Tatapan mata yang sayu, gerakan kalem, tangkas, dan lincah.Wajah bocah kini begitu dingin ekspresinya.
" Bocah? Bicara apa kau ini, orang tua?" Saling bertatap muka paman dan arten.
Melihatnya ,seketika membuat paman tersenyum.
Serangan yang selalu mengenai arten, dan membuatnya terjatuh ke tanah ,kini serangan paman dapat di hindari dengan mudah.
" Bocah, kau langsung menggunakan kanuraga tenang? " Tersenyum paman ,menyerang arten dengan serangan yang berbeda.
" Aku sudah paham."
Lari paman menuju arten dengan serangan yang sama, lagi dan lagi kini arten dapat mengindari serangan paman dengan mudah.
" Paman kau menyerang dengan setengah tenaga, lalu kau angkat pedangmu ke udara seolah-olah kau ingin menebas lawanmu, karna itu akan terlihat jelas, dan membuat lawanmu bertahan dari serangan bagian atas, kemudian tiba-tiba kau sengaja membuat pedangmu terjatuh dan jubahmu menutupi pedang itu. Bergerak dengan posisi yang berbeda ,dengan cepat kau mengambil pedang dan menyerang lawanmu di titik yang buta."
Mendengar penjelasanya, paman mencoba menutupi mulutnya dengan tangan satunya.
"Hahahahaha, bagus, bagus bagus sekali arten! Membuat gerakan unik, menipu lawan ,lakukan semua yang ada." Teriak paman, menatap arten dengan mata melotot.
" Tiru semua gerakan ku dengan kanuraga tenang, mu! "
Tanpa menghiraukan pamannya tertawa ,arten memasang kuda-kuda bertahan dengan jarak yang cukup jauh.
" Sekarang coba serang aku! Kau bisa menirunya? " Tanya paman ,yang kini membiarkan pertahannanya terbuka lebar.
Merasa dirinya di remehkan, arten menatap paman dengan tatapan sinisnya.
" Itu sangat ,mudah."
Sesuai dengan permintaan paman. Arten berlari dengan begitu cepat, berlari sambil memegang erat pedang silvernya dikibaskan ke arah paman.
Pedang silver dengan cepat menuju ke wajah paman, melihat gerakannya yang begitu berbeda, paman langsung mengambil kembali pedangnya.
Benturan pedang pun terus terjadi .
Cepat lagi dan lagi arten menyerang pamannya tanpa ragu .
Di kibasnya pedang silver ke atas langit dan di jatuhkannya seketika, melihatnya paman sudah siap untuk mengantisipasinya.
Tiba-tiba arten menyerang paman dengan pukulan silatnya, tendangan, membuat paman terdorong ke belakang dan di saat terakhir arten melempar tanah ke arah wajah paman, melihatnya paman langsung menutupi kedua matanya.
*Swingsssss.
Jubah bagian dada paman tiba-tiba robek, luka dari badan paman sedikit demi sedikit menjadi terbuka, darah pun mulai keluar dari tubuhnya.
Melihatnya sedang tertekan, arten mencoba menyerang kembali paman. Tiba-tiba.
"......"
Paman tiba-tiba membuka sarung pedang hitamnya seketika, udara kemudian menjadi semakin dingin begitu saja.
Tekanan terasa begitu kuat di sekitar daerah paman. Merasa ada sesuatu yang berbahaya, tubuh arten langsung melompat jauh ke belakang.
"......."
Terdiam paman melihat apa yang baru saja terjadi, semakin lama bibir paman semakin terbuka lebar.
" Hahahahaha! Bangst kau bocah!" Di jatuhkannya sarung pedang hitam, kini pedang hitam pekat terlihat begitu jelas dan mengkilat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arten : Pesilat Sakti
Fantasy{ Adventure, Kingdom, Academy, Matrial art} Bocah yang di asuh oleh pria misterius. Di ajari ilmu-ilmu silat dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan bocah tersebut , dan bocah itu harus menelakukan tugas yang Rahasia !