Pelukan hangat yang di berikan gadis berjubah putih di akhiri dengan senyuman manisnya.
Bocah polos itu hanya bisa terdiam dengan apa yang dilakukan oleh gadis berjubah putih kepada dirinya.Angin malam berhembus kencang menerpa kedua bocah ini.
Tiba-tiba muncul sesosok manusia dengan jubah putih yang sama di kenakan oleh gadis itu.
Orang berjubah putih itu mendekati bocah polos dan di ambilnya pedang yang tipis dengan sangat cepat.
" Hentikan !! Jangan sakiti dia !" Perintah gadis berjubah putih membentaknya.
Mendengar perintah yang dikatakannya, orang berjubah putih yang tiba-tiba ingin menyerang bocah polos itu langsung berhenti seketika.
" Tapi. Peraturan adalah peraturan." jawab orang berjubah putih.
" Kalau kau menyakitinya aku akan membencimu !! " Tegas gadis berjubah putih.
Terdiam pria misterius berjubah putih. Melihat ekspresi marahnya, pria berjubah putih yang hendak menyerang artenpun menaruh kembali pedang miliknya.
" Baiklah. Jika itu keinginanmu, Tuan putri." tertunduk membungkuk orang berjubah putih yang hendak menyerang bocah polos di hadapan tuannya.
" Maaf dan selamat tinggal."
Pergi meninggalkan bocah polos, gadis berjubah putih itu pergi bersama dengan orang yang baru saja hendak menyerang arten.
Melihat gadis berjubah putih yang mencoba melindunginya, bocah polos itu hanya bisa terdiam dengan tubuh yang bergemetaran dan tangan kanan kecilnya mencoba meraih ke arah gadis yang pergi semakin menjauh dari dirinya.
Gadis berjubah putihpun pergi menjauh dari Arten tanpa memalingkan wajahnya.
Pergi dan tak pernah bertemu dengan Arten lagi.
.......
Kembali ke rumahnya yang berada di pinggiran kota kekerajaan.
Gubuk kecil dan terisolasi dari pemungkiman penduduk , bocah tinggal sendiri disini .
Bocah polos langsung menggigit kulit mangganya dengan gigi runcingnya sambil memakan buah mangga dengan mulut yang belepotan, bocah itu berjalan danmemikirkan sesuatu.
" Sudah lama gak ketemu sama bapa tua lagi." pikir bocah.
setelah selesai makan buah, bocah itu langsung membawa buah-buah yang tersisah untuk bapa tua.
Berjalan cukup jauh dengan langka kecilnya.
Sesampainya di depan gubuk rapuh, bocah membawa 2 buah mangga untuk di berikannya kepada bapa tua.
Tok..tok, mengetuk pintu tua yang terbuat dari bambu tua.
" Patu ! patu ! pa tua? ini aku, ada buah..loh." ucap bocah .
Walaupun bapa tua itu mendengar suaranya, patu masih terdiam di kursi sederhanannya sambil meminum kopi hitamnya.
" ehh...wahh. gak ada...."
merasa patu akan kembali bocah itu terus menunggunya, melihat dari kejauhan sepertinya bocah itu akan tetap menunggu.
" hufft.... sepertinya memang keras kepala, sudah lebih 1 jam bahkan hari sudah mulai gelap, dia masih tetap menunggu bahkan setelah selesai dengan urusan tadi." berguma patu di dalam pikiranya.
" Setelah membasmi monster bodoh, bertemu manusia bodoh dan sekarang apa? bocah ingusan ini?"
Patupun melangkah dengan pelan mendekati bocah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arten : Pesilat Sakti
Fantasi{ Adventure, Kingdom, Academy, Matrial art} Bocah yang di asuh oleh pria misterius. Di ajari ilmu-ilmu silat dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan bocah tersebut , dan bocah itu harus menelakukan tugas yang Rahasia !