Part 5

3.8K 148 6
                                    

Comment dong guys.. :)
Janji deh, kalo ada yang comment, besok langsung aku next, kalo nggak ada ya nunggu lagi.. 😅





Justin merasa bersalah.

Justin merasa bodoh karena telah meragukan kekasihnya sendiri.

Ia telah menyakiti hati gadisnya.

Ia telah membuat gadisnya menangis.



Apa yang telah kulakukan? Batin Justin frustasi.


______________________

Author POV

Setelah kejadian itu, semuanya berubah.

Tidak ada lagi Alexa yang selalu menelfon Justin hanya untuk hal kecil.

Tidak ada lagi Alexa yang selalu merengek untuk meminta Justin menemaninya berbelanja.

Tidak ada lagi Alexa yang selalu merayu Justin untuk dibelikan sesuatu.

Tidak ada lagi Alexa yang selalu bersikap manja pada Justin.

Tidak ada lagi Alexa yang mudah marah hanya karena masalah kecil.

Kehidupan Justin menjadi sepi, terasa kosong karena tidak ada Alexa yang mengisi hari - harinya, terasa buram karena tidak ada Alexa yang mewarnai hari - harinya.

Alexa tidak pernah mengangkat telephone dari Justin, juga tidak pernah membaca pesan dari Justin.

Saat Justin ke rumahnya, ia tak pernah ada di rumah.

Namun, Alexa tetaplah Alexa. Hobby berbelanjanya tidak pernah hilang. Apalagi disaat ada masalah seperti ini, belanja akan menjadi salah satu moodboosternya.

Seperti saat ini, Alexa sedang berada di salah satu pusat perbelanjaan di pusat kota. Dengan santai dia memilih - milih tas branded yang menurutnya menarik.

Hingga dering ponsel mengganggu kegiatannya.

''Iya, halo?'' ucap Alexa

''Nona, apa kau sedang sibuk?'' tanya penelfon

''Maaf, tapi ini siapa ya?'' tanya Alexa

''Saya salah satu bodyguard tuan Justin, nona.'' jawab penelfon

''Ada apa menelfonku? Apa ada masalah?'' tanya Alexa

''Begini nona, saat ini tuan Justin sedang sakit, semua pelayan sedang diliburkan sejak kemarin. Hanya ada beberapa bodyguard, satpam, sopir, dan tukang kebun disini. Sayangnya, kami semua laki - laki dan tidak tau caranya merawat orang sakit. Jadi, bisakah kau membantu kami, nona?'' jelas penelfon

''Kenapa tidak dibawa ke rumah sakit saja?'' tanya Alexa

''Tuan Justin menolak untuk dibawa ke rumah sakit, nona'' jawab penelfon

Alexa menghembuskan nafasnya.

''Baiklah, aku akan segera kesana..'' ucap Alexa lalu mengakhiri panggilan itu secara sepihak.

Alexa pun menenteng beberapa paper bag yang berisi barang belanjaannya dan mulai berjalan keluar dari tempat itu.

***

Sesampainya di rumah Justin, Alexa segera memasuki rumah itu dan berjalan menuju kamar Justin.

Alexa mengetuk pintu kamar Justin. Setelah terdengar suara 'masuk' dari sang pemilik kamar, Alexa segera membuka pintu itu dan nampaklah seorang pria tampan yang sedang terbaring di kasurnya dengan wajah pucat dan rambut berantakan. Namun setelah melihat Alexa, senyum muncul di wajah tampannya.

''Honey, aku sangat merindukanmu.'' ucap Justin hendak bangkit namun Alexa mencegahnya.

''Tidak perlu bangun, aku tau kau sedang sakit.'' cegah Alexa

''Kau kemana saja? Saat aku ke rumahmu kau tidak pernah ada di rumah.'' tanya Justin

''Aku di rumah teman.'' jawab Alexa

''Kau juga tidak pernah mengangkat telephone dariku ataupun membalas pesanku.'' ucap Justin

''Sibuk.'' jawab Alexa singkat

''Maafkan aku, aku tau kau masih marah padaku karena perkataanku waktu itu.'' ucap Justin tulus

''Tidak perlu dibahas.'' ucap Alexa yang membuat Justin tersenyum miris. Lalu tatapan Justin jatuh pada beberapa paper bag yang dibawa Alexa.

''Apa itu?'' tanya Justin

''Belanjaanku.'' jawab Alexa

''Kau berbelanja? Kenapa kau tidak memintaku untuk menemanimu?'' tanya Justin

''Aku tidak mau merepotkanmu.'' ucap Alexa

''Kau sama sekali tidak merepotkanku. Malah aku dengan senang hati menemanimu berbelanja dan membelikanmu barang - barang yang kau suka.'' ucap Justin tersenyum

''Aku menjalin hubungan denganmu bukan untuk merepotkanmu atau menghabiskan uangmu. Jadi kau tidak perlu melakukan itu.'' ucap Alexa yang sukses membuat senyuman Justin pudar seketika. Ya, Justin merasa tersindir dengan perkataan kekasihnya itu.

Tiba - tiba Alexa menempelkan punggung tangannya di kening Justin.

''Kau demam. Aku akan mengambilkan kompresan dan obat untukmu.'' ucap Alexa dan langsung pergi tanpa mendengarkan jawaban Justin.

***

Alexa mengompres Justin tanpa mengucapkan sepatah katapun. Keheningan menyelimuti mereka. Sampai akhirnya Alexa membuka suara.

''Kau harus makan dulu sebelum minum obat. Kau ingin makan apa? Aku akan meminta supirmu untuk membelikannya. Kau tau kan aku hanya gadis manja yang hobby menghambur - hamburkan uang dan tidak bisa memasak.'' ucap Alexa yang mampu menohok hati Justin

''Al..''

''Katakan saja apa yang kau inginkan.'' ucap Alexa memotong ucapan Justin

''Terserah kau saja.'' ucap Justin lirih

''Baiklah, aku akan meminta sopirmu untuk membelikan bubur untukmu.'' ucap Alexa dan langsung berlalu pergi meninggalkan Justin yang masih merutuki kebodohannya beberapa hari yang lalu.













_______________________

Gimana pendapat kalian guys???

Don't forget to vote and comment..
Don't be silent readers okay? :)

CHILDISH (Justin Bieber Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang