashi Kishimoto

Warning: OOC, drama, romance

"Don't Like Don't Read"

Happy Reading.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Bisa kau jelaskan kenapa orang ini bisa ada di sini?" tanya Hinata kepada orang yang ingin ia temui.
"Tenang saja Hinata, dia memang ada bersamaku dari tadi." jawab orang itu.
"Tapi kau bisa bilang kau bersamanya, kan Shikamaru." ujar Hinata sebal.
"Kau sendiri yang langsung mematikan telepon tadi, jadi ya bukan salahku." ujar Shikamaru membela diri.
"Mungkin Tuhan ingin kalian bertemu kembali." lanjutnya.
"Yang punya urusan denganku itu kau bukan dia." solot Hinata.
"Hei, bukan kau saja yang punya urusan dengannya." orang yang tidak lain tidak bukan adalah Sasuke akhirnya buka suara.
"Cih, kau sudah selesai, kan? Sudah pergi sana!" ujar Hinata ketus.
"Tidak, aku belum selesai." kata Sasuke tak mau kalah.
"Hei, hei, sudahlah kalian, kan sama-sama punya urusan denganku jadi bertemu begini lebih baik." seru Shikamaru.
"Aku muak bertemu dengannya." gumam Hinata namun masih bisa didengar oleh Sasuke.

Sasuke hanya memandangnya dengan pandangan sendu. Keduanya masih terdiam. Shikamaru hanya memutar bola mata bosan dengan drama picisan yang ia tonton ini.

"Jadi Hinata kenapa kau ingin bertemu denganku?" tanya Shikamaru mencairkan suasana.
"Eh? Itu... Em." gumam Hinata sambil melirik Sasuke.

Sasuke menyeringai.

"Kau masih gugup hime? Ke mana perginya Hinata yang tadi?" ujar Sasuke sedikit mengejek.
"Diam kau! Dan hentikan panggilan menjijikkan itu!" seru Hinata ketus.

Sasuke terkekeh dengan sikap Hinata yang berubah dengan cepat. Ia tahu sikap dinginnya hanya topeng belaka.

"Jadi Hinata?" tanya Shikamaru mulai tak sabar.
"Oh, iya. Aku hanya ingin bertanya, kenapa kau memberitahu Sakura dan Ino tentang masa laluku?" tanya Hinata dengan nada datar.
"Hhh, kalian ini memang jodoh, ya. Sasuke juga bertanya padaku soal itu." ujar Shikamaru terkekeh.
"Tidak mungkin."
"Memang jodoh." seru Hinata dan Sasuke bersamaan.

Hinata cemberut dan langsung memalingkan wajahnya sedangkan Sasuke hanya tersenyum melihat kelakuan Hinata yang menurutnya lucu.

"Aku memberitahu Naruto, Sai, Sakura, dan Ino karena pertama aku dipaksa oleh mereka untuk bercerita dan kedua aku hanya ingin membantu kalian untuk meluruskan kesalahpahaman yang terjadi diantara kalian." ujar Shikamaru.
"Apa? Meluruskan kesalahpahaman? Bukankah sudah jelas, hah?" seru Hinata.
"Hinata aku memang bersalah tak mempercayaimu tapi bisakah kau memberiku kesempatan? Kumohon." ujar Sasuke memohon kepada Hinata.
"Iya Hinata berilah Sasuke kesempatan. Kau tahu selama kau pergi ia seperti orang yang kehilangan arah." bela Shikamaru.
"Tidak. Aku tak kan memberimu kesempatan sampai kapan pun, bahkan sampai aku mati sekali pun." seru Hinata sebelum pergi meninggalkan Sasuke dan Shikamaru.
"Hhhh, sepertinya akan sangat sulit kawan. Kau tahu kan jika kemarahan Hinata sangat merepotkan." ujar Shikamaru.
"Hn." gumam Sasuke lemas.
"Shika, apakah perkataanmu tadi masih berlaku?" tanya Sasuke putus asa.
"Tentu kawan aku siap membantumu bahkan Naruto, Sai, dan teman-teman Hinata akan siap membantu." jawab Shikamaru menyemangati Sasuke.

***

Braakk...
Suara pintu basecamp dibuka dengan keras. Hinata berjalan cepat dan menghentak, disertai aura gelap yang menguar dari tubuhnya.

Beautiful Thieves (SLOW UPDATE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang