tiga belas

1.6K 51 0
                                    

Alexa mengetuk pintu bercat coklat di depannya dengan tidak niat, Alexa memang begitu ketika teman temannya yang lain sangat senang berada diRumah Alexa malah sangat malas berada diRumah, Karena semua anggota keluarga nya akan terus membicarakan tentang pendidikan Alexa. Seorang Wanita paruh baya membukakan pintu untuk Alexa dan mempersilahkan Alexa untuk masuk.

Alexa mencium tangan wanita paruh baya itu yang tak lain adalah mamanya sendiri

Alexa kemudian melangkah menuju ruang tamu untuk bertemu papa dan kakaknya yang sudah menunggunya disana

"Alexa duduk!"perintah papanya yang langsung dijalankannya

"Ada apa pa?"tanyanya bingung, karena tidak biasanya papanya menyuruhnya pulang jika tidak ada hal penting yang ingin dibicarakan

"Kenapa kamu menolak untuk ikut olimpiade  Fisika di sekolah?"tanya papanya to the point

"Alexa nggak nolak, Olimpiade itu emang nggak cocok untuk Alexa"jawab Alexa

"Apanya yang nggak cocok? Lo pinter di Fisika"balas Alex kakak Alexa

Alexa memandang Alex tajam "mereka sendiri yang bilang gue nggak cocok untuk ikut olimpiade itu"jelas Alexa dengan suara tinggi

"Lo nggak usah teriak bisa?"tanya Alex terpancing emosinya

"Kamu harus ikut olimpiiade itu."ucap papanya tak terbantahkan

Alexa memilih diam, mau seperti apapun Alexa membantah papanya akan tetap memaksanya.

"Alexa harus balik ke Asrama sekarang. Assalamualaikum"ucapnya kemudian berdiri

"Alex kamu anterin Alexa!"

"Nggak usah pa, ada temen Alexa diluar"ucapnya kemudian mencium tangan mama dan papanya kemudian pergi

Alexa melangkahkan kakinya keluar dari pekarangan rumah untuk bertemu Rivan yang sudah menunggunya sejak tadi

"Eh, udah selesai. Cepet banget"ucap Rivan kaget akan kedatangan Alexa

Alexa hanya mengangguk kemudian mengajak Rivan segera menjauh dari rumahnya. Rivan yang merasakan perbedaan pada Alexa memilih diam tidak berani bertanya.

Mereka berdua terus diam hingga sampai di Asrama Alexa hanya mengucapkan terimakasih, kemudian berlalu begitu saja.

***

"Lo ngapain pulang?"tanya Kanya begitu Alexa masuk kamar

"Biasa, mereka kangen sama gue"jawab Alexa mencoba melucu

"Enak banget sih hidup lo, coba aja gue jadi Lo, pasti gue seneng banget pulang ke rumah"ucap Kanya pelan

"Lo nggak seneng pulang kerumah? Kenapa?"

"Nyokap pasti selalu bahas penyakit gue"ucap Kanya keceplosan

"Lo sakit apa?"tanya Alexa

"Em, e enggak, itu"

"Kalau Lo belum siap cerita sekarang nggak papa kok, gue bisa ngertiin"ucap Alexa menenangkan Kanya

"A"panggil Kanya, Air matanya mulai menetes "sebenernya gue ini sakit"ucap Kanya memulai cerita

Alexa diam mendengarkan cerita Kanya

"Mungkin umur gue nggak akan lama lagi"ucap Kanya sesenggukan "gue nggak tau penyakit gue bisa disembuhkan apa enggak. Gue capek Setiap hari gue harus ketergantungan dengan obat itu"Kanya semakin sesenggukan

"Gue sakit jantung A, mungkin kehidupan gue didunia ini nggak akan lama lagi"ucap Kanya

Alexa meneteskan Air matanya kemudian memeluk erat Kanya "Lo pasti sembuh, Lo harus janji sama gue kalau Lo akan sembuh"

"Kemungkinan gue sembuh itu kecil A, gue udah capek ketergantungan dengan obat obatan itu"

"Lo sahabat gue, dan Lo udah janji akan jadi sahabat gue selamanya. Apa Lo lupa?"

Kanya mengeleng "A, gue minta Lo rahasiain tentang penyakit gue. Gue nggak mau mereka temenan sama gue karena kasihan"Kesya Masih sesenggukan

Alexa mengangguk, masih sambil memeluk Kanya, setelah itu Alexa melepaskan pelukannya dari Kanya dan berkata

"Lo harus janji sama gue, kalau Lo akan baik baik aja. Okee?"

Kanya memaksakan sebuah senyum kemudian mengangguk

***

"Pagai A"sapa Alka dengan senyum ramahnya

"Modus Lo pak, ketahuan banget"cibir Rakha

Alexa hanya menatap Alka dengan tatapan bingung

"Lo mau duduk ya? Silahkan"Alka berdiri kemudian mempersilahkan Alexa untuk duduk

Alexa tidak langsung duduk dia terus memperhatikan sikap aneh yang ditunjukkan Alka pagi ini, sedangkan Alka yang ditatap hanya menampilkan cengiranya

Tangan Alexa bergerak menuju kening Alka "Lo sakit?"tanyanya polos

Rakha sudah menyemburkan tawanya sedangkan Alka mengeleng menjawab pertanyaan Alexa

"Lo kenapa sih, aneh tau nggak. Lo nggak usah sok manis sama gue, karena gue nggak suka"ucap Alexa menurunkan tangannya dari kening Alka "Dan satu lagi gue nggak akan Baper sama Lo. Kita itu musuh jangan lupakan itu"tambah Alexa

Alka menghela nafas panjang kemudian memegang bahu Alexa "gue punya salah apa sih sama Lo? Segitu bencinya Lo sama gue? Apa Lo nggak tau kalau-"Alka tidak bisa melanjutkan ucapannya, cowok itu kemudian menurunkan tangannya dari pundak Alexa dan mengusap wajahnya kasar

"Kenapa Lo diem, ayo lanjutin"tantang Alexa "gue benci sama Lo, kerena Lo jabatan gue harus diberhentikan, dan gue benci menerima kenyataan itu"ucap Alexa dengan nada tinggi

"Jadi itu alasan Lo benci sama gue?"tanya Alka tersenyum sinis

"Gue suka Sama salah satu temen sekelas kita, dan dia orang yang bikin gue semangat Setiap berada di Asrama, dia juga penyemangat gue dalam menyembuhkan penyakit ini, tapi gue nggak berani nunjukin perasaan gue sama dia, gue takut dia akan benci sama gue, kalau dia tau gue suka sama dia" ucap Kanya setelah acara menangisinya selesai

"Temen sekelas kita? Siapa?"

"Inisial namanya sama Kaya Lo, dia juga Deket banget sama Lo"

"Angga?"tanya Alexa

"Loh, kok Angga sih? Bukan Angga, tapi masih satu kamar sama Angga"

Sepintas percakapan antara dirinya dan Kanya teringat, Alexa tidak membenci Alka, itu semua dia lakukan hanya untuk Kanya, sahabatnya yang harus berjuang melawan penyakit jantungnya.

"Alka baik ya A, dia pinter, tegas, bijaksana, coba aja Angga kaya Alka, sujud syukur 5 kali gue"
Lagi lagi ucapan Kanya semalam teringat kembali di benak Alexa

"Iya gue benci Lo Karena itu, kenapa Lo nggak suka?"tanya Alexa mempertahankan ekspresi datarnya, padahal sebenarnya dia sudah ingin menangis saat ini juga

Rakha yang mendengar perdebatan kedua teman sekelasnya itu memilih keluar, hingga hanya menyisakan Alexa dan Alka

"Lo tenang aja, secepatnya gue akan balikin jabatan Lo"ucap Alka mantap kemudian meninggalkan Alexa di kelas seorang diri

'Sorry Al, gue ngelakuin itu buat Kanya, Kanya suka sama Lo, dan gue nggak mau Kanya terluka hanya karena gue' Ucap batin Alexa menyesal

***

"Gue nyerah, sekarang giliran Lo"ucap Alka pada Arka yang berdiri didepannya

"Lo nggak mau usaha lagi?"tanya Arka sengaja memancing emosi Alka

"Nggak, yang ada sakit hati menaun gue kalau berhubungan dengan si A"

"Ok, Lo lihat cara gue"Arka tersenyum meremehkan, kemudian berlalu dari hadapan Alka

"Mudah mudahan Lo nggak berhasil Ar, gue nggak rela kalau Alexa jadian sama Lo"batin Alka nemohon

anak sekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang