Episode 03

393 29 11
                                    

Monster yang sama muncul dengan jumlah yang banyak, Sangat banyak.
Tatapan yang tertuju hanya kepada kienat.

Kienat yang sadar tidak bisa berbuat apa-apa lagi, kienat pun mulai pasrah.

Monster-monster langsung menghampiri kienat dengan Mulut yang terbuka cukup lebar, terlihat jelas darah yang segar masih membekas di bibir busuk mereka dan beberapa sisa makanan yang baru saja mereka santap. Seakan sengaja memamerkan kepada kienat apa yang mereka lakukan sebelumnya.

Kemudian dari jarak yang cukup jauh, para monster mulai berlari untuk menyerang kienat secara berebutan. Seakan siapa cepat dia yang dapat.

Melihat monster yang menghampirinya semakin mendekat, Kienat malah menjatuhkan pedangnya yang selama ini dia genggam dengan tangan kanannya.

Di jatuhkannya pedang ke tanah. Menunjukkan bahwa kienat sudah siap bertemu dengan teman yang duluan menemui ajal dengan cara yang sama dan tentu saja dengan kakanya.

Seketika ingatan kienat dengan kakanya muncul, Saat di mana kienat di ajak kakanya bersama temannya yang bernama wosno.Melihat betapa gagahnya tim pembasmi yang di pimpin oleh Rai'gaanas.

Wosno merupakan prajurit senior yang selalu menjawab pertanyaan kienat (bukan wosno yang lainnya :v) wosno merupakan kenalan kienat.

Lebih tepatnya wosno adalah sahabat kakanya sejak kecil .Kienat pura-pura tidak kenal. Mungkin seniornya juga sudah lupa karena sudah lama tidak bertemu dengan kienat dan banyak perubahan yang terjadi pada kienat.

Kienat merasa kalau dirinya memberi tau senior. Seniornya akan merasa sangat bersalah karena meninggalkan kakanya dan membuatnya mati.

Saat insiden di basminya angkatan ke 4 tim pembasmi menengah.

Tapi kienat tau senior adalah prajurit yang baik bahkan sejak kecil.

Ketika kecil kienat, Kakanya dan wosno melihat regu pasukan tim pembasmi yang kembali berhasil membasmi monster.

Kienat, Wosno, Dan tentunya kaka kienat sangat terkagum-kagum dengan tim pembasmi yang selalu berhasil mengalahkan para monster, Tim pembasmi itu adalah tim yang di pimpin oleh rai'gaanas.(belum menjadi pemimpin dari semua tim pembasmi dan tentunya masih muda banget).

Mereka bertiga bermimpi akan menjadi kapten di regu tim pembasminya masing-masing, Bahkan kakanya kienat yang sangat antusias hingga akhirnya bergabung dengan tim pembasmi angkat ke-4 dan akan menjadi pemimpin seluruh tim pasukan pembasmi seperti rai'ganas ketika masih hidup.

Walau pun saat itu rai'ganas masih muda tetapi kemampuannya sudah di akui oleh raja dan menjadi pemimpin di salah satu tim pembasmi pada saat itu.

Impian tiga bocah yang ingin menjadi kapten di regu pembasminya masing-masing hanyalah sebatas impian.

Kakanya yang telah duluan pergi, Memastikan bahwa impian itu hanyalah omong kosong yang di ucapkan tiga bocah bodoh,termasuk dirinya.

(Kembali)

Menatap ke arah langit gelap yang di huni seribu bintang. Kienat sadar bahwa impian tiga bocah itu merupakan kesalahan besar .

Mungkin jika impianya berbeda dia tidak akan berada dalam kondisi yang mengerikan saat ini.

Mungkin jika impianya berbeda.

....Bukan.

Jika impianya berbeda pasti kakanya masih hidup hingga saat ini dan kienat tidak berada dalam kondisi yang di alaminya saat ini , Pikir kienat kecewa pada pilihannya, impiannya, janjinya.. Yang di lakukan tiga bocah bodoh itu...

Arten : Pesilat Sakti Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang