Malam ini begitu indah.
Karena malam ini adalah malam untuk memperingati lahirnya kerajaan baru.Semua masyarakat berkumpul di area lapangan terbuka yang sangat luas, tanah yang gersang bercampur dengan rumput yang hijau menjadi alas untuk yang datang. Tempatnya tepat di pinggir kota.
Rakyat miskin, petani, prajurit, bahkan bangsawan kerajaan mereka semua hadir di peringkatan yang penting itu, tak terkecuali.
Obor api menempel di setiap sudut dinding untuk menghiasi keindahan kota yang ada pada tradisi yang sangat sakral ini.
Mereka berbaris rapi sambari membawa barang-barang yang ada di genggamannya maupun di gerobaknya. Hasil bumi begitu banyak yang membawanya, seperti biasa.
Apa yang kau hasilkan, kau harus membaginya itulah salah satu kegiatan yang dilakukan dalam tradisi ini.
Banyak juga prajurit yang hadir.
Mereka melihat dan mengawasi semua aktivitas yang di lakukan dalam kegiatan ini, mereka siap untuk melakukan apapun jika ada yang mengakacaukan acara ini.
Memakan buah mangga arumanis yang terakhirnya, Bocah itu berjalan menuju festival bercahaya karena melihat cahaya yang belum pernah dia lihat seumur hidupnya.
Berjalan menuju ke kerumunan orang-orang bocah itu tersenyum lebar melihat semuanya yang ada di sana begitu berkelap-kelip di matanya.
Mendekati pedagang yang menjual hasil buminya, bocah itu mendekati pria yang menjualnya dan menarik celana kumuhnya.
" Pak boleh saya minta ? " Bertanya bocah sambil memasang wajah polosnya dan memegang erat celana kumuh si pedagang.
Merasakan ada sesuatu yang ada di celana kumuhnya pria itu melihat ke arah bawah celananya.
" Tentu adik kecil, kau boleh mengambilnya. " Sambil menunjukkan buah-buahan yang ada di atas meja kayunya.
Sambil memilih, bocah itu mengambil satu buah yang ia inginkan dengan tangan kecilnya.
" Yang ini pak !" Menunjukkan buah yang ia inginkan ke pria pedagang.
" Cuma itu? 1 buah naga?"
" Iya pak ! " Tersenyum bocah.
Pedagang itu menjulurkan tangannya tiba-tiba ke arah bocah.
" 3 perunggu."
Memiringkan kepalanya, bocah itu kebingungan.
" Harganya 3 perunggu."
" Apanya ?" Bertanya bocah kebingungan.
" Harganya 3 perunggu ! Kau tidak punya ?! " Di ambilnya buah mangga yang ada di tangan bocah lugu dan di dorongnya bocah itu hingga jatuh ke tanah.
" Enyah ! Enyah kau dari sini ! " di usiranya bocah polos itu hingga terjatuh ke tanah.
Melihat perlakuan terhadap dirinya, bocah polos itu hanya bisa menahan air mata yang sudah siap keluar dari bola matanya yang besar.
Pergi dan berlari menjauhi pedagang yang baru saja mengusirnya, bocah polos itu berlari tanpa memperdulikan orang-orang di sekitarnya.
Hingga bocah polos menabrak seseorang berjubah putih bersih dengan tudung yang menutupi wajahnya, mereka berdua pun terjatuh.
" Apa yang kamu lakukan ?! "
Marah , seorang gadis yang di tabrak bocah polos itu. Gadis dengan rambut panjang pirang dan bola mata yang indah.
Gadis itu langsung menutupi wajahnya kembali dengan tudung jubahnya.
Mendengar kemarahan gadis itu, bocah polos itu langsung menangis seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arten : Pesilat Sakti
Fantasy{ Adventure, Kingdom, Academy, Matrial art} Bocah yang di asuh oleh pria misterius. Di ajari ilmu-ilmu silat dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan bocah tersebut , dan bocah itu harus menelakukan tugas yang Rahasia !