"Baiklah aku pergi dulu. Sampai jumpa sayang." Ucap Justin mengacak lembut rambut Alexa dan berjalan keluar meninggalkan gadis itu.
______________________
Tangisan Alexa sudah mereda dan sekarang ia merasa lapar.
Alexa memutuskan untuk makan di luar. Namun, saat ia membuka pintu rumahnya, ia terkejut karena di depan rumahnya ada beberapa orang berbadan kekar dengan pakaian hitam yang bisa dipastikan adalah orang suruhan Justin yang ditugaskan untuk mengawasi Alexa.
"Nona mau kemana?" Tanya salah satu dari mereka
Alexa memutar bola matanya malas.
Ia benci jika Justin terlalu mengekangnya seperti ini.
Tanpa menjawab pertanyaan pria itu, Alexa langsung melangkahkan kakinya.
Namun sayangnya, beberapa dari orang suruhan Justin itu menghadang jalannya.
"Nona sebenarnya ingin pergi kemana?" Tanya salah satu pria itu
"Bukan urusan kalian. Minggir dan biarkan aku pergi." Perintah Alexa
"Maaf nona. Tapi kami diperintahkan untuk menjaga nona agar tidak pergi dari rumah ini." Jelas pria itu
"Aku lapar. Apa aku tidak boleh keluar sebentar untuk membeli makanan huh?!" Kesal Alexa
"Jika nona lapar. Nona bisa menunggu di rumah dan kami yang akan membelikan makanan yang nona inginkan." Jelas pria itu
"Tapi aku ingin membelinya sendiri." Ucap Alexa
"Maaf nona. Tapi kami tidak bisa membiarkan nona pergi." Ucap pria itu
"Kalian mau dipecat karena aku mati kelaparan?!" Ucap Alexa sedikit membentak
"Nona bisa katakan pada kami nona ingin makanan apa, dan kami akan membelikannya untuk nona." Ucap pria itu
"Lebih baik aku mati kelaparan." Kesal Alexa dan kembali masuk ke dalam rumahnya.
Pria berpakaian hitam itu merogoh sakunya dan mengambil sebuah ponsel hitam dan segera menelepon tuan nya.
"Tuan, nona sedang lapar dan ingin pergi keluar untuk membeli makan. Tapi kami melarangnya dan berniat membelikan makanan untuk nona. Tapi nona tidak mau memberitahu kami nona ingin makanan apa." Jelas pria itu pada Justin
"Tidak perlu dipikirkan. Biar aku saja yang membelikan makanan untuknya." Ucap Justin dan segera mengakhiri panggilan dari orang suruhannya itu.
"Untung cantik" gumam pria itu sambil menggelengkan kepalanya menatap pintu rumah Alexa.
***
Mobil Justin telah memasuki halaman rumah Alexa.
Setelah memberhentikan mobilnya, Justin keluar sambil membawa sebuah paper bag di tangannya.
Ia pun segera memasuki rumah Alexa.
Justin mencari keberadaan Alexa dan akhirnya menemukan gadis itu sedang duduk di sofa sambil menonton televisi di ruang keluarga.
"Hai sweetheart" sapa Justin duduk di samping Alexa dan mencium pipi gadis itu.
Alexa hanya diam. Tidak peduli akan sapaan Justin. Tidak peduli dengan Justin yang kini duduk disebelahnya.
Ia tetap menatap lurus pada TV menyala dihadapannya."Aku membawakan makanan untukmu babe. Kau pasti sedang lapar bukan?" Ucap Justin dengan tangan yang terus mengusap rambut Alexa
Lagi lagi Justin tidak mendapatkan respon dari gadisnya itu. Alexa nya masih diam.
"Aku juga membawakan ice cream coklat kesukaanmu sayang" ucap Justin tanpa berhenti menatap Alexa dari samping.
Melihat gadisnya yang tetap diam. Justin menghela napasnya lelah.
Jujur, Justin merindukan gadisnya yang ceria.
Ia tau, ia lah penyebab dari keterdiaman Alexa.
Justin tidak bermaksud serius saat merendahkan Alexa dengan kata katanya. Ia hanya ingin mematahkan rasa percaya diri Alexa. Ia ingin menanamkan anggapan pada diri Alexa bahwa Alexa terlalu murahan untuk berpasangan dengan laki laki lain selain Justin.
Ia ingin Alexa menjadi miliknya sepenuhnya dan menutup celah agar tidak ada pria lain yang bisa merebut Alexa darinya.
Katakanlah Justin itu egois.
Karena kenyataannya memang seperti itu dan ia juga menyadari itu.
Kedua tangan Justin bergerak memeluk Alexa dari samping. Justin menelusupkan kepalanya di leher Alexa.
"Jangan diam seperti ini sayang." Ucap Justin parau
"Aku merindukan Alexaku yang dulu." Lirih Justin
Alexa masih bertahan dengan keterdiamannya.
Alexa ingin sekali membalas pelukan Justin dan menangis di pelukan pria itu.
Namun ia teringat dengan kata kata Justin yang begitu menyakitinya. Dan hal itu membuat Alexa memutuskan untuk diam.
Karena untuk meluapkan kemarahannya pada Justin pun ia tak sanggup.
Mereka berdua masih sama sama diam dengan posisi yang sama.
Hingga Alexa merasakan cairan hangat menetes ke pundaknya menembus kain tipis dari kaos yang ia kenakan.
Hal itu membuat Alexa mengerutkan keningnya bingung.
"Justin menangis?" Batin Alexa
"Aku lapar" ucap Alexa
Mendengar ucapan Alexa, Justin segera melepas pelukannya pada Alexa. Ia menunduk dan menghapus air matanya dengan ibu jari tangannya lalu menatap Alexa dengan senyum hangat.
"Kau lapar? Aku sudah membelikan makanan kesukaanmu. Sebentar, aku siapkan dulu." Ucap Justin dengan senyum yang masih terpampang di wajahnya.
Justin mengeluarkan kotak makanan dari paper bag yang ia letakkan di meja yang berada di depannya.
Ia mulai membuka kotak makanan itu dan menyendok makanan itu secukupnya dan mengarahkan sendok yang berisi makanan itu pada Alexa.
"Biar kusuapi" Ucap Justin dengan senyuman yang begitu lembut
Alexa diam. Matanya menatap ke arah sendok berisi makanan yang kini sudah berada di depan mulutnya lalu menatap Justin yang masih tersenyum lembut menatapnya.
_______________________
Comment sebanyak banyaknya guys :)
Yang mau curhat di kolom komentar juga boleh.
Keluarkan segala uneg-uneg yang ada di hati kalian 😁
Ramaikan aja kolom komentarnya biar seru! ;)Jangan lupa vote nya :)
See you next part :)
Love you <3
KAMU SEDANG MEMBACA
CHILDISH (Justin Bieber Love Story)
FanfictionSeorang Justin Bieber memiliki kekasih yang Childish dan Manja? Bagaimana jadinya...?