Alexa pun masih menunduk.Hingga ia dikejutkan oleh gerakan tiba-tiba dari Justin yang memeluknya erat.
"Jangan pergi sayang." Ucap Justin lirih
____________________________
Mobil yang dikendarai Justin telah sampai di halaman sebuah rumah mewah. Namun, itu bukan rumah Alexa.
"Kenapa kau membawaku ke sini?" Ucap Alexa menatap Justin, mereka masih tetap berada di dalam mobil.
"Kau akan tinggal di rumahku." Jawab Justin menatap lurus ke depan.
"Tidak. Aku tidak mau tinggal di rumahmu, apalagi tinggal serumah dengan wanita ular itu." Tolak Alexa
"Aku sudah mengusirnya." Jawab Justin enteng
"Aku tetap tidak mau tinggal di rumahmu." Ucap Alexa
"Aku tidak meminta keputusanmu" Ucap Justin yang sukses membuat Alexa merasa kesal.
Justin pun turun dari mobil. Ia berjalan memutar dan membukakan pintu mobil untuk Alexa.
"Ayo" Ajak Justin
"Aku.tidak.mau." Ucap Alexa penuh penekanan.
Justin pun berjongkok di sebelah pintu mobil dan memegang tangan Alexa.
"Sayang. Aku mengajakmu tinggal disini supaya aku bisa lebih menjagamu. Sudah kubilang kan, aku tidak ingin kau pergi dariku. Jadi kumohon, jangan menolak." Ucap Justin dengan sangat lembut
"Tapi-"
"Tidak ada tapi-tapi an." Putus Justin
Justin pun membuka sabuk pengaman Alexa dan menggendong wanita itu keluar dari mobil.
"Turunkan aku!" Teriak Alexa memberontak
Namun Justin tidak memedulikan itu, ia terus membawa Alexa masuk ke dalam rumah.
Setelah sampai di ruang tamu, Justin pun menurunkan Alexa. Alexa langsung membalikkan badannya hendak pergi, tetapi Justin mencekal tangannya.
"Lepaskan aku! Aku tidak mau tinggal di tempat ini!" Teriak Alexa sambil terus meronta.
Hal itu membuat Justin tidak bisa bersikap lembut lagi.
"DIAM!" Bentak Justin membuat Alexa sedikit terkejut
"Tidak. Aku tidak akan diam. Sekarang lepaskan aku!" Ronta Alexa yang membuat Justin semakin mengeratkan genggaman tangannya pada Alexa.
Justin pun menarik tangan Alexa, membawa gadis itu menaiki tangga menuju kamarnya. Namun gadis itu terus memberontak.
"Bisakah kau menjadi gadis penurut untuk sehari saja?!" Bentak Justin saat mereka telah selesai menaiki anak tangga.
"Tidak bisa. Kenapa huh?! Kau tidak suka?! Kau kesal?! Aku tidak peduli. Lebih baik biarkan aku pergi dari sini!" Bentak Alexa
"Aku tidak akan membiarkanmu pergi dari sini." Ucap Justin penuh penekanan
"Kau pikir kau siapa sampai bisa menahanku di rumahmu ini huh?!" Bentak Alexa
"Kau kekasihku Alexa. Dan aku berhak manahanmu untuk tinggal disini!" Bentak Justin
"Kekasihmu atau tawananmu Justin?" Tanya Alexa
"ALEXA!" Bentak Justin dengan marah
"KENAPA HUH?!" Bentak Alexa tanpa takut
"AKU TIDAK SUKA KAU BERBICARA SEPERTI ITU!" Bentak Justin
"Kau pikir aku peduli?! Sekarang lepaskan aku!" Berontak Alexa
"TIDAK AKAN." Bentak Justin yang semakin mengeratkan genggamannya
"LEPASKAN AKU! AKU TIDAK MAU TINGGAL DENGAN PRIA EGOIS SEPERTIMU!" Teriak Alexa sambil terus memberontak penuh emosi
"TIDAK!" Bentak Justin
"LEPASKAN AKU! LEPASKAN AK-" Ucapan Alexa terhenti
Matanya terfokus pada satu titik.
Tubuhnya terasa membeku.
Tapi jantungnya berpacu dengan sangat cepat.
Melihat Justin yang jatuh dari tangga karena tanpa sengaja terdorong olehnya.
"JUSTIIIINN" Teriak Alexa sambil berlari menuruni tangga
"Ju-justin" Ucap Alexa gemetar saat dirinya telah terduduk di samping Justin yang tergeletak dengan kepala yang terus mengeluarkan darah.
Beberapa pelayan yang melihat kejadian itu juga sama terkejutnya dengan Alexa.
"Justin bangun! Justin jangan seperti ini!" Ucap Alexa dengan air mata yang terus mengalir.
"CEPAT PANGGIL AMBULANCE!" Teriak Alexa pada para pelayan
"Justin bertahanlah." Ucap Alexa tak berhenti terisak.
***
Alexa kini terduduk di depan ruangan tempat Justin dirawat. Dokter tengah menangani Justin dan Alexa tidak diperbolehkan masuk.
"Justin bertahanlah. Maafkan aku. Aku tidak bermaksud mendorongmu. Aku benar benar bodoh. Aku sangat ceroboh." Ucap Alexa sambi terus menangis dan menjambak rambutnya sendiri.
"Aku benar benar bodoh. Kau bodoh Alexa" Maki Alexa pada dirinya sendiri.
Tak lama kemudian terdengar langkah kali yang berjalan cepat ke arah Alexa.
Itu adalah Mom Pattie, ibunda Justin yang kini tengah berdiri di depan Alexa.
"Sejak awal aku sudah tidak menyetujui Justin berhubungan denganmu. Dan terbukti sekarang. Kau telah membuat Justin celaka. Kau memang tidak pantas untuk putraku Justin. Sangat tidak pantas!" Maki Pattie pada Alexa membuat tangisan gadis itu semakin keras.
"Sejak kecil aku selalu menjaganya. Aku tidak ingin dia terluka sedikitpun. Tapi apa yang kau lakukan padanya?! Kau bahkan membuatnya berada dalam kondisi kritis seperti ini. Apa ini tujuanmu yang sebenarnya?! Kau memanfaatkan popularitasnya. Menggunakan hartanya. Lalu kau mencelakainya." Marah Pattie
"Maafkan saya tante." Ucap Alexa lirih sambil terus terisak
"Aku tidak akan memaafkanmu. DASAR WANITA TIDAK TAU DIRI!" Bentak Pattie
Plakk
Tamparan keras dari Pattie mendarat di pipi Alexa.
Alexa semakin menangis. Ia pun turun dari kursinya dan berlutut di depan kaki Pattie.
"Maafkan saya. Maafkan saya. Maafkan saya." Pinta Alexa menunduk dengan isakan yang keras
"Pergi kau dari sini! PERGI! PERGI!" Bentak Pattie mengusir Alexa
Alexa pun perlahan bangkit, perlahan ia mendongakkan wajahnya menatap Pattie.
"Saya akan pergi." Ucap Alexa lirih
Lalu perlahan gadis itu berjalan menjauh. Meninggalkan rumah sakit itu.
________________________
😭😭😭
Gimana nih pendapat kalian buat part ini??
Comment sebanyak-banyaknya untuk next lebih cepat wkwk :vDon't forget to vote and comment. :)
See you next part. :)Love you <3
KAMU SEDANG MEMBACA
CHILDISH (Justin Bieber Love Story)
FanfictionSeorang Justin Bieber memiliki kekasih yang Childish dan Manja? Bagaimana jadinya...?