Perjalanan dilanjutkan. Kali ini Alexa yakin Rafael telah mengemudikan mobilnya dengan benar, karena ini adalah jalan menuju rumah sakit tempat seorang Justin Bieber dirawat.
***
Setelah sempat ada permasalahan antara Alexa dan Rafael, kini mereka telah sampai di rumah sakit. Mereka berjalan berdampingan menuju kamar rawat Justin Bieber. Alexa tidak berhenti merapalkan doa di dalam hatinya, berharap ia bisa bertemu dengan pria yang sangat ia cintai itu.
Saat sampai di depan pintu ruang rawat Justin ada satu hal yang mengganggu pikiran Alexa. Tidak ada satu bodyguard pun yang menjaga kamar rawat Justin. Hal itu tentu saja mempermudah Alexa untuk memasuki kamar rawat Justin, tapi itu memang sedikit aneh.
“Masuklah! Katanya kau ingin segera bertemu dengan Justin,” ucap Rafael membuyarkan lamunan Alexa.
“Ah iya,” ucap Alexa menghela napasnya lalu berjalan masuk meninggalkan Rafael menunggu di luar.
Alexa cukup terkejut saat ia membuka pintu ternyata Justin sudar berhasil melewati masa kritisnya, pria itu kini telah membuka matanya menatap ke arah jendela kaca di sisi kirinya. Perlahan Alexa berjalan menghampiri Justin. Belum sampai ia berdiri di samping Justin suara Justin berhasil mengejutkannya.
“Kemana saja?” tanya Justin dengan nada yang begitu dingin.
“Justin-"
“Kenapa baru datang sekarang?” tanya Justin masih menatap ke luar jendela.
“Aku tidak diizinkan untuk menemuimu Just,” jelas Alexa berjalan mendekati Justin.
“Siapa yang melarangmu menemuiku? Bahkan tidak ada satu bodyguard pun yang menghalangimu untuk menemuiku, tapi kau tidak datang,” ucap Justin yang kini telah menatap Alexa dengan raut kecewanya.
“Ibumu yang melarangku untuk menemuimu Just,” jelas Alexa.
“Oh, kau sekarang justru menuduh ibuku begitu? Bilang saja kau terlalu asik menikmati waktumu dengan kekasih barumu itu sampai kau melupakanku,” tuduh Justin pada Alexa.
“Apa maksudmu? Tidak ada kekasih baru, kau lah kekasihku Just,” bantah Alexa.
“Benarkah? Kau pikir aku tidak tau apa yang kau lakukan saat aku sedang koma? Kau pergi ke mall dengan pria itu, makan es krim bersama, kau bahkan menginap di rumahnya. Kira-kira hal apa saja yang sudah kalian lakukan di rumah itu? Apa kalian melewati malam yang indah?” ucap Justin semakin menyudutkan Alexa.
“Tidak Just. Aku tidak pernah sedikitpun berkhianat padamu, sungguh,” ucap Alexa meyakinkan Justin.
“Kau ingin hubungan ini berakhir bukan?” tanya Justin yang dijawab dengan gelengan kepala oleh Alexa.
“Kita akhiri saja hubungan tidak berguna ini,” putus Justin.
“Tidak Just, aku tidak mau. Kumohon jangan seperti ini,” mohon Alexa berlutut menundukkan kepala sambil menggenggam lengan Justin.
“Selama ini hubungan kita tidak pernah berjalan baik Al, selalu saja ada masalah, aku rasa kita memang tidak ditakdirkan untuk bersama,” jelas Justin membuat Alexa mendongak menatap pria itu.
“Aku akan tetap bersamamu, bahkan jika takdir itu benar maka aku akan melawannya,” kukuh Alexa.
“Tidak bisa seperti itu Al, pergilah, kau pantas mendapatkan pria yang lebih baik dariku,” bujuk Justin mengusap air mata yang mengalir di pipi Alexa.
“Tidak. Aku tidak mau pergi. Aku berjanji akan menjadi gadis yang penurut, tapi tolong jangan seperti ini. Kau bilang kau mencitaiku, tapi kenapa sekarang jadi begini?” ucap Alexa membuat Justin menghela napasnya.
“Aku memang mencintaimu, tapi itu dulu,” jelas Justin.
“Maksudmu sekarang kau tidak mencintaiku lagi?” tanya Alexa yang dijawab dengan anggukan kepala oleh Justin.
“Tidak mungkin. Kau pasti berbohong. Katakan! Kau berbohong bukan?!” teriak Alexa.
“Aku berkata jujur,” yakin Justin.
Alexa bisa melihat sejak tadi Justin terlihat begitu tenang, pria itu tidak terlihat gelisah sama sekali. Itu menandakan bahwa tidak ada hal yang sedang disembunyikan olehnya. Kesimpulannya, pria itu sedang tidak berbohong pada Alexa. Asumsi itu semakin menghancurkan perasaan Alexa. Pertahanannya runtuh, ia menangis di hadapan seorang Justin Bieber.
“Berhenti menangis dan pergilah! Rafael sudah menunggumu di luar sejak tadi,” suruh Justin.
“Apa hubungan kita sudah benar-benar berakhir?” tanya Alexa di sela tangisannya yang mendapat anggukan dari Justin.
Mendapati hal itu, Alexa langsung berlari keluar dari kamar rawat Justin, meninggalkan Justin yang menahan sesak menatap kepergian Alexa.
“Aku mencintaimu Alexa,” ucap Justin lirih dengan setetes air mata yang jatuh ke rahang tegasnya.
Justin telah melepaskan Alexanya. Ia tidak ingin mengekang Alexa. Ia tidak ingin Alexa mendapat banyak masalah karenanya. Pada akhirnya, Justin telah kehilangan Alexanya.
END
###
Aku mau nanya nih sama kalian, di sini ada yang army nggak? Atau mungkin suka sama BTS? Atau suka baca cerita dengan tokoh member dari BTS?
Aku pengen deh bikin cerita dengan tokoh salah satu member BTS.
Kira-kira kalian setuju nggak?
Kira-kira kalian mau baca nggak kalau aku bikin ceritanya?
Tolong dijawab yaa, thank you :)
![](https://img.wattpad.com/cover/105330680-288-k666870.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CHILDISH (Justin Bieber Love Story)
ФанфикSeorang Justin Bieber memiliki kekasih yang Childish dan Manja? Bagaimana jadinya...?